Sabtu, 09 Oktober 2010

Anggriawan Nova Prasetyo/K7109018/III A/05

LOG 6

seorang pendidik harus imajinatif dan berinovasi, karena masing-masing peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda, begitu juga dengan cara belajar mereka. . .

Retno Megawati K7109158 Log 6

Log 6 (6 Oktober 2010)

Semua teori belajar mempunyai kelemahan dan kelebihan, dalam pembelajaran sebaiknya tidak hanya memakai satu teori saja tetapi mengkombinasikan teori-teori belajar yang sesuai dengan keadaan, kemampuan dan karakteristik siswa dan lebih baik lagi lakukan inovasi dari teori belajar tersebut.

Yuni Rahmawati,k7109216,34, log 6, kelas 3 B

Pertemuan pada tanggal 6 oktober 2010 memberikan wawasan dan pengetahuan baru untukku dimana setiap individu memiliki gaya belajar yang beraneka, sehingga seorang guru tidak boleh memaksakan siswanya untuk belajar dengan cara yang sama karena setiap gaya belajar memiliki keunggulan dan kekurangan.

Winarsih/K7109204/3B

Log 6

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Jika anak itu ganti gaya belajar maka hasil belajarnya jadi kurang maksimal.......

Yuni Ambarsari / k7109215 / 3b

log pertemuan ke 6

membahas tentang teori-teori dalam belajar.
Pemberian tugas.
membahas gaya belajar dan mengajar yang dikembangkan oleh tiap individu masing-masing.

Ulfi Rahmatikasari/ K7109193/ III B

Log pertemuan 6
6 Oktober 2010

Membahas tentang teori- teori belajar (behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanisme), analisis teori, dan pergeserannya.

TOFIYAH/K7109186/III B

LOG Pert.ke.6 (6 Oktober 20`0)
Setiap teori belajar mempunyai kelebihan dan kekurangan,jadi setiap teori tidak dapat berjalan sendiri dengan mengabaikan teori lain, masing-masing teori saling menguatkan. Selain itu, setiap orang mempunyai gaya belajar sendiri yang tidak sama dengan orang lain.

Jumat, 08 Oktober 2010

NUR KHASANAH / K 7109142 / III B

LOG MINGGU KE-6

Kita sebagai seorang pendidik hendaknya harus mampu belajar ataupun mengajar dengan gaya kita sendiri, karena kita tidak akan mampu mencapai pengalaman puncak jika kita berada di luar jalur kita.

Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA

LOG 6,
6 Oktober 2010
Peran teori belajar umumnya adalah untuk mempermudah melaksanakan pembelajaran, tapi pada dasarnya setiap individu memiliki gaya belajar masing-masing dan hal tersebut harus disadari oleh individu bagaimana gaya mereka belajar sehingga dapat mempermudah memahami materi pelajaran.

Zahro S Tanjung/ III B/ K7109218

Log Pertemuan ke 6

Mempresentasikan tentang teori belajar dan pembelajaran yang membahas masa lalu, sekarang dan yang akan datang, bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki life style dan learn style yang berbeba-beda dalam kehidupannya.

Zahro S Tanjung/ III B/ K7109218

Log Pertemuan ke 6

Mempresentasikan tentang teori belajar dan pembelajaran yang membahas masa lalu, sekarang dan yang akan datang, bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki life style dan learn style yang berbeba-beda dalam kehidupannya.

Dyah Pratiwi / IIIA / K7109066

LOG 6

Teori belajar dan pembelajaran dibagi menjadi 3 yaitu teori masa lalu, kini, dan masa depan. Pada dasarnya masing-masing individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah dalam mencerna apa yang ia pelajari dan lebih betah untuk belajar apabila gaya belajar yang digunakan sesuai dengan gaya belajar yang disukainya.

Ika Yuliastuti/K7109098/28/3A

LOG 6
Setiap manusia memiliki life style dan learn style dalam kehidupannya. Belajar akan berhasil apabila setiap individu memahami learn style yang cocok dan sesuai untuk dirinya. Belajar dapat dikatakan berhasil jika seseorang dapat menghasilkan produk sesuai dengan materi yang telah dipelajari.

