Sabtu, 11 September 2010

YENI NUR FATIAH IIIB (K7109210)

Artikel Inovasi Pembelajaran

Apasih Inovasi Pembelajaran itu?
Inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang artinya membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru.
Inovasi terkadang juga diartikan sebagai penemuan akan tetapi maknaya berbeda dengan discovery dan invention. Discovery merupakan penemuan yang sebenarnya sudah ada sebelumnya tapi belum diketahui, sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil dari kegiatan manusia. Istilah perubahan dan pembaruan memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan diantara keduanya adalah jika pembaruan terdapat unsur kesengajaan, sedangkan perubahan lebih cenderung pada unsur ketidaksengajaan. Persamaan dari pembaruan dan perubahan adalah sama-sama akan menimbulkan suatu unsur yang berbeda dari sebelumnya.
Selain pengertian inovasi di atas, inovasi juga dapat diartikan sebagai suatu cara penggunaan potensi yang lama di dalam rangka meningkatkan efesiensi suatu usaha. Sebagai contoh jika kekurangan gedung atau guru, pemecahannya tidak selalu dengan cara menambahnya, akan tetapi cara penggunaannya yang diperbaharui.
Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses penciptaan stimulasi kepada kelompok peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar dalam diri siswa.
Dengan demikian inovasi pembelajaran dapat kita artikan sebagai suatu wujud pembaruan dan perubahan dalam penciptaan stimulasi kepada peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.
Menurut saya inovasi pembelajaran bukan hanya terjadi di dalam kelas dan dalam keadaan formal,di rumah bisa saja di terapkan inovasi pembelajaran. misal di daerah yang dominan di tumbuhi talas yang bisa di masak, terdapat orang yang akan belajar membuat mi ayam. Pada saat di ajari proses pembuatannya, lupa belum membeli cesin kemudian di ganti dengan daun talas. Pembelajaran seperti itu juga bisa di katakan inovasi karena yang di ajari dapat menyimpulkan bahwa tidak hanya daun cesin yang bisa di gunakan tapi daun talas juga bisa.

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

INOVASI itu apa si????????
Ketika kita mendengar kata inovasi, yang muncul di benak kita adalah sesuatu yang baru, unik dan menarik. Kebaruan, keunikan dan yang menarik itu pada akhirnya membawa kemanfaatan. Pendapat tersebut nampaknya tidak salah, dalam arti manusia sebagai makhluk sosial yang dinamis dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah ada, ia akan selalu mencoba, menggali dan menciptakan sesuatu yang baru atau yang lain dari biasanya. Begitu pula masalah inovasi yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Di mana proses pembelajaran melibatkan manusia (siswa dan guru) yang memiliki karakteristik khas yaitu keinginan untuk mengembangkan diri, maju dan berprestasi.

Pentingnya inovasi dalam pembelajaran!!!
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru. Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tidak akan terpaku dalam suasana yang kaku dan monoton. Peserta didik sebaiknya sering diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri, bukan dengan cara diceramahi terus-menerus. Seorang pendidik harus bersikap demokratis, ia harus dapat menghargai pendapat yang berbeda dari peserta didik, serta memberikan penguatan-penguatan agar peserta didik dapat termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Suasana pembelajaran yang kondusif dapat mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmu dan guru juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik.

Jumat, 10 September 2010

artikel inovasi pembelajaran

Woro Rukmi Estiningtyas(K7109207)(IIIB)

Pembelajar yang Inovatif
Mengajar adalah suatu usaha yang dilakukan sekelompok orang (termasuk guru) untuk menyampaikan atau mengirim pesan (informasi) berupa konsep, prinsip, fakta, proses dan prosedur kepada siswa sehingga dapat diterima dan dikuasai siswa sesuai dengan tujuan yang di harapan. Dalam sistem persekolahan harapan tersebut dituangkan dalam bentuk tujuan pembelajaran (umum dan khusus). Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kreatifitas guru dalam menentukan metode dan pendekatan yang sesuai dengan materi pelajaran yang di sajikan. Kalau proses pembelajaran berlangsung monoton dan seadanya; guru cenderung bergaya seperti orang berkhotbah, upaya penanaman nilai-nilai luhur hakiki akan sulit berlangsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Apalagi, kalau anak-anak hanya diperlakukan sebagai objek yang pasif, tidak diajak untuk berdialog dan berinteraksi. Maka, kegagalan penanaman nilai-nilai luhur kepada siswa didik hanya tinggal menunggu waktu. Dalam konteks demikian, guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas.
Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, suasana kelas tidak kaku dan monoton. Para siswa didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonsep sendiri, bukan dengan cara dicekoki atau diceramahi. Para murid juga perlu dibiasakan untuk berbeda pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Tentu saja, secara demokratis, tanpa melupakan kaidah-kaidah keilmuan, seorang guru perlu memberikan penguatan-penguatan sehingga tidak terjadi salah konsep yang akan berbenturan dengan nilai-nilai kebenaran itu sendiri. Melalui suasana pembelajaran yang kondusif dengan memberikan kesempatan kepada siswa didik untuk bebas berpendapat dan bercurah pikir, guru akan lebih mudah dalam menyemaikan nilai-nilai luhur hakiki. Dengan cara demikian, peran guru sebagai agen perubahan diharapkan bisa terimplementasikan dengan baik.

Kamis, 09 September 2010

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / IIIB

ROVEY WIDIANTO/K7109169/IIIB

Log Pertemuan 1
Devinisi Inovasi pembelajaran.
Log Pertemuan 2
Membahas silabus Inovasi Pembelajaran.
Log Pertemuan 3
Menganalisis film 3 idiots.
Nilai utama
Sukses = kerja keras.

Implikasi dalam pembelajaran:
1. Berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.
2. Bersemangat dalam belajar.
3. Memahami lebih baik dari menghafal.
4. Lingkungan peserta didik berpengaruh terhadap perkembangan belajar peserta didik.
5. Belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja.
6. Belajar dengan maksimal.
7. Kekayaan dan kekuasaan tidak menjamin untuk meraih keberhasilan.
8. Guru bukan satu-satunya sumber ilmu.
9. Guru harus bersikap baik karena akan menjadi teladan bagi peserta didik.
10. Dasar utama belajar adalah rasa suka pada hal yang dipelajari.

Kejelekan film 3 idiots:
1. Bunuh diri.
2. Terdapat unsur porno.
3. kecurangan.
4. Memaksakan kehendak.
5. Tidak mematuhi aturan.
6. Putus asa.
7. Hanya belajar menghafal tanpa memahami.
8. Pemimpin yang otoriter.
9. Kencing sembarangan.
10. Mendapatkan ijazah dengan kemampuan orang lain.

Inovasi Teknologi Pembelajaran

Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan pembelajaran sudah dirasa sebagai keharusan. Karena luasnya aspek implementasi teknologi informasi, perlu dibahasa bersama untuk menentukan prioritas urutan aspek-aspek yang perlu didahulukan. Persoalannya adalah bahwa implementasi teknologi informasi tidak semata-mata masalah teknologi tapi dalam prakteknya lebih banyak berurusan dengan pelaku-pelaku pembelajaran itu sendiri.

Pengembangan TI untuk pembelajaran melibatkan 3 unsur:
1. penyediaan sarana fisik berupa peralatan TI dan jaringannya,
2. persiapan untuk perubahan proses pembelajaran, dan
3. pengembangan materi presentasi dalam proses pembelajaran itu sendiri.

Ketiga unsur ini punya hubungan saling ketergantungan yang erat. Materi presentasi
digital memerlukan sarana proyektor LCD, sedangkan pengembangan prasarana TI memerlukan perencanaan penggunaan yang matang mengingat harga yang relatif mahal serta umur ekonomi yang relatif pendek.

Infrastruktur teknologi informasi mutlak diperlukan untuk mengembangkan sistem
pembelajaran berbasis teknologi informasi. Ada dua bagian yang perlu diperhatikan:
1. Komputer dan Presentasi Kelas/Lab
2. Jaringan komunikasi data
3. Fasilitas Akses Publik

Komputer dan alat presentasi diperlukan untuk pengembangan bahan ajar dan
menayangkannya di forum pembelajaran, jaringan komunikasi data diperlukan untuk
penyebarluasan informas sedangkan fasilitas akses publik perlu diadakan agar target
pembelajaran dapat mengikuti proses secara lebih leluasa.

