Sabtu, 04 September 2010

Yunita Lailati Husna / K7109217 / 3B(35)

Yunita Lailati Husna / K7109217 / 3B(35)

Perlunya Inovasi dalam Pembelajaran

Masalah pendidikan kita memang kompleks. Faktor geografis (kondisi alam, penduduk yang sebagian besar tinggal di pedesaan, bahkan terpencil, sehingga sulit dijangkau transportasi) merupakan contoh sebab terjadinya kesenjangan mutu pendidikan antara daerah perkotaan dengan pedesaan/terpencil. Masalah lain diantaranya adalah susahnya akses komunikasi dan informasi di daerah, rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak (karena masalah kesejahteraan hidup), guru yang kurang memadai, serta sarana dan prasarana sekolah yang sangat minim.
Masalah tersebut dapat terbantu teratasi melalui penggunaan teknologi. Sudah saatnya kita harus mulai menggunakan ICT untuk mempercepat pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini dituntut adanya strategi dari pemerintah, sehingga bisa tercipta suasana yang kondusif. Melalui ICT, kita dapat melaksanakan pendidikan dengan materi/bahan ajar yang di samping memenuhi standar mutu pemerintah juga tersedia merata dan mudah diakses di seluruh wilayah Indonesia.
Di sisi lain, peserta didik harus diberikan fasilitas untuk kemudahan akses materi/bahan ajar, tanpa harus dibatasi oleh kendala ruang dan waktu, juga kendala sosial ekonomi. Di daerah terpencil yang tidak dapat menerima siaran radio dan televisi, misalnya, pemerintah dapat menyediakan secara cuma-cuma antena parabola untuk akses pendidikan melalui satelit, sehingga mereka dapat belajar melalui siaran radio, TV pendidikan, internet, dan dari modul dan kaset audio/video(e-Learning). E-Learning perlu untuk digalakkan mengingat dari beberapa survey di internet menunjukkan bahwa e-Learning terbukti mampu meningkatkan mutu pendidikan dibanding cara-cara konvensional.
Semua itu harus dilakukan secara sinergi oleh beberapa pihak terkait. Pemerintah pusat sebagai motor penggerak, diharapkan akan mampu untuk melibatkan pihak swasta dan Pemerintah Daerah, untuk dapat terlaksananya pendidikan yang bermutu, tersebar merata ke seluruh wilayah Indonesia (mudah diperoleh) dan murah (terjangkau). Pendidikan yang maju dan tersebar merata serta mudah diakses akan mampu meningkatkan mutu SDM yang pada gilirannya akan mampu memajukan bangsa dan negara Indonesia sekaligus akan meningkatkan kemampuan kita untuk menang bersaing di era global seperti sekarang ini.

Log Pertemuan I, 25 Agustus 2010
Membahas mengenai definisi inovasi pembelajaran.

Log Pertemuan II, 31 Agustus 2010
Merancang kontrak kuliah selama 1 semester sesuai silabus.

Log Pertemuan III, 31 Agustus 2010
Menonton film 3 Idiots dan menganalisisnya.

Nilai utama dari film 3 Idiots:
Hidup adalah perlombaan, jika tidak cepat maka akan terkalahkan orang lain. Dalam perlombaan itu setiap manusia tentunya tidak sendiri, ada rekan, sahabat, bahkan musuh. Untuk menjadi pemenang, seseorang harus percaya diri, berani mengambil keputusan dan menciptakan perubahan. Persahabatan yang kokoh dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan.

10 Implikasi film 3 idiots dalam kehidupan:
1. Adanya kompetisi untuk menjadi yang terbaik
2. Berani menyampaikan pendapat dengan pemikiran yang berbeda
3. Belajar bisa dilakukan dimanapun
4. Menjadi juara yaitu dengan meningkatkan nilai
5. Suatu hinaan dapat menjadi motivasi untuk maju
6. Berpikir kritis, cepat dan tepat
7. Sahabat dapat menjadi motivasi dalam belajar
8. Keberanian dapat membawa seseorang untuk meraih impian
9. Jadilah diri sendiri
10. Optimis dalam menjalani hidup

10 Kejelekan dalam Film 3 idiots:
1. Sistem pendidikan yang kaku dimana mahasiswa dipaksa hanya untuk mengejar nilai dan kelulusan saja.
2. Sistem pendidikan yang sarat akan hukuman sehingga diigaratkan seperti penjara
3. Pandangan orang tua yang memaksakan kehendak bagi anaknya
4. Rektor yang otoriter, kaku dan intolerir.
5. Mahasiswa bunuh diri karena tertekan.
6. Sifat penakut akan membawa seseorang takut akan masa depan.
7. Pemikiran yang selalu materialistis.
8. Adanya kecurangan yaitu mencuri soal ujian.
9. Pelajar mengkonsumsi minuman keras.
10. Buang air di sembarang tempat.