Kamis, 07 Oktober 2010

Tri Rahayuningsih/3B/21/K7109188

Log 6
6 Oktober 2010
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda...Carilah gaya belajar yang memang kita miliki... Jangan berhenti menjadi guru yang baik, tingkatkan menjadi guru yang excellent dan super...

Amrih Setyowati (3A/K7109013/04)

Log pertemuan 4
Guru yang baik itu seharusnya dapat memberikan teladan yang baik dan dapat memahami keadaan peserta didiknya.

Log pertemuan 5
Belajar tidak hanya terpaku pada satu buku saja. Belajar bisa menggunakan berbagai media dan juga bisa dari lingkungan. Yang namanya belajar bukan hanya menghafal tapu juga harus memahami isinya.

Log pertemuan 6
Presentasi kelompok 2 tentang teori dan pembelajaran serta membahas materi presentasi minggu depan.

Arum Tri Subarkah (3A/K7109035/13)

Log pertemuan ke 6

Presentasi kelompok 2,membahas tentang teori-teori yang ada dalam pembelajaran,dimulai dari yang dahulu hingga yang sedang dilaksanakan sekarang.

Arum Tri Subarkah (3A/K7109035/13)

Log Pertemuan ke 5
Membahas tentang pembelajaran berbasis otak.Dimana otak kita terbagi atas dua kategori yaitu otak kanan dan otak kiri.

Mira Tri Utami (3A /K7109128 /36)

Log pertemuan 6
Presentasi kelompok tentang teori dan pembelajaran dan membahas tentang presentasi pertemuan minggu depan.

prasetya y /K7109151/IIIB

Log pertemuan 6

Presentasi kel 2 mengenai teori-teori pembelajaran.
Setiap individu mempunyai perbedaan, begitu juga dengan gaya hidup sehingga mempengaruhi cara belajarnya. Jadi seorang guru tidak boleh memaksakan gaya belajar yang disukai seorang guru tersebut. Karena anak lebih tahu bagaimana ia harus belajar.

Dewi Masitoh/k7109051/IIIA

Log 6,Rabu 7 Oktober 2010
Informasi batas pengumpulan tugas.,Presentasi mengenai teori belajar dan pembelajaran.
Sebagai generasi penerus bangsa janganlah menjadi generasi copy paste karena hal itu tak akan pernah memberi kemajuan bagi kita dan Negara kita. Kita harus mampu memaksimalkan kerja otak kita dengan baik untuk bisa menjadi generasi non copy paste.
Orang yang sukses adalah orang yang selalu belajar menjalani kehidupan ini sesuai gayanya sendiri (learning style, life style)

Niken Septiasih/K7109131/IIIB/ LOG 6

Log : 6
Otak kita tidak akan berkembang apabila gaya belajar tidak sesuai dengan yang kita inginkan..

ERNAWATI (K7109073/IIIA)

Log 5 (07 Okt 2010)

Pembelajaran berbasis otak adalah pembelajaran yang sedang ramai dibicarakan.Pembelajaran ini memanfaatkan struktur otak yaitu otak kanan,kiri, dan tengah.Diharapkan pemanfaatan kerja berpikir masing-masing otak dapat maksimal. Contoh pembelajaran berbasis otak yaitu model pembelajaran S.A.V.I yaitu somatic,audiotori, visual, dan intelektual. SAVI memanfaatkan semua organ tubuh untuk bergerak, dengan melibatkan emosi,dan perasaan. Dalam pembelajaran SAVI memperhatikan adanya gaya belajar masing-masing anak dan karakteristik anak yang berbeda-beda pula.


Log 6 (07 Okt 2010)

Presentasi tentang teori belajar dan pembelajaran. Pembelajaran ada 3 berdasarkan waktu yaitu pembelajaran masa lalu (kognitivisme, konstruktivisme),masa sekarang (humanisme), masa yang akan datang (student centered learning). Setiap orang yang sukses memiliki learning style dan life style yang berbeda-beda.