Komputer menawarkan fasilitas multimedia dalam satu sistem untuk penyajian materi pembelajaran. Layanan media-media presentasi lama dalam bentuk papantulis, tape recorder, OHP, Slide Projector, Movie Projector, sampai ke alat-alat peraga
praktikum dapat diberikan dengan kualitas yang sama atau setidaknya mendekati dengan menggunakan sebuah komputer. Keuntungan lebih dari komputer adalah menyatunya media presentasi dengan alat pengembangan presentasi itu sendiri.

Dari sisi harga, kita tidak bisa berasumsi bahwa pengadaan komputer multimedia
lengkap dengan segala perangkat lunak yang dieprlukan akan menjadi lebih murah dibanding membeli berbagai macam alat presentasi tersebut di atas. Dalam lingkungan dimana penggandaan perangkat lunak tanpa ijin tidak dipermasalahkan, penggunaan komputer dianggap murah. Bila kita mengikuti aturan hukum, ijin penggunaan perangkat lunak untuk pengembangan animasi peragaan materi pembelajaran bias mencapai ribuan dolar. Permasalahan hakcipta, pengadaan lisensi sampai ke perburuan perangkat lunak alternatif merupakan topik panjang yang memerlukan sesi tersendiri untuk membahasnya.

Keuntungan lebih jauh dari keberadaan materi pembelajaran dalam bentuk digital
adalah kemudahan kita untuk menyebarluaskan materi tersebut. Meskipun secara umum dirasakan sebagai keuntungan, namun bagi sebagian orang kemudahan ini
merupakan kerugian karena bisa jadi pihak yang dengan mudah bisa mendapatkan materi pembelajaran dari seseorang tidak perlu lagi mengundang orang tersebut untuk datang mengajar di tempat lain.

Ada dua model pengembangan materi pembelajaran on-line. Pada model pertama, dosen membangun materi dengan komputernya sendiri dengan bagian-bagian materi secara utuh. Setiap bagian bisa dibaca dan dipelajari secara terpisah baik dengan mendownloadnya dari Internet atau dibagikan dalam rekaman fisik dengan CDROM. Pada model kedua, dosen membangun materi pembelajaran dengan fasiltias pengembangan materi secara on-line. Materi perkuliahan dimasukkan ke sistem sepotong demi sepotong yang terangkai secara utuh di sistem. Siswa hanya bisa mengikuti perkuliahan secara utuh melalui sistem yang sama secara on-line. Dengan model ini, distribusi off-line hanya bisa dilakukan setelah pengembangan materi perkuliahan selesai seluruhnya atau bab per bab.

Sistem pembelajaran on-line yang paling rumit adalah bagian untuk penyelenggaraan
ujian. Pada umumnya ujian masih harus dilakukan secara tradisionil mengingat
belum ditemukannya cara pelaksanaan ujian itu sendiri. Penggunaan komputer dalam
jaringan untuk ujian selain bisa dirasakan praktis oleh pihak dosen namun akan memberi permasalahan tersendiri mengingat fasilitas tersebut memberi kemudahan spada siswa untuk berkomunikasi satu sama lain. Suatu hal yang tidak dikehendaki pada saat ujian.

Pengembangan teknologi informasi untuk pembelajaran bersifat mahal dan perlu direncanakan secara matang. Di satu sisi, para dosen akan dapat mengembangkan sistem pembelajaran yang efektif berbasis teknologi informasi apabila instansi yang bersangkutan menyediakan infrastruktur yang cukup. Di sisi lain, tanpa "jaminan" antusiasme para dosen untuk memanfaatkan teknologi informasi, para pengambil keputusan tidak akan dengan mudah mengijinkan pelaksanaan proyek pengembangan infrastuktur teknologi informasi.

LILIS SAPUTRI H. ( KELAS IIIA / K7109120 )

LOG 1 ( Rabu, 25 Agustus 2010 )
Penjelasan kontak kuliah dan mencari buku sumber Inovasi Pembelajaran.

LOG 2 ( Selasa, 31 Agustus 2010 )
Menonton film " 3 Idiots " dan menganalisa intisari, implikasi-implikasi dalam pembelajaran, serta kejelekan-kejelekan yang ada dalam film tersebut.

INOVASI PEMBELAJARAN
Inovasi adalah pembaharuan. Jadi inovasi pembelajaran yaitu suatu bentuk pembaharuan dalam proses belajar mengajar agar tercipta suatu tatanan pembelajaran yang dapat menghasilkan atmosfer kelas yang tidak monoton dan kaku, yang dapat membuat peserta didik merasa jenuh. Dalam hal ini, peserta didik didorong agar mampu berpikir kritis, mengeluarkan pendapat, dan lebih banyak berinteraksi dan berdialog, sehingga peserta didik mampu menemukan sendiri konsep yang ada dalam ilmu yang mereka pelajari. Dengan demikian proses belajar pun akan lebih mengena. Namun, guru juga tetap harus berperan dalam memberikan penguatan-penguatan sehingga tidak terjadi salah konsep pada peserta didik. Karena tidak dapat dipungkiri keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh peran guru.

INTISARI FILM "3 IDIOTS"
Film ini menceritakan perjuangan 3 pemuda yang ingin menemukan masa depannya untuk keluarga mereka. Mereka sama-sama belajar di teknik mesin, walaupun 2 diantara mereka tidak ingin belajar disana, melainkan karena tuntutan dari orang tua mereka. Belajar itu tulus dari hati. Belajar bukan mencari hasil, tetapi bagaimana proses belajar itu bisa dilaksanakan dengan baik. Belajar juga bukan hanya menghafal tetapi mengetahui makna dari apa yang kita pelajari. Kesuksesan akan datang apabila perjuangan yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Ketiga pemuda ini memiliki semangat untuk sukses, mereka juga menjalin persahabatan yang sangat erat, saling membantu, meskipun terkadang mereka berbuat curang. Mereka berani mengeluarkan pendapat yang mereka anggap benar walaupun mereka mendapat tekanan. Dengan kerjasama, persahabatan, dan keberanian inilah mereka dapat berhasil dan sukses sesuai cita-cita mereka masing-masing.

10 IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
  1. menciptakan situasi belajar yang berbeda
  2. belajar tidak berorientasi pada hasil melainkan pada proses belajarnya
  3. berpikir kritis, percaya diri, dan berani mengeluarkan pendapat
  4. belajar bukan menghafal melainkan memahami isi materi
  5. belajar menurut hati bukan karena paksaan dari pihak lain
  6. belajar tidak selalu terpancang pada materi
  7. disiplin
  8. memotivasi peserta didik agar bersaing
  9. tidak mudah menyerah
  10. memanfatkan ilmu yang didapat di sekolah
 10 KEJELEKAN YANG HARUS DIBUANG
  1. sombong
  2. menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi
  3. curang
  4. menghakimi peserta didik dengan kata " bodoh" dll
  5. berbohong
  6. belajar dengan menghafal
  7. belajar dengan berorientasi pada hasil
  8. tidak menerima saran dari peserta didik
  9. menuntut orang lain mengikuti kemauan diri sendiri
  10. memanfaatkan kesempatan untuk mendapat ijazah dari hasil prestasi orang lain atas nama diri sendiri

JANNATUN INDRIYANI / IIIA / K7109110_ARTIKEL

Artikel Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran berasa dari kata inovasi dan pembelajaran. Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang artinya perubahan dan pembaruan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang sebelumnya, dan dilakukan dengan sengaja dan berencana.
Istilah perubahan dan pembaruan memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan diantara keduanya adalah jika pembaruan terdapat unsur kesengajaan, sedangkan perubahan lebih cenderung pada unsur ketidaksengajaan. Persamaan dari pembaruan dan perubahan adalah sama-sama akan menimbulkan suatu unsur yang berbeda dari sebelumnya.
Selain pengertian inovasi di atas, inovasi juga dapat diartikan sebagai suatu cara penggunaan potensi yang lama di dalam rangka meningkatkan efesiensi suatu usaha. Sebagai contoh jika kekurangan gedung atau guru, pemecahannya tidak selalu dengan cara menambahnya, akan tetapi cara penggunaannya yang diperbaharui.
Menurut Ansyar, Nurtain (1991),inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, maka disimpulkan bahwa inovasi adalah perubahan, namun tidak semua perubaan itu adalah inovasi.
Pembelajaran menurut Kartadinata.S & Permana.J.1997; Raka Joni, 1983; Hasibuan dan Mudjiono,1995, pembelajaran dapat diartikan menjadi beberapa sudut pandang. Pertama, pembelajaran diartikan sebagai kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari guru kepada peserta didik. Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses penggunaan seperangkat keterampilan (teaching as a skill) secara terpadu. Ketiga, pembelajaran dipandang sebagai suatu seni, yang mengutamakan penampilan (kinerja) guru secara unik yang berasal dari sifat-sifat khas, dan perasaan serta naluri guru. Keempat, pembelajaran dipandang sebagai pencipta suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran.
Dari keempat pengertian di atas, maka pembelajaran pada hakikatnya adalah proses penciptaan stimulasi kepada kelompok peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar dalam diri siswa.
Dengan demikian inovasi pembelajaran dapat kita artikan sebagai suatu wujud pembaruan dan perubahan dalam penciptaan stimulasi kepada peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.