Dewi Masitoh/IIIA/K7109051

TUGAS PENILAIAN DARI FILM BERJUDUL 3 IDIOT
1.Nilai Utama

Nilai utama yang dapat diambil dari film berjudul 3 idiot itu adalah bahwa sebagai seorang pendidik sebaiknya benar-benar harus memahami makna pendidikan itu sendiri dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya bukan suatu kegiatan yang mengaktifkan gurunya, melainkan mengaktifkan muridnya. Tugas seorang guru bukan untuk menjadi seorang penceramah rutin, melainkan sebagai inspirator bagi muridnya sehingga mereka mampu mengekspresikan apa yang ia inginkan. Seorang pendidik harus mengetahui bahwa murid bukan objek dari pembelajaran, melainkan subjek pembelajaran yang perlu kita hargai segala buah pikirnya.
Belajar tidak untuk menghafal, tetapi untuk memahami. Menghafal tanpa memahami adalah sia-sia belaka karena tanpa pemahaman apa yang telah kita pelajari tidak akan pernah membekas dalam pikiran kita dan juga kita tidak bisa mengembangkan apa yang kita pelajari. Belajar juga bukan untuk mengejar kesuksesan tetapi untuk mencari keberhasilan. Jika kita sudah berhasil maka kesuksesan akan mengikuti kita.

Selain hal di atas nilai utama dari film 3 idiot adalah tentang arti sebuah persahabatan. Di dalam film itu jelas sekali terlihat bahwa persahabatan 3 idiot itu sangat tulus. Sahabat yang selalu mendukung kita, sahabat yang selalu mendobrak jalan-jalan buntu akan setiap masalah yang kita hadapi. Sahabat yang rela berkorban untuk kita, sahabat yang selalu tersenyum dikala kita bahagia dan selalu sabar menanti kita tersenyum di saat kita kecewa. Selalu memberi warna-warna baru dalam hidup,membuka hal yang mustahil menjadi nyata untuk kita itulah seorang sahabat.

2. Implementasi dalam pembelajaran

a. Pendidikan bertujuan untuk menyiapkan anak-anak kita untuk bisa menjalani hidupnya dengan berhasil setelah mereka meninggalkan sekolah formal dan masuk ke universitas kehidupan, bukan untuk menghafal buku.
b. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus memperhatikan aspek perasaan atau emosi dan kesiapan mereka untuk menerima pelajaran baik secar fisik maupun psikis, sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan menantang, dan tidak cenderung kaku.
c. Seorang pendidik harus bisa memberi motivasi kepada anak didiknya terlebih lagi jika anak didiknya memiliki prestasi yang buru, sehingga mereka terdorong untuk belajar dan tidak stress.
d. Seorang pendidik harus menanamkan keyakinan kepada siswanya bahwa ijasah/nilai bukan satu-satunya alat ukur kepandaian seseorang
e. Belajar adalah suatu proses mengembangkan potensi anak didik, sehingga pendidik harus bisa menciptaan situasi pembelajaran yang bisa mendukung perkembangan potensi yang dimiliki siswa dan guru akan lebih mementingkan keberhasilan proses pembelajaran dari pada hasil pembelajaran (nilai akhir)
f. Pelaksanaan KBM bukan hanya proses penyampaian isi materi pelajaran, melainkan proses pembentukan kepribadian seorang siswa. Jadi dalam proses pembelajaran harus bisa menjadi wahana penanaman nilai-nilai kehidupan yang luhur ( seperti: kejujuran, tanggung jawab dll)
g. Siswa adalah subjek dari pembelajaran, yang memiliki kemampuan untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Untuk itu seorang guru harus bisa membebaskan siswanya untuk berkreasi dan berinovasi, serta menghargai apa yang menjadi hasil karya anak didiknya.
h. Sebagai seorang pendidik harus mampu bersosialisasi dan berkolaborasi dengan anak didiknya, dan siap menerima tanggapan-tanggapan dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
i. Seorang siswa harus berani menyampaikan aspirasinya kepada teman, guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa akan memiliki gagasan-gagasan baru dalam pembelajaran
j. Pendidik harus bersikap terbuka kepada siswanya, harus memahami anak didiknya akan masalah-masalah yang dihadapinya dalam KBM