Rabu, 06 Oktober 2010

Mira Tri Utami (3A /K7109128 /36)

Log 5
Membahas Pembelajaran berbasis otak.Beberapa ahli membagi otak dalam dua kategori yaitu otak kanan dan otak kiri. Belahan kanan berfungsi untuk proses holistik dan belahan kiri untuk proses analitik. Pada saat lalu, pendidikan di Indonesia lebih menekankan sisi Kognitif saja (mungkin sampai pada saat ini).

Mira Tri Utami (3A /K7109128 /36)

Log pertemuan 4
Membahas peran guru sebagai guru masa depan yang mempunyai tiga karakter yaitu guru yang baik, guru exelent dan guru super.

Nur Hidayah, K7109141/ IIIB

Log Pertemuan ke-6, 6 Oktober 2010

Masing-masing individu memiliki gaya belajar dan gaya hidup yang berbeda-beda yang bisa mempengaruhi proses belajarnya. Membahas mengenai teori belajar dan pembelajaran, membuat makalah setiap KD.

Rizka Vitasari (K7109167/3B/14)

log 6
Setiap Individu mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda untuk memperoleh pengetahuan yang maksimal,belajar tidak harus duduk manis di depan meja selama berjam-jam.

Sulatul Ma'wadah K7109181/ IIIB

Log Pertemuan 6 o6 Oktober 2010

.Presentasi kel 2 mengenai teori-teori pembelajaran dan menyanpaikan tugas-tugas individu.
. Setiap individu mempunyai perbedaan, begitu juga dengan cara belajarnya.

SUTARNO (K7109183/19)

Log pertemuan ke enam

Gaya pembelajaran setiap tenaga pendidik berbeda-beda,hal ini digunakan untuk meningkatkan dan memaksimalkan kemampuan belajar anak. Setiap gaya yang digunakan tidak semudah diterima begitu saja oleh siswa, mengapa??? Ya, itulah gaya yang digunakan oleh pendidik.

NUR LAILA K7109222/3B

LOG PERTEMUAN 6, 6-10-2010
Mengulas teori-teori pembelajaran danalam pendidikan pergeserannya d, membuat makalah setiap KD

RIRIH DWI (K7109161/12)

Log pertemuan ke enam

Sebagai seorang guru, tidaklah baik jika memaksa anak didiknya untuk mengikuti gaya belajarnya. Tiap siswa berbeda-beda dalam memilih gaya belajar. Mereka belajar sesuai gayanya, sesuai minatnya, dan moody nya...

YENI NUR FATIAH (K7109210/32)

Tiap individu memang berkarakteristik berbeda-beda. Begitu pula dengan gaya belajar. Masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang sesuai dengan keinginannya dan yang dianggap paling efektif oleh siswa tersebut.

MITANINGTYAS FITRIANA / K7109129 / 01

Log pertemuan 6 tanggal 6 Oktober 2010

Belajar yang baik adalah belajar yang sesuai dengan model belajar per masing-masing individu.

RITA RETNOSARI (K7109165/13)

LOG PERTEMUAN INOVASI PEMBELAJARAN KE ENAM

Gaya belajar tiap individu pastilah berbeda-beda. Masing-masing anak berhak menentukan bagaimana gaya belajarnya. Gaya belajar dipakai seorang anak untuk memahami pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Gaya belajar yang dipilihnya dianggap sebagai sistem belajar pribadi agar seseorang itu mudah mengingat dan memahami pembelajaran.Sebagai guru, kita tidak boleh memaksakan kepada siswa dalam gaya belajarnya.

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 15

Log 6
Setiap orang memiliki cara dan gaya belajar yang berbeda. Belajarlah dengan gaya yang tepat.

Yunita Lailati Husna / K7109217 / IIIB (35)

Log Pertemuan Ke-6
6 Oktober 2010

Setiap individu memiliki gaya tersendiri dalam belajar sehingga individu akan maksimal dalam penyerapan ilmu serta pengetahuan apabila telah menemukan gaya belajar tersebut.