Rabu, 08 September 2010

Yuni Rahmawati(K7109216) III B_ Artikel

Kamis, 9 september 2010

Apa sih Inovasi Pembelajaran itu?
Inovasi secara sederhana artinya perubahan. Jadi menurut saya inovasi pembelajaran bisa diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dalam cara mengajar sehingga menghasilkan cara belajar yang baru. Sebagai seorang guru di zaman modern ini dituntut untuk mampu melakukan kegiatan pembelajaran yang inovatif. Sudah bukan saatnya lagi guru berpentas di hadapan siswa layaknya selebritis yang sedang berbagi cerita sementara siswanya hanya dianggap sebagai tong sampah yang mau menampung semua ceritanya.Siswa bukanlah tong sampah yang selalu dijejali ilmu yang tak berperasaan banyaknya atau bahkan sama sekali tak mereka pahami.Itu sama saja dengan merongrong kebebasannya untuk berimajinasi. Sudah waktunya seorang guru memanusiakan siswanya dengan menjadikannya sebagai manusia- manusia pembelajar yang akan menggali ilmu melalui pengalaman dalam sebuah proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Apalagi kini sudah ada KTSP yang sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreatifitasnya dalam kegiatan pembelajaran yang inovatif. Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Para siswa akan lebih  banyak diajak berdiskusi, berinteraksi, berdialog, sehingga mereka akan lebih konsisten dengan jalan pikirannya tanpa menyimpang kaidah- kaidah keilmuan sehingga akan menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Guru harus memberi motivasi dan arahan agar pikiran mereka selaras dengan nilai- nilai kebenaran. Tentu saja disertai dengan sikap kelembutan, kasih sayang, dan tanpa paksaan, sehingga tercipta kondisi belajar yang menyenangkan dan membangkitkan kecintaan siswa terhadap belajar.
Inovasi pembelajarn dapat dilakukan dengan hal - hal yang sederhana. Misalnya saja dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media atau bahan untuk belajar seperti membuat alat musik sederhana dengan bahan pohon pisang. Pohon pisang tersebut disulap menjadi sebuah harmoni yang dimainkan secara bersama- sama dalam komposisi musik yang sederhana.Selain mampu menanamkan rasa sayang terhadap lingkungan, hal ini juga mendorong siswa untuk berpikir, berkreativitas, dan menyukai kesederhanaan. Selain cara tersebut, guru juga dapat membuat yel- yel atau memerintahkan kepada siswanya untuk membuat yel- yel mengenai sesuatu yang akan dipelajari sehingga memperkuat daya ingat serta kemampuan berpikirnya. Ada satu cara lagi yaitu guru mengajarkan cara menulis dengan peta pita. Cara ini baik sekali untuk merangsang perkembagan otak kanan yang terkenal sangat luar biasa dalam berimajinasi.^-^by: Rahma

Ruly Rakhmawati/ K7109171

Mengomentari film

A. Nilai Utama
Cita-cita bukan orang lain yang menentukan, tetapi diri kita sendiri. Dan kita akan berhasil apabila cita-cita yang kita miliki sesuai dengan bakat dan minat kita.


B. Implikasi dalam Pembelajaran
1. Belajar itu tidak boleh putus asa.
2. Perlu menanamkan motivasi dalam diri untuk terus belajar.
3. Ijasah bukan tujuan utama sekolah.
4. Belajar bukan dengna menghafal tetapi dengan pemahaman.
5. Menerapkan ilmu yang kita miliki dalam kehidupan.
6. Harus menghargai anak-anak yang mempunyai ide kreatif.
7. Jangan memvonis anak-anak yang aktif dan ingin mengembangkan dirinya.
8. Dasar utama belajar adalah rasa suka pada hal yang dipelajari.
9. Belajar itu tidak harus spaneng, tetapi kita bisa lakukan dengan rasa senang dan santai.
10. Jangan pernah menyerah untuk mencapai cita-cita kita.

C. Kejelekan
1. Kurang menghargai pendapat orang lain.
2. Memaksakan kehendak pada orang lain.
3. Ketika harapan sudah tidak ada menyerah begitu saja.
4. Melakukan bunuh diri untuk pelarian masalah.
5. Berputus asa.
6. Berbohong untuk mendapatkan ijasah.
7. Terlalu menyalahkan anak yang aktif dan kreatif.
8. Berbuat curang untuk mendapatkan nilai.
9. Belajar dengan menghafal.
10. Mencelakakan orang lain.

MITANINGTYAS FITRIANA (K7109129) IIIB/01

Log Pertemuan 1 (25 Agustus 2010)
       Pengenalan MK dan membuat artikel inovasi pembelajaran menurut Anda.

Inovasi Pembelajaran sebagai Suatu Perubahan Sesuai dengan Kebutuhan

Dalam dunia pendidikan kata inovasi pembelajaran bukan lagi kata yang asing, bahkan sering sekali kita dengar. Inovasi adalah suatu perubahan baru yang memberikan kemajuan. Sedangkan pembelajaran merupakan proses belajar mengajar oleh guru kepada murid. Jadi inovasi pembelajaran adalah suatu perubahan-perubahan dalam proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan tujuan dan suatu kemajuan sesuai kebutuhan.
Untuk mengembangkan serta memajukan dunia pendidikan pada khususnya, perlu adanya inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang perlu dilakukan. Tentunya dengan melihat kebutuhan dan perkembangan jaman yang ada. Ini merupakan tanggung jawab guru sebagai tenaga pendidik. Guru harus mampu mengkondisikan pembelajaran yang dilakukannya dalam kelas, menciptakan proses belajar yang apik dan menarik bagi siswanya, tanpa mengabaikan tujuan yang akan di dapat dari proses belajar tersebut. Dengan berbagai macam inovasi pembelajaran yang dilakukan dan dikembangkan oleh guru, siswa diharapkan memperoleh ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan yang ia perlukan, dan nantinya dapat mengembangkannya lagi dimasa yang akan datang. Inovasi pembelajaran dapat dilakukan dengan melihat berbagai faktor yang ada, seperti kondisi siswa dari segi kemampuan pribadi ataupun materiil. Dapat juga dilihat dari kondisi lingkungan sekolah itu sendiri, apakah memungkinkan dan mendukung atau tidak. Selain itu kondisi masyarakat yang ada serta kebutuhan masyarakat dalam menerima kemampuan siswa tersebut. Dan yang paling utama adalah guru itu sendiri, apakah guru tersebut mampu atau tidak dalam menerapkan inovasi-inovasi pembelajaran tersebut.
Tentunya tidak mudah untuk melakukan inovasi pembelajaran. Untuk mengetahui perkembangan yang dihasilkan perlu diadakan evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan dengan siswa, ataupun guru itu sendiri. Berbagai macam evaluasi dapat dilakukan, sesuai dengan macam inovasi yang dilakukan sehingga memperoleh hasil yang sesuai. Inovasi pembelajaran yang sukses yaitu apabila tujuan dari pendidikan tercapai serta menghasilkan siswa-siswa yang memenuhi kebutuhan masyarakat pada umumnya.