3.. Kejelekan atau yang hal yang harus dibuang dari film itu dalam kaitannya dengan pembelajaran

a. Sekolah adalah wahana untuk mencari ilmu dan kemudian mengekspresikan ilmu itu sesuai dengan kemauan kita, bukan penjara tempat di mana kita merasa tertekan, kita diasingkan, dan tidak dihargainya keberadaan kita ( diremehkan )
b. Belajar bukan untuk memperoleh ijasah tetapi untuk memperoleh ilmu
c. Guru terlalu otoriter dan kaku dalam kegiatan pembelajaran
d. Murid yang selalu diremehkan dan dianggap tidak pernah benar dalam segala haL
e. Murid dianggap sebagai robot yang tidak memiliki perasaan dan harus selalu menuruti apa yang diperintahkan dan tidak diizinkan untuk berkreasi
f Guru yang selalu menekan siswanya yang tidak berjalan sesuai apa yang diperintahkan dan selalu memberi ancaman, serta selalu berbicara dengan perkataan yang justru melemahkan semagat siswa untuk belajar
g. Guru melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan muridnya yang tidak sepihak dengannya tanpa memandang sisi keadilan
h. Hasil karya murid yang tidak dihargai dan malah diremehkan oleh guru, tanpa guru memahami jerih payahnya menghasilkan karya tersebut.
i. Mencuri soal ujian dan mencari jalan pintas menyelesaikan permasalahan dengan bunuh diri
j. Orang tua yang selalu memaksakan kehendaknya sendiri, tanpa memperhatikan kondisi anaknya (bakat dan minat yang dimiliki anaknya) dan menghalangi segala sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengannya.sehingga mereka menjalani pendidikan tidak dengan terpaksa.

IKA YULIASTUTI/3A/K7109098

TUGAS ARTIKEL
INOVASI PEMBELAJARAN
Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, maupun penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat.
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
Jadi, inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu upaya baru dalam proses interaksi peserta didik dengan pendidik, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
Untuk menciptakan inovasi pembelajaran maka guru diharapkan dapat menjadi motivator bagi peserta didiknya. Menurut Gagne (1975) ada empat fungsi yang harus dilakukan guru kaitannya sebagai motivator. Pertama, arousal function atau membangkitkan dorongan siswa untuk belajar. Kedua, expectancy function yaitu menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran. Ketiga, incentive function maksudnya guru memberikan ganjaran untuk prestasi yang dicapai dalam rangka merangsang pencapaian prestasi berikutnya. Keempat, disciplinary function bahwa guru membantu keteraturan tingkah laku siswa. Keempat fungsi ini sebaiknya diperankan dengan tepat oleh guru dalam sebuah proses pembelajaran, karena pembelajaran merupakan suatu interaksi yang bersifat kompleks dan timbal balik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Hendaknya siswa diberi kesempatan yang memadai untuk ikut ambil bagian dan diperlakukan secara tepat dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya inovasi pembelajaran maka guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan ( fun ), menggairahkan ( horee ), dinamis ( mobile ), penuh semangat ( ekspresif ), dan penuh tantangan ( chalenge ). Contoh inovasi sederhana yaitu membuka dan menutup pelajaran dengan nyanyian, membuat materi pelajaran menjadi syair lagu untuk mempermudah menghafal dan mengingat yang didukung dengan media. Oleh karena itu, sebagai calon pendidik hendaknya kita mampu memahami peserta didik, sehingga kita dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman untuk meningkatkan kemampuan kognitif, avektif, dan psikomotor peserta didik.

3 IDIOTS

PERTEMUAN KE-2
WIDIAYU SEPTIANI / K7109202 / B

Nilai utama :

  • “Hidup adalah sebuah perlombaan, jika Anda tidak cukup cepat, maka Anda akan diinjak-injak (pesan ViruS).

  • Teman bisa menjadi sangat berharga ketika mereka mampu mendorong kita menuju potensi yang lebih besar.

  • suatu hari kau akan menangis dan tertawa.

  • jadilah orang besar maka kesuksesan akan mengikutimu.

Implikasi film “3 IDIOTS” dalam pembelajaran:

  1. Tak ada pembaruan dalam institusi pendidikan

  2. Selama ini belajar adalah dengan menghafal, sedangkan menghafal tanpa memahami adalah fatal