RANI DAROJAH/K7109156/10/3B

LOG PERTEMUAN 6
Rabu, 6 Oktober

Setiap individu mempunyai cara belajar yang berbeda-beda untuk memaksimalkan hasil belajarnya dan mencapai tujuan dari proses belajar itu sendiri.

RANI DAROJAH/K7109156/10/3B

LOG PERTEMUAN 6
Rabu, 6 Oktober

Setiap individu mempunyai cara belajar yang berbeda-beda untuk memaksimalkan hasil belajarnya dan mencapai tujuan dari proses belajar itu sendiri.

Woro Rukmi Estiningtyas/K7109207/30/IIIB

Log pertemuan 6
06 oktober 2010

Setiap individu akan dapat memaksimalkan kemampuan pada saat belajar apabila telah memeiliki kemauan sendiri,dan menggunakan cara belajar masing-masing individu, karena setiap individu memiliki cara belajar tersendiri.

LILIS SAPUTRI H. ( IIIA / K7109120)

Log 6
Orang yang sukses dan berhasil adalah orang yang menggunakan life style nya sendiri.

LILIS SAPUTRI H. ( IIIA / K7109120)

Log 5
Pembelajaran berbasis otak sebaiknya dilaksanakan, karena pembelajaran ini memahami bagaimana kinerja otak, keruwetan-keruwetan otak, dan akan memacu perkembangan serta kreativitas peserta didik.

Amanah_K7109010

Log Pertemuan 4
22 september 2010
Sebagai guru tidak hanya menjadi guru yang baik, namun harus bisa menjadi guru yang super bahkan excellent....

Log Pertemuan 5
29 September 2010
Bahasa merupakan seperangkat kebiasaan....

Log Pertemuan 6
06 Oktober 2010
Individu belajar sesuai dengan "learning style" dan "lifestyle" masing-masing....

Selasa, 05 Oktober 2010

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

Log Pertemuan 6 (Tgl 6 Oktober 2010)

Presentasi tentang berbagai teori belajar dan pembelajaran dan pencarian alternatif kebaruan, serta berbicara tentang tugas-tugas KD1-KD4.

Noviana Tri Lestari (k7109139) (IIIB)

Log Pertemuan 6 (Tanggal 6 Oktober 2010)

Pengungkapan berbagai teori belajar dan pembelajaran dari masa lalu, kini, dan masa depan, juga mengungkap berbagai pergeseran teori pembelajaran koneksionisme, kognitifisme, konstruktivisme, sampai humanisme.