Log Pertemuan 2 (31 Agustus 2010)
       Pengenalan buku referensi dan menulis perkembangan belajar Anda.

Mengapa dan Bagaimana Cara Belajar Saya?

Belajar. . . . Itulah kegiatan yang seharusnya menjadi kegiatan wajib saya sebagai mahasiswa. Tapi lihatlah saya. Kuliah hanya sebuah formalitas. Belajarpun jarang saya lakukan. Lalu apa yang bisa saya dapatkan dari kuliah ini? Buat apa bayar mahal kalau hanya begini-begini saja? Sering saya menyadari itu semua, tapi hanya sebatas kesadaran, tanpa menghasilkan perubahan. Berbeda dengan masa sekolah, tiap hari saya menyempatkan untuk belajar diluar jam sekolah walau hanya sejenak. Kuliah seharusnya bisa lebih baik dari itu, saya bisa menemukan sesuatu yang baru yang bisa saya kembangkan. Tapi pada kenyataannya, saya masih malas dan terus malas mengerjakan apa yang seharusnya saya kerjakan. Perlu diketahui, motivasi dalam diri untuk berubah dan menjadi yang lebih baik sangatlah tinggi. Namun apa daya, rasa malas yang timbul lebih besar dari motivasi yang saya hasilkan. Jangankan untuk belajar di luar jam kuliah, belajar pada waktu jam kuliahpun saya merasa malas. Saya lebih sering menghabiskan waktu di kelas dengan mengobrol sesama teman dan main HP menjadi alternative kedua bagi saya. Faktor apa yang menyebabkan saya menjadi demikian? Apa benar saya sudah bosan dengan yang namanya belajar? Terlebih terjadi klimaks pada saat akan diadakan UAN di SMA. Apa iya itu bisa dikatakan belajar? Bukankah itu hanya sebuah kegiatan menghafal tanpa benar-benar kita pahami maksud dan tujuan dari belajar itu. Semua pertanyaan dan jawaban-jawaban kecil itu adalah benar adanya. Cara belajar saya yang memang dari awal sudah salah, mulai saya rasakan akibat yang ditimbulkan sekarang. Setelah saya benar-benar merasakan bangku kuliah. Saya merasa bingung akan memulai belajar darimana. Sedangkan strategi belajar saya sewaktu di bangku sekolah tidak bisa saya terapkan dibangku kuliah. Belajar dibangku sekolah hanya menghafal dan menghafal, sesekali mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku LKS. Terlebih dibangku kuliah banyak sekali masa libur yang saya jumpai, membuat rasa malas saya betah hinggap dalam kehidupan saya. Sepertinya saya perlu meluruskan arti dari kata belajar itu sendiri, saya masih harus membenahi cara-cara saya dalam proses pembelajaran di bangku kuliah. Bagaimana dan mulai dari mana, hanya saya yang bisa menjawab. Membuang rasa malas, itu adalah hal pertama yang harus saya lakukan. Sebenarnya, banyak hal yang sudah saya lakukan untuk berubah menjadi lebih baik, namun belum saya temukan jawaban dari apa yang selama ini saya butuhkan dalam belajar. Bukan lagi menghafal, tetapi saya harus lebih bisa bersikap kritis dalam memahami ilmu pengetahuan, dan itu bukan sesuatu yang mudah bagi saya. Saya yakin semua bisa saya kerjakan, saya hanya butuh proses kebiasaan saja. Saya juga perlu merumuskan lagi tujuan dari belajar yang saya lakukan. Saya berharap, belajar adalah suatu kebiasaan dalam kehidupan saya, bukan lagi sebuah tuntutan.

Log Pertemuan 3 (31 Agustus 2010)
       Menoton Film dengan tema pendidikan ( 3 Idiots)

Kesuksesan yang didapat dari 3 Idiot

Film ini menceritakan persahabatan dari 3 pemuda di India. Mereka adalah mahasiswa di sebuah universitas terkemuka di India. Dilatar belakangi dari keluarga yang berbeda kondisi. Mereka dijuluki idiot karena hal yang mereka lakukan beda dengan mahasiswa lain. Sehingga nama itu melekan pada mereka.
Banyak sekali hal yang bisa kita peroleh dari film ini. Nilai utama yang dapat kita ambil dari film ini adalah belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Tanpa harus belajar dibangku formal, tanpa harus dikelasnya. Intinya, belajar adalah memperoleh sesuatu yang baru dan mengembangkan kemampuan yang kita miliki. Film ini memberikan kita pandangan bahwa hidup adalah sebuah kompetisi, persaingan ataupun perlombaan. Sehingga untuk bertahan hidup, kita perlu berjuang dan memperjuangkan seperti halnya suatu perlombaan.
Implikasi pembelajaran yang kita dapat dari film ini adalah belajar bukan menghafal, belajar tidak untuk meniru buku, tapi belajar adalah menghasilkan sesuatu yang baru. Dalam film ini, kita juga tahu bagaimana seharusnya system pembelajaran yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Tidak harus selamanya mengikuti aturan yang sangat menekan kegiatan belajar mahasiswa. Yang terjadi hanya penyesalan, memutuskan harapan, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran, bukan kesuksesan yang kita kejar, namun sebuan kesempurnaan, karena kesempurnaan maka kesuksesan itu akan datang dengan sendirinya. Yang bisa kita lakukan untuk memperoleh kesempurnaan yaitu dengan belajar, belajar bukan hanya dari sekedar menghafalkan namun belajar itu adalah bagaimana kita memahaminya. Dalam penerapan pembelajaran hendaknya kiata tidak melihat tingkatan-tingkatan yang ada, karena tingkatan hanya akan membuat perrpecahan, bukan suatu perubahan yang berguna. Belajarlah sesuai keinginan dan kemampuan yang kita miliki dan minati. Karena dengan minat yang tinggi pada suatu bidang , kita lebih mudah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Kita lihat saja kesuksesan yang diperoleh dari pemeran utama dalam film tersebut. Selama belajar, dia tidak pernah mengejar kesuksesan, tapi pada akhirnya kesuksesanlah yang mengejar dia.
Disamping itu, terdapat juga kejelekan dari film ini. Dalam film ini kita diperlihatkan dengan system pendidikan yang salah yang telah diterapkan dalam suatu universitas. Mereka hanya mengutamakan hasil yang didapat tanpa melihat bagaimana proses yang didapat, sesuai atau tidak dengan kondisi dan kemauan mahasiswa tersebut. Banyak terlihat sebuah penekanan yang ditimbulkan dari siste tersebut. Selain itu, adanya kekuasaan yang otoriter yang dilakukan oleh rector dalam universitas tersebut. Dengan demikian membuat mahasiswa melakukan segalanya tanpa melihat itu benar atau salah. Hal yang paling tidak boleh kita contoh adalah adanya nama palsu dari pemeran utama yang menempuh pendidikan sebagai sarjana. Nama tersebut memperoleh ijasah tanpa harus menempuhnya selama 4 tahun di universitas.
Banyak hal yang bisa kita contoh dari film ini, namun kita juga harus menghilangkan hal-hal buruk yang terdapat dalam film ini. Seperti halnya dianjurkannya berfikir efisien, maka kesuksesan dibelakangmu. Ijazah bukan suatu benda yang penting untuk meraih kesuksesan, karena tanpa ijasahpun, bisa diperoleh sebuah kesuksesan.