NOVIANA TRI LESTARI/K7109139/III B

Pembelajaran Berbasis Multipel Intelegensi

Sejak dahulu hingga sekarang masih banyak pertanyaan muncul berkaitan dengan intelegensi atau kecerdasan ini, misalnya mengapa anak saya bodoh?Mengapa saya tidak sepandai dia? Apakah orang itu bodoh karena IQ-nya rendah? Dan seterusnya. Sekarang, pertanyaan-prtanyaan tersebut mulai bergeser menjadi, apakah kecerdasan anak saya dapat ditingkatkan? Siapa yang dapt meningkatkan kecerdasan? Bagaimana meningkatkan kecerdasan? Dan seterusnya. Di samping itu, masih banyak pertanyaan lain yang sering diajukan orang berkenaan dengan kecerdasan ini. Selain itu, muncul juga keluhan dari para guru bahwa mereka merasa telah menjelaskan materi sejelas-jelasnya, tetapi masih ada saja anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Banyak keluhan baik dari anak didik, orang tua, maupun pendidik tentang bagaimana agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik dan mendorong perubahan tingkah laku lebih baik dari peserta didik. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya satu integensi tetapi lebih, yang disebut multiple intelligences atau kecerdasan ganda.
Pengertian Multipel Intelegensi
Istilah integensi atau kecerdasan bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang intelegensi pun berkembang. Banyak ahli dari berbagai bidang melakukan penelitian tentang otak manusia secara fisik maupun potensinya.
Seorang filusuf, Prof. Robert Ornstein (dalam Udin S. Winataputra, 2008: 5.3) meneliti tentang potensi otak dan sifat-sifat fisiknya. Otak merupakan sekumpulan jaringan saraf yang terdiri dari dua belahan, yaitu otak besar dan otak kecil. Otak besar besar terdiri dari dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri, kedua belahan tersebut dihubungkan oleh serabut saraf.
Belahan otak kiri mempunyai fungsi mengendalikan aktivitas-aktivitas yang mencangkup matematika, logika, analisis dan menulis, serta aktivitas2 yang sejanis. Sedangkan otak sebelah kanan menangani aktivitas2 yang mencangkup imajinasi, warna, musik, irama, dan aktivitas2 lain yang sejenis. Ia mengatakan bahwa semua manusia memiliki satu otak yang utuh. Dengan ini, multiple intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang efektif atau bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu. Artinya, seseorang mampu memecahkan masalah yang berbeda sesuai konteksnya.
Pada dasarnya setiap anak memiliki 8 potensiintelegensi, yaitu bahasa, logis-matematis, visual-spasial (gambar), musical, kinestetik, intrapersonal (memahami diri sendiri), interpersonal (sosial), dan naturalis (memahami gejala sosial). Hanya saja, sering tidak semuanya terasah dengan baikoleh orangtua, pendidik, atau system pendidikan nasional, sehingga kurang berkembang. Padahal dengan seluruh potensi anak sejak dini, berarti anak diberi jalan untuk lebih mudah mencapai puncak sukses kelak. Kebanyakan ana memiliki sejumlah intelegensi yang dominan dengan gaya belajar yang berbeda yang diekspresikan dengan cara yang berbeda. Jika terlihat anak tidak tertarik pada satu bidang tertentu, dimungkunkan anak tersebut mempunyai lebih dari satu intelegensi primer.
Pelajaran yang dapat diambil dari penerapan teori multiple intelegensi dalam kegiatan pembelajaran adalah, bagaimana kita kita memsiapkan siswa, bagaimana kita mengajar, bagaimana kita melakukan penilaian dan bagaimana kita seorang guru mengembangkan diri di dalam melaksanakan pembelajaran berbasis multiple intelegensi. Teori multiple intelegensi merupakan satu alternative bagi guru dalam melakukan inovasi dalam mengajarnya, karena guru harus mencari terobosan2 baru untuk mengoptimalkan semua intelegensi yang dimiliki siswa.

Yuni Rahmawati, k7109216,ikuti yang Benar bukan Sekadar Umum(artikel)

Sering terlontar dari mulut seseorang kalimat yang memang telah memanusiawi. Kalimat tersebut cukup membuat aku prihatin meski tak tahu apa manusia lain telah menyadarinya sejak awal.”Yaa ikut yang umum sajalah, kan lebih aman”, itulah salah satu pembicaraan yang berhasil aku kutip dari tangkapan telingaku dan ku translate sendiri dalam bahasa Indonesia. Kalimat itu memang terdengar biasa, simple, namun jika ditelaah lebih dalam akan mengundang segudang rasa prihatin sekaligus kesesakan pikiran yang bertubi-tubi. Pernahkah disangka bahwa hal tersebut telah menyuguhkan suatu tindakan salah kaprah???

Jangan hanya dibayangkan……tapi PIKIRKAN!!! Bahwa itu sama saja akan menjebloskan manusia ke dalam suatu langkah tanpa pedoman, tanpa pikiran, tanpa akal karena manusia ini cenderung pasrah dan menerima apa adanya tanpa tahu apakah langkah tersebut benar dan jelas sumbernya. Padahal manusia memiliki peluang terbesar untuk berpikir, untuk maju, karena manusialah satu-satunya makhluk yang dikaruniai akal yang berkembang. Memang otak manusia sangat kaya, tapi jika mereka tak memliki kemauan untuk mengasahnya, mampukah otak tersebut berfungsi sebagaimana mestinya????? Omong kosong belaka jika masih seperti itu menjawab, “YA”. Berawal hanya berpegang pada “pokoknya katanya” merebak dari telinga manusia yang satu ke yang lain kadang masih ditambah bumbu-bumbu agar semakin menarik akan melahirkan tindakan yang jika keliru akan terus keliru. Kalau hal tersebut berlanjut tanpa penanganan serius, akan semakin sulit untuk meluruskannya karena telah mengakar menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi jika tindakan itu mereka contoh dari pemuka masyarakat yang kadang belum tahu akan tetapi berlagak tahu untuk mempertahankan kewibawaannya, masyarakat akan semakin yakin akan tindakan yang mereka lakukan itu benar dan sudah umum.

Apakah sesuatu yang umum selalu benar? Ataukah sesuatu yang umum selalu salah? Tidak….bukan yang demikian. Sesuatu yang umum itu tidak selalu benar atau salah. Jadi perlu mempelajari dahulu atau sekadar tahu dulu asal mu’asal dari hal itu. Memang, seseorang harus mampu menyesuaikan diri terhadap setiap lingkungan yang dia tinggali. Akan tetapi, bukan berarti menelan mentah-mentah semua kebiasaan yang ada kan? Lalu bagaimana sebaiknya? Apakah harus manentang terang-terangan? Bagaimana jika mereka mengira kalau kita yang sok tahu, atau malah mengecap kita sebagai pemberontak?

Jangan takut! Jangan berpikir sependek itu dong….Kita masih punya cara lain untuk menyadarkan mereka. Jangan menentang terang-terangan yang penuh resiko atau membahyakan diri sendiri. Cari…!pikirkan dengan akal sehat, dengan pikiran jernih! Bukan kita terjun langsung, tetapi bisa melalui perantara yaitu pemuka masyarakat. Berdiskusi dengan orang yang cukup berpengaruh itu bukan hal yang menakutkan, tapi jangan langsung menyodorkan berbagai tuduhan tentang kebelumtahuannya, bisa-bisa dia menganggap kita telah meremehkan atau menghinanya. Katakan maksud kita dengan baik, dengan perlahan, sehingga dia memahami. Pemuka masyarakat merupakan seseorang yang tentunya memiliki pendidikan, pengetahuan, dan wawasan yang lebih baik, sehingga mampu diberi masukan dan diajak bekerja sama. Selanjutnya pemuka masyarakat akan meluruskan kekeliruan yang lalu kepada masyarakat. Dengan cara itu, kekeliruan dapat diluruskan, dan kita tetap berhubungan baik dengan masyarakat tersebut.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Mohon maaf jika sekiranya ada pihak yang tidak sependapat atau kurang berkenan di hati membaca tulisan ini. Ini hanya sebuah opini dari seseorang yang masih dalam tahap belajar dan masih perlu bimbingan.

Sekian. By:^-^ Rahma

YANTI RAKHMAWATI /K7109209/31/IIIB

Log Pertemuan ke 5, Rabu 29 September 2010

Pembelajaran yang baik adalah pemebelajaran inovasi kamu sendiri yang disesuaiakan dengan karakteristik siswa dan lingkungan belajar siswa.

Log Pertemuan ke 6, Rabu 6 Oktober 2010

- Presentasi Teori Pembelajaran.
- Setiap individu memiliki gaya belajar sendiri. Dia akan berkembang sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.

Wahyu Widayanti/ K7109200/ 26/ IIIB

Log Pertemuan ke 5 Rabu, 29 September 2010

Seorang guru itu mencetak ahli bukan seorang peniru (plagiator).

log Pertemuan ke 6 Rabu, 6 Oktober 2010

Setiap individu memiliki gaya belajar tersendiri. Jangan pernah berhenti mencari gaya belajar sendiri, dengan begitu segala sesuatu yang dikerjakan karena gaya belajar sendiri maka akan menyenangkan.

Belajar

Widiayu Septiani / k7109202 / IIIB 27

Log pertemuan 5
Belajar adalah ketika kita dapat membangun diri kita sendiri.