Tri Rahayuningsih/3B/K7109188

Tugas Artikel

Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran menurut saya adalah suatu pembaharuan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, yang dilakukan oleh seorang guru dan diikuti oleh murid-muridnya. Inovasi artinya menciptakan hal-hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, yang melibatkan kreatifitas dari seorang guru sehingga pembelajaran yang dilaksanakan terasa menyenangkan dan siswa tidak bosan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang memuaskan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru baik dalam metode belajarnya maupun teknik dalam pengajarannya yang bertujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima baik oleh siswa.
Guru bukanlah seorang “pengkhutbah” yang terus berceramah dan menjejalkan bejibun teori kepada siswa. Murid tidak boleh diperlakukan seperti “keranjang sampah” yang hanya sekadar penampung ilmu atau “gelas kosong” yang menunggu siap diisi. Peserta didik harus diperlakukan secara utuh dan holistic sebagai manusia yang ingin menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya melalui proses pembelajaran yang menyenangkan. Maka perlu diadakan sebuah inovasi dalam suatu pembelajaran di kelas. Gurulah yang memiliki tugas untuk meyusun rencana pembelajaran, melakukan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti, sehingga guru merupakan “actor” penentu keberhasilan siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tidak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Siswa lebih banyak diajak berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri bukan dicekoki. Para murid boleh memiliki perbedaan pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Guru dituntut memiliki strategi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Strategi dalam belajar mengajar dimaksudkan untuk mensiasati anak didik agar terlibat aktif belajar. Kemampuan guru dalam memahami dan mengimplementasikan strategi mengajarnya merupakan hal yang sangat penting dalam semua peristiwa belajar mengajar.
Pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan tidak harus memakai sarana dan prasarana yang mahal. Pada pembelajaran tradisional suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah saat ini adalah rendahnya daya serap peserta didik. Hal disebabkan pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang menyentuh ranah peserta didik yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dengan kata lain secara subtansial, bahwa proses pembelajaran masih didominasi guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri. Banyak guru merasa cukup memberitahu para peserta didik tentang apa yang perlu mereka ketahui dengan cepat tanpa menyadari bahwa mereka (peserta didik) akan lebih cepat melupakan apa yang guru beritahukan kepada mereka.
Padahal seperti pendapat Konfucius yaitu “Apa yang saya dengar, saya lupa”,”Apa yang saya lihat, saya ingat”,”Apa yang saya lakukan, saya paham”. Oleh sebab itu tidak bisa guru harus dapat melaksanakan pembelajaran mengarah kepada pembelajaran aktif (active learning) dan berorientasi pada siswa (student centre). Jadi, diharapkan seorang guru mampu memberikan pembelajaran kepada siswa dengan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan hal yang dijelaskan oleh murid.

JANNATUN INDRIYANI / IIIA / 32 / K7109110

LOG 1 (Pertemuan 1)
Inovasi pembelajaran merupakan pembaruan dan perubahan yang ada dalam proses pembelajaran guna memecahkan berbagai masalayh yang timbu dalam pembelajaran.
LOG 2 ( Pertemuan 2)
Kontrak kulian selama 1 semester dan menganalisis sebuah film yang berjudul “3 idiots”

Analisis film “3 idiots”
1. Nilai utama dari film “3 idiots”
Hidup bukan sekedar perlombaan, jangan pernah takut menghadapi masa depan, jadilah seorang yang berguna, maka keberhasilan akan menghampiri dengan sendirinya.
2. Implikasi film “ 3 idiots” dalam pembelajaran
a. Dalam proses pembelajaran diperlukan inovasi agar peserta didik tidak merasa bosan.
b. Sekolah sering kali dijadikan ajang pencari nilai dan ijazah.
c. Sumber belajar yang utama bukanlah guru atau buku, tapi lingkungan sekitar pu termasuk sumber.
d. Pembelajaran yang baik bukanlah pembelajaran yang penuh dengan tekanan.
e. Seorang siswa haruslah berani menyampaikan aspirasinya yang benar di depan guru (pendidik) meskipun itu ditentang oleh gurunya.
f. Belajar bukanlah menghafal tetapi belajar adalah menghayati.
g. Belajar adalah suatu proses bukalah suatu kegiatan yang sifatnya instant.
h. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil dengan baik jika apa yang disampaikan guru (pendidik) dapat diterima peserta didik.
i. Seorang pendidik yang baik adalah apabila ia dapat memahami keadaan peserta didiknya.
j. Seorang pendidik hendaklah tidak mencampuradukkan permasalahan pribadi dengan masalah sekolah.
3. 10 Kejelekan film “3 idiots”
a. Sosok seorang pendidik yang otoriter.
b. Anggapan bahwa sekolah (kuliah) adalah ajang mencari nilai dan ijazah.
c. Pemaksaan kehendak orang tua pada anaknya.
d. Pemberian salam dan pelaksanaan “ospek” yang terlalu vulgar.
e. Kekurangsopanan siswa pada guru atau dosennya.
f. Pertama menonton, alur cerita cukup membingungkan.
g. Bunuh diri bukanlah jalan yang terbaik.
h. Halalkan segala cara untuk membantu teman.
i. Tidak adanya inovasi dalam pembelajaran.
j. Kurangnya rasa menghargai akan karya orang lain.

Selasa, 07 September 2010

Sulatul Ma'wadah K7109181/IIIB/17


Sulatul Ma’wadah K7109181/17/IIIB
 Log Pertemuan I ,  25 Agustus 2010 
.Devinisi Inovasi pembelajaran        
Log Pertemuan II, 31 Agustus 2010 
.Merancang kontrak perkuliahan selama 1 semester dan menganalisis film “3 idiot”
FILM 3 IDIOT
1. Nilai Utama Film
Perjalanan dalam menuntut ilmu sama halnya dengan perjalanan hidup yaitu sebuah ‘perlombaan’ siapapun  yang mau berusaha keras untuk mendapatkan apa yang ingin dicapai ialah pemenangnya kelak. Dalam belajar. Sekolah, guru, keluarga, sahabat merupakan jembatan motifator untuk meraih kesuksesan.
2. Implikasi film dalam pembelajaran
a.  Kekayaan, kekuasaan tidak menjamin untuk meraih keberhasilan
b. Sekolah bukan untuk mencari ijazah tetapi tempat untuk mendapatkan perubahan
c. Belajar dengan hati
d. Rasa takut merupakan penghambat kesuksesan
e. Belajar dengan menghafal sia-sia tanpa mengerti isi dari apa yang dihafal
f. Tekanan bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan kemampuan seseorang
g. Kekuatan persahabatan dapat memotivasi untuk meraih kesuksesan
h. Guru bukan satu-satunya sumber ilmu
i. Mengajar bukan hanya memberikan ilmu tetapi memberikan perubahan yang lebih baik
j. Keberanian dapat membawa seseorang untuk meraih impian

3. Kejelekan Film 3 idiot
1. Terlalu memaksakan kehendak murid
2. Terlalu cepat memvonis kemampuan 
3. Kepemimpinan yang otoriter dikarenakan kekuasaan
4. Kekuatan persahabatan dapat menghalalkan segala cara untuk kebaikan sahabatnya
5. Mendapatkan ijazah dengan kemampuan orang lain
6. Sistem pendidikan yang syarat dengan hukuman bagi yang menentang
7. Pemaksaan kehendak oleh guru dan orang tua
8. Mudah putus asa karena tekanan
9. Persaingan yang mengakibatkan kecurangan
10. Rasa sombong yang diunggulkan 

Guru Sebagai Agen Perubahan



Guru mempunyai peran yang amat vital dalam pembelajaran di kelas. Gurulah yang mempunyai tugas untuk merancang pembelajaran, melaksanakan, menganalisis, mengevaluasi serta menindak lanjut. Dengan demikian guru adalah aktor utama yang menentukan keberhasilan siswanya. Apabila seorang guru masuk kelas maka guru tersebut harus benar-benar siap untuk selalu dipandangi oleh banyak pasang mata yang akan menilai serta meniru apa yang dilakukan maupun dikenakan. Dari cara berpakaian, cara berjalan, caraber bicara dan semua gerak gerik yang dilakukan guru akan selalu diperhatikan oleh siswanya. Jadi bisa dibilang guru seorang panutan yang wajib digugu lan ditiru oleh peserta didik.
Harus diakui tugas guru memang berat. Mereka tidak hanya dituntut untuk melakukan aksi 'lahiriah' dalam bentuk kegiatan mengajar, tetapi juga harus melakukan aksi 'batiniah', yakni mendidik; mewariskan, mengabadikan, dan menyemaikan nilai-nilai luhur hakiki kepada siswa didik yang akhirnya akan dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupan masyarakat. 
Dalam proses pembelajaran sebelum adanya KTSP guru masih sangat berperan aktif untuk menghidupkan suasana kelas, dikarenakan kepasifan anak didiknya yang timbul karena guru masih sering menggunakan cara-cara pembelajaran yang monoton, seperti mendiktikan pelajaran agar disalin dibuku, menuliskan dipapan tulis dan lain-lain. Kegiatan semua itu pastinya akan menjenuhkan peserta didik jika dilakukan secatra terus menerus selama bertahun tahun. Dalam konteks demikian guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mengambil desain proses pembelajaran yang aktif. inovatif, kreatiif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas. KTSP sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreativitas dalam kegiatan pembelajaran. 
Melalui kegiatan yang inovatif, diharapkan suasan pembelajaran tidak akan kaku dan monoton lagi. Siswa didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri, bukan dengan cara dicekoki dan diceramahi terus. Anak didik juga harus dibiasakan untuk berbeda pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Tentu saja secara demokratis tanpa melupakan kaidah-kaidah keilmuan, sehingga guru perlu memberikan penguatan-penguatan agar tidak terjadi adanya salah konsep yang berbenturan dengan nilai-nilai kebenaran.
Melalui suasana pembelajaran yang kondusif dengan memberikan kesempatan kepada siswa didik untuk bebas berpendapat dan bercurah pikir, guru akan lebih mudah dalam menyemaikan nilai-nilai luhur hakiki. Dengan cara demikian, peran guru sebagai agen perubahan diharapkan bisa terimplementasikan dengan baik. 




APRILIANA REJEKI / IIA / K7109029

INOVASI PEMBELAJARAN
Semenjak abad ke-21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih terpuruk, disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Memasuki abad ke-21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan Negara lain.
Sekarang kita merasakan adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal.Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan Negara lain. Dulu pendidik Indonesia memberi bantuan untuk mengajar di Negara tetangga akan tetapi sekarang berbanding terbalik. Banyak tenaga pendidikan yang didatangkan dari Negara tetangga. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karana itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di Negara-negara lain. Masalah yang cukup serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Untuk itu kita harus dapat menciptakan inovasi- inovasi dalam pembelajaran agar dapat mengatasi masalah dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Agar dapt meningkatkan mutu pendidikan kita harus menciptakan inovasi dalam pembelajaran. Apa iti inovasi pembelajaran?
Inovasi berasal dari kata latin inovation yang berarti pembaruan dan pembaharuan.Pembaruan mempunyai arti yang berbeda dengan pembaharuan.Inovasi ialah suatu perubahan baru yang menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya yang dilakukan dengan sengaja dan berencana.Inovasi dapat berbentuk gagasan kreatif dan kegiatan yang sederhana di tingkat kelas yang dianggap dapat mengatasi permasalahan pendidikan.Sedangkan pembelajaran berasal dari kata belajar, belajar dapat diartikan sebagai suatu usaha secara sistematis untuk melakukan suatu perubahan dari yang negatif menjadi yang positif. Ada tiga aspek yang harus dirubah melalui belajar, yaitu aspek affektif, kognitif, dan psikomotor. Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun output pendidikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran adalah suatu cara, metode, ide yang digunakan sebagai hal yang baru untuk seseorang atau kelompok, baik berupa penemuan baru atau baru ditemukan orang yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam memecahkan masalah- masalah dalam proses pembelajaran serta untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya kualitas peserta didik.Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki dan dilakukan oleh guru, karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Berbagai inovasi diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan semangat untuk belajar.

YANTI RAKHMAWATI
K7109209 {31}
KELAS IIIB

Pertemuan 1
Menulis merupakan suatu pembersihan kerak-kerak kotor di dalam otak.
Pertemuan 2
Devinisi belajar sangat beragam, diantaranya adalah ingin memperbaiki diri (teori kontrutivisme), ingin menambah wawasan, dan memanusiakan manusia (humanisme).
Pertemuan 3
Guru excellent adalah guru yang berusaha membuat siswanya menjadi pintar.

ANALISIS FILM 3 IDIOTS
A.    Nilai Utama  Film
Menurut saya film 3 IDIOTS memuat nilai-nilai pendidikan, persahabatan, dan perjuangan hidup. Film itu menekankan tentang pola pikir seseorang yang mampu merubah pandangan hidup orang-orang di sekitarnya.
B.     Implikasi Film Tersebut di Dalam Pembelajaran
1.      Pembelajaran bukan sebuah mesin yang selalu bekerja secara statis.
2.      Belajar untuk berani menerapkan teori-teori yang telah di pelajari.
3.      Belajar adalah memahami pengetahuan baru bukan menghafal isi buku.
4.      Belajar bukan untuk mencari nilai, tetapi untuk memperoleh pengetahuan.
5.      Belajar bukan untuk mengejar kesuksesan, tetapi untuk membesarkan jiwa.
6.      Belajar itu bukan untuk mengumpulkan ilmu, tetapi justru mempertajam cara memperoleh ilmu.
7.      Kejujuran salah satu proses dalam pembelajaran.
8.      Jangan mudah putus asa.
9.      Belajar dan bekerjalah sesuai dengan pilihanmu sendiri, maka engkau akan senang menjalaninya.
10.  Jangan pernah mengejar kesuksesan. Jadilah orang besar, jadilah orang besar maka kesuksesan akan mengejarmu.
C.    Kejelekan dari Film Tersebut
1.      Hidup adalah persaingan seperti layaknya seekor burung.
2.      Pembelajaran bersifat statis dan berorientasi pada hasil.
3.      Kekuasaan digunakan sebagai alat untuk menindas orang lain.
4.      Pemaksaan dalam menentukan perkuliahan.
5.      Berbohong demi keluarga.
6.      Pembelajaran adalah untuk mencari nilai tertinggi dan mendapatkan ijasah.
7.      Merasa dirinya paling hebat tanpa melihat orang-orang di sekitarnya.
8.      Menyepelekan kemampuan peserta didik.
9.      Guru hanya memberikan tekanan batin kepada peserta didiknya, bukan berfikir bagaimana cara agar peserta didiknya menjadi pintar.
10.  Mengambil keputusan terlalu cepat tanpa melihat akibat yang akan terjadi.


INOVASI PEMBELAJARAN

Saat ini seringkali dijumpai sistem pembelajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Proses pembelajaran  masih didominasi guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri (self regulated learner) bahkan menganggap siswa seperti gelas kosong yang menunggu diisi. Banyak guru merasa cukup memberitahu para peserta didik tentang apa yang perlu mereka ketahui dengan cepat tanpa menyadari bahwa mereka (peserta didik) akan lebih cepat melupakan apa yang guru beritahukan kepada mereka. Oleh karena itu saat ini perlu dilakukan inovasi pembelajaran.

Apa itu inovasi pembelajaran?
Inovasi merupakan suatu perubahan yang baru menuju arah perbaikan yang dapat meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas, dan efektivitas.
Sedangkan pembelajaran adalah proses penciptaan stimulus kepada kelompok peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar pada diri siswa.
Jadi inovasi pembelajaran merupakan suatu perubahan baru yang lebih efisien, relevan, dan efektif dalam menciptakan stimulus kepada kelompok peserta didik, baik secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar pada diri siswa.

Untuk saat ini akan dibahas mengenai inovasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
Sebelumnya perlu diketahui siapakah anak SD itu?
Anak pada dasarnya telah memiliki pembawaan secara kodrati dari kelahiran yang tidak dapat diubah oleh pengaruh lingkungan atau pendidikan. Sebagai mahluk individual, anak itu mempunyai karakteristik yang khas (unik) yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Sebagai mahluk sosial, anak memiliki sifat kooperatif dan dapat bekerjasama. Dan sebagai mahluk susila, anak didik itu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, dam mampu membedakan hal yang baik dan hal yang buruk.
Setelah mengetahui siapakah anak SD itu baru di adakan inovasi pembelajaran yang sesuaikan dengan kondisi kebutuhan anak tersebut.
Untuk melakukan inovasi pembelajaran di SD seseorang seseorang perlu melaksanakan proses inovasi. Proses inovasi dimulai dari mengetahui adanya informasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, mengimplementasikan inovasi, dan akhirnya mengkonfirmasikan keputusan inovasi yang telah diambilnya.

Dyah Pratiwi/K7109066/IIIA

LOG 1 (25 Agustus 2010)
Mencari referensi, membuat log harian, log mingguan, log bulanan, log kompetensi, dan produk bulanan.