Log pertemuan 6
Kita tidak akan berkembang sebelum kita menemukan gaya belajar kita masing-masing. Seseorang tidak dapat mengoptimalisasikan dirinya karena tidak berada pada jalurnya (kita berada bukan pada apa yang tidak kita inginkan)

Dyah Pratiwi/ IIIA/ K7109066

LOG 5
Pembelajaran berbasis otak membahas mengenai bagaimana sebenarnya otak kita bekerja dan bagaimana sebenarnya keruwetan otak kita. Pembelajaran berbasis otak sangat penting untuk kita ketahui karena kita dapat mengetahui bagaimana ruwetnya otak kita. Adapun strategi pembelajaran SAVI yaitu singkatan dari Somatic, Auditori, Visual dan Intelektual. Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda.

ARUM TRI SUBARKAH/K7109035/III A

LOG PERTEMUAN KE 4

Tidak mudah untuk menjadi guru yang baik. guru yang baik adalah guru yang dapat menguasai materi pelajaran,tidak hanya itu banyak guru yang pandai tetapi tidak bisa mengajar. hal itu terjadi karena guru itu tidak dapat menjelaskan dengan jelas dan berbicara didepan murid-muridnya dengan baik.

DIAN WAHYUNI/K7109058/19

Log 5 ( 29 September 2010 )

Proses belajar saat ini masih dengan cara memoralizing atau menghafal, seharusnya belajar dilaksanakan dengan berbasis otak, serta dalam belajar harus berfikir kreatif dan terbuka.

Senin, 04 Oktober 2010

NOVA SILVIANI N/K7109136/3B

LOG PERTEMUAN 5
Belajar dengan berbasis otak perlu ditingkatkan dalam pembelajaran karena sangat berpengaruh dalam diri individu,Kita sebagai calon guru harus bisa menjadi "problem solver" bukan "problem maker" bagi pesrta didik kita.Belajar berbasis otak memang masih sulit diterapkan oleh sebagian orang, tetapi mulai dari sekarang perlu diterapkan dan dikembangkan karena sayiang sekali otak kita yang banyak bermanfaat disia-siakan dan tidak di gunakan untuk hal yang bermanfaat.

NUR KHASANAH

LOG PERTEMUAN KE-5 (Pembelajaran Berbasis Otak)

Strategi dalam pembelajaran berbasis otak didasarkan pada cara kerja otak kita, yaitu belajar yang terbaik secara alamiah untuk mengembangkan kemampuan siswa baik dari segi fisik, kognitif, emosional dan sosial.

APRILIANA REJEKI/K7109029/3A

LOG 4(Pertemuan 4, 22 September 2010)
Dalam proses KBM terdapat beberapa macam tipe guru, antara lain guru exelent , guru super dan guru baik. Guru yang baik harus mencakup beberapa tipe tersebut. Guru yang baik ---guru super---guru exelent---guru yang professional.
Guru yang super mampu memotivasi siswanya untuk maju, guru yang baik mampu membuat muridnya paham dalam pelajaran, sedangkan guru exelent guru yang mampu membawa muridnya.Tidak ada yang kebetulan semua harus direncanakan, seorang guru harus selalu SIAP (Semangat, Inisiatif, Aktif, Produktif)
LOG 5 (Pertemuan 5, 29 September 2010)
Pembelajaran di Indonesia belum berbasis otak, pembelajaran kita masih pada tahap low order thingking dimana masih menghafal, meniru teori-teori yang sudah ada dan belum sampai pada tahap membuat.Oleh karena itu diperlukan inovasi pembelajaran. Guru harus mempunyai inovasi bagaimana cara beljar dan membelajarkan, menjadikan siswa berfikir kreatif.

Minggu, 03 Oktober 2010

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 15

log 5
Pembelajaran berbasis otak merupakan cara belaja yang menggunakan kemampuan otak tingkat tinggi.

Nur Hidayah, K7109141/ IIIB

Log Pertemuan 5, 29 September 2010

Pembelajaran berbasis otak merupakan pembelajaran berdasarkan kemampuan otak secara alamiah. Dengan mencermati dan memahami pembelajaran ini guru dapat memberikan pembelajaran yang optimal kepada peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda-beda.