LOG 2 (31 Agustus 2010)
Membahas mengenai silabus inovasi pembelajaran.
Kemenangan sekali hanyalah kebetulan, kemenangan kedu kali adalah suatu keberuntungan. Janganlah merasa hebat jika kita pernah menang sekali karena orang yang hebat adalah orang yang mampu meraih kemenangan berkali-kali (slalu menang) dan kemenangan tersebut menjadi suatu kebiasaan baginya.

LOG 3 (31 Agustus 2010)
Menonton film yang berjudul " 3 IDIOTS " dan menganalisis film tersebut.

Analisis film 3 idiots

1. Nilai utama dari film
Segala sesuatu membutuhkan proses. Jika kita memiliki kemauan dan usaha keras kita pasti bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan meskipun jalannya tidak selalu mulus. Tetapi dimana ada kemauan disitu lah ada jalan. Kita harus tetap berusaha dan tak kenal putus asa dalam menghadapi kesulitan. Kesuksesan akan menyertai orang yang mau belajar dan berusaha. Selain itu, film ini juga mengajarkan pada kita tentang arti persahabatan. Sahabat yang tulus adalah sahabat yang slalu ada disaat suka maupun duka. Persahabatan itu bagaikan pelangi, justru perbedaan warnalah yang membuatnya menjadi indah. Untuk itu jaga lah selalu tali persahabatan.

2. Implikasi pembelajaran dari film
a. Dalam pembelajaran kita tidak harus selalu terpaku hanya pada teori.
b. Dalam pembelajaran yang paling penting adalah memahami isi dari apa yang dipelajari bukan hanya sekedar menghafal.
c. Pendidik seharusnya selalu dan mampu memberi semangat pada anak didiknya bukannya menurunkan semangat anak didik.
d. Pendidik seharusnya mampu mengenal siapa dan bagaimana peserta didiknya.
e. Pendidik yang baik tidak akan marah jika mendapat kritik dari peserta didiknya.
f. Dalam menjawab pertanyaan, jawaban peserta didik tidak harus sama persis kalimatnya dengan isi buku. Jawaban sederhana pun tidak masalah selama mengena pada isi dan tidak keluar dari konsep.
g. Belajar dapat dilakukan dimana saja.
h. Suasana belajar yang menyenangkan tentu akan memperlancar KBM.
i. Jangan pernah takut untuk mencoba. Dalam menciptakan sesuatu yang baru kita tidak boleh ragu-ragu untuk mencobanya dan jangan takut salah. Karena dalam belajar salah adalah wajar.
j. Bila peserta didik kritis (sering bertanya), pendidik seharusnya senang dan bangga bukan justru mempermalukannya didepan peserta didik yang lain.

3. Kejelekan dari film
a. Peserta didik yang aktif berpendapat justru dikatakan idiot.
b. Dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pendidik, kalimat yang digunakan oleh peserta didik harus sama persis dengan buku. Jika tidak, maka jawaban dikatakan salah.
c. Pendidik menurunkan semangat peserta didiknya dengan panggilan-panggilan yang menyinggung perasaan seperti bodoh dan idiot.
d. Peserta didik mencuri soal ujian.
e. Dendam yang tersimpan membuat pendidik berbuat tidak adil pada peserta didik yang dibencinya.
f. Pendidik tidak memberi sedikit pun kelonggaran waktu pada peserta didik yang belum tuntas menyelesaikan penemuannya, hingga akhirnya peserta didik itu pun dikeluarkan dan bunuh diri. Seharusnya peserta didik jangan langsung dikeluarkan akan tetapi berilah hukuman.
g. Pendidik tidak mau menerima masukan dari peserta didik dan selalu beranggapan bahwa dirinya yang paling benar.
h. Pembelajaran terpaku hanya pada teori.
i. Pesera didik mempermalukan pendidik didepan umum.
j. Orang tua terlalu memaksakan kehendak pada anak, tanpa memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh anak.

Artikel
INOVASI PENDIDIKAN

Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaruan pendidikan diterapkan di dalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen sistem pendidikan. Inovasi merupakan penemuan yang benar-benar baru. Hamijoyo mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Inovasi berawal dari keinginan untuk menciptakan suatu yang baru dan dapat diterima oleh masyarakat. Pencipta inovasi harus memiliki persepsi terhadap kebutuhan masyarakat yang cocok dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat, dimana ia hidup.
Sebagai pendidik, kita tidak boleh takut untuk mencoba menciptakan sesuatu yang baru dalam bidang pendidikan. Kita juga harus dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Disamping itu, kita juga harus bisa menjadi guru yang profesional karena bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-gurunya tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, peningkatan mutu tenaga-tenaga pengajar untuk membina tenaga-tenaga guru yang profesional adalah unsur yang penting bagi pembaruan dunia pendidikan. Dengan adanya inovasi, diharapkan mutu pendidikan di Indonesia akan lebih baik dan meningkat dari sebelumnya.

Erna Yuniasih/III A/23/K7109072

Log 1
Inovasi bukan lah menjiplak apa yang sudah ada melainkan membuat suatu yang baru. Dalam kuliah inovasi pembelajaran diharapkan agar kami dapat mempunyai ide yang baik dan bagus dalam pembelajaran di kelas.

Log 2&3
Banyak sekali metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan. Salah satunya dapat melalui media audio visual atau film.

Analisis film 3 idiots
  • Nilai utama dalam film
Dalam film tersebut ditekankan bahwa mencari ilmu (bersekolah) bukan hanya untuk mencari ijasah ataupun pengakuan, tetapi mencari ilmu.
  • Implikasi dalam pendidikan
  1. Setiap saat dan moment bisa dijadikan sarana belajar.
  2. Belajar bukanlah menghapal tetapi memahami. 
  3. Mempelajari hal yang tidak disukai memang tidak akan optimal. Selagi ada waktu dan kesempatan cintailah apa yang dipelajari sekarang ini.
  4. Sebagai calon guru kita tidak boleh memaksakan kehendak kita pada peserta didik. 
  5. Harus berani mencoba.
  6. Mengajarkan kepada peserta didik untuk kreatif.
  7. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpendapat.
  8. Mengajar bukanlah memberi tekanan tetapi memberi ilmu.
  9. Peringkat dapat menimbulkan perpecahan dan kurang percaya diri.
  10.  Jika belum mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh murid katakan saja yang sejujurnya, jangan sampai memberikan jawaban yang salah.

  • Kejelekan
  1. Tidak mau dikritik karena merasa paling benar..
  2. Orang tua memaksakan kehendak pada anaknya
  3. Melawan/menghina orang yang lebih tua (gurunya sendiri)
  4. Minum minuman keras.
  5. Bunuh diri jika merasa putus asa.
  6. Terdapat unsur pornografi.
  7. Mendoakan yang tidak baik.
  8. Mempermalukan teman sendiri.
  9. Alur cerita membingungkan.
  10. Berbohong.

APRILIANA REJEKI /K7109029/ IIA

INOVASI PEMBELAJARAN

I. Log Pertemuan I (25 Agustus 2010)
 Mencari referensi buku tentang inovasi pembelajaran, membuat log mingguan dan log bulanan. Memahami makna inovasi pembelajaran yaitu sebagai  suatu cara, metode dan usaha  yang digunakan seseorang atau kelompok untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas anak didik.
 II. Log Pertemuan II ( 31 Agustus 2010)
Mengamati KBM di salah satu Universitas di india melalui film dan menganalisis film tersebut untuk diimplikasikan dalam pembelajaran.
 III. Tugas analisis dari film 3 IDIOTS
      A. Nilai utama yang terkandung dalam film 3 IDIOTS adalah Guru merupakan peran yang paling  menentukan dalam proses pendidikan, karena ditangan gurlah terletak berhasil tidaknya peningkatan mutu  pendidikan. Kesalahan dan keeliruan guru dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah akn meninggalkan rekaman buruk dihati muri- murid. Seharusnya murid dijadikan subjek bukan objek pembelajaran. Murid harus terlibat dalam pembelajaran. Belajar itu bukan hanya menghafal tetapi untuk memahami. Tanpa memahami belajar akan sia- sia dan belajar itu bukann untuk mengejar kesuksesan tetapi untuk mencari keberhasilan kita dalam memahami materi yang diajarkan, karena kesuksesan akan datang sendirnya seiring berjalannya keberhasilan.
     B. Implikasi dalam pembelajaran
1. Peserta didik (murid) seharusnya dijadikan sebagai subjek pembelajaran yang harus terlibat langsung secara aktif dalam belajar, bukan hanya sebagai objek pembelajaran.
2. Pendidik (Guru) seharusnya memberi motivasi kepada anak didiknya agar dapat mengembangkan  kemampuan berkreasi dan berinovasi.3. Seorang pendidik harus mmpu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan mampu menguasai kelas, sehingga mata pelajaran yang diajarkan dapatterserap dengan baik oleh anak didiknya.
4. Nilai/ ijasah bukanlah satu- satunya parameter keberhasilan seseorang, seharusnya pendidik lebih melihat pada proses pembelajaran peserta didik.
5. Seorang pendidik harus mampu menciptakan dan membiasakan peserta didik untuk berfikir kritis dan mampu megutarakan pendapat.
6. Dalam proses pembelajaran perkembangan peserta didik harus diperhatikan.
7. Kemampuan murid sangat beragam dalam belajar, sehingga pendidik harus dapat menyajikan materi dengan baik.
8. Pendidik harus mencoba memahami permasalahan peserta didiknya dalam KBM sehingga proses KBM akan lancar.
9. Pendidikmenghargai hasil karya peserta didik, agar peserta didikn termotivasi untuk maju dalam mengembangkan kreatifitasnya.
10. Belajar tidak hanya terpaku pada guru dan di dalam kelas tetapi dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.
    
     C. Kejelekan dari film 3 IDIOTS
1. Belajar untuk memperoleh ilmu bukan hanya unuk memperoleh nilai/ ijasah.
2. Menyelesaikan permasalahan dengan cara bunuh diri.
3. Orang tua yang hanya memaksakan kehendak anaknya tanpa memperhatikan bakat serta minat yang dimiliki, sehingga anak tersebut menjalani kehidupannya penuh tekanan dan paksaan.
4. Pendidik membedakan peserta didik sesuai tingkatan kecerdasan dan menganggap peserta didik yang berbeda dengan yang lainnya sebagai anak idiot.
5. Pendidik terlalu meremehkan dan menekan peserta didiknya apabila tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan.
6. Perkataan pendidik yang kurang baik justru melemahakan semangat peserta didik untuk belajar.
7. Belajar hanya dengan menghafal tanpa memahami isi.
8. Pendidik terlalu membatasi kreasi peserta didik dan pendidik mencemooh, menjelek- jeleken peserta didiknya yang melakukan hasil pekerjaan yang kurang baik.
9. Dalam prses pembelajaran pendidik terlalu otoriter.
10.Pandangan yang keliru tentang peserta didik, guru memandang pesdik sebagai objek.

Nur Hidayah, K7109141

Log Pertemuan ke-2
Menonton film 3 idiots.
Nilai utama dari film 3 idiots: manusia harus mampu bersaing agar dapat mencapai kesuksesan.

Implikasi dalam pembelajaran:
  1. Berpikir kreatif diperlukan dalam menyelesaikan masalah.
  2. Pendidik hendaknya tidak sewenang-wenang kepada peserta didik.
  3. Dalam belajar, memahami lebih utama daripada menghafal.
  4. Lingkungan peserta didik berpengaruh terhadap perkembangan belajar peserta didik.
  5. Belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja.
  6. Belajar tidak hanya menggunakan teks.
  7. Guru harus dihormati walaupun menyebalkan.
  8. Guru yang baik dapat memecahkan masalah.
  9. Dalam memilih bidang pendidikan baiknya disesuaikan dengan kemampuan.
  10. Guru harus bersikap baik karena akan menjadi teladan bagi peserta didik.

Kejelekan film 3 idiots:
  1. Alur film yang campuran dapat membingungkan penonton film.
  2. Terdapat unsur porno.
  3. Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah.
  4. Memanfaatkan kemampuan orang lain untuk kepentingan pribadi.
  5. Tidak mematuhi aturan yang pada akhirnya menyusahkan orang lain.
  6. Kencing sembarangan.
  7. Hanya belajar menghafal tanpa memahami.
  8. Pemimpin yang otoriter.
  9. Menyebut orang lain idiot, padahal tidak demikian.
  10. Pendidik (dosen) terlalu memaksakan kehendaknya.

Teori Belajar dalam Pembelajaran (TOFIYAH/111B/K7109186)

Agar tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik kita harus menetapkan teori belajar dalam pembelajaran. Secara umum dikenal teori-teori mendasar yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu behavioris, kognitif, dan konstruktif. Dalam teori behavioris belajar menekankan  perhatianpada perubahan tingkah laku yang dapat diamati setelah proses pembelajaran. Perilaku dapat dikuatkan atau dihentikan melalui ganjaran atau hukuman. Guru tidak perlu tahu pengetahuan apa yang telah diketahui dan apa yang terjadi pada proses berfikir seseorang. Dalam teori kognitif belajar merupakan pelibatan penguasaan atau penataan kembali struktur kognitif dimana seseorang memproses dan menyimpan informasi.Sedangkan dalam teori konstruktif belajar merupakan pembangunan pengetahuan berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Belajar merupakan proses yang aktif dimana pengetahuan dikembangkan berdasarkan pengalaman, makna melalui berbagai informasi atau mencari kesepakatn dari berbagai pandangan melalui interksi atau kerjasama dengan orang lain. Setiap teori memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing, oleh karena itu toeri dapat saling melengkapi dan menguatkan. Sehingga setiap teori tidak dapat berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan teori yang lain

Senin, 06 September 2010

Widuri Tyas A (K7109203)/28

Artikel Inovasi Pembelajaran
           Inovasi berarti proses pembaruan. Menurut koentjaraningrat, terdapat 2 bentuk inovasi yaitu discovery( penemuan kebudayaan yang baru) dan invention (penemuan baru yang telah di akui, di terima, dan di terapkan dalam masyarakat).
          Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
         Jadi inovasi pembelajaran merupakan cara baru pendidik untuk memberikan materi supaya lebih mudah di terima dan di pahami oleh peserta didik serta memberikan gambaran implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
       Menurut saya inovasi pembelajaran bukan hanya terjadi di dalam kelas dan dalam keadaan formal,di rumah bisa saja di terapkan inovasi pembelajaran. Misalnya dalam membuat kue nastar kita menginginkan bentuk daun yang berbeda dari umumnya,maka kita memanfaatkan alat di sekitar kita seperti seng dengan ukuran persegi panjan 10x5 kmudian di tekuk jadi 2 dan ujungnya di potong zigzag. Pada proses pembentukan daun,permukaan di cubit2 dengan alat tersebut dan tinggal pengovenan. Dengan pembuatan roti yang berbeda model dan penggunaan kretivitas alat di sekitar yang mudah di temukan,membuat orang yang minta di ajari menjadi paham dan semangat untuk mencobanya. Contoh lainnya misal di daerah yang dominan di tumbuhi talas yang bisa di masak, terdapat orang yang akan belajar membuat mi ayam. Pada saat di ajari proses pembuatannya, lupa belum membeli cesin kemudian di ganti dengan daun talas. Pembelajaran seperti itu juga bisa di katakan inovasi karena yang di ajari dapat menyimpulkan bahwa tidak hanya daun cesin yang bisa di gunakan tapi daun talas juga bisa.
      Misal kita hidup di negara yang canggih teknologi, pembelajaran di kelas bisa menjadi hal yang menyenangkan. Misal menggunakan robot kecil yang serba guna sebagai asisten guru dalam mengajar. Robot tersebut dapat digunakan untuk menampilkan gambar atau cerita yang di maksud guru, menyediakan alat yang akan di gunakan guru secara otomatis dan dapat menjadi teman siswa pada saat istirahat sekolah. Ataupun membuat kursi siswa serba guna dengan menggunakan tombol di belakangnya sesuai keinginan siswa. Bila siswa kepanasan tinggal pilih menu kipas, sulit konsentrasi pilih menu pemulih konsentrasi untuk kepalanya, atau ngantuk tinggal meneriama kopi sajian instan. Tapi cara itu masih jauh untuk negara kita, malah bisa di bilang hanya hayalan semata. Sampai saat ini saya belum menemukan cara yang cocok dan mudah di terapkan dalam pembelajaran di kelas, ilmunya yang benar saja belum menemukan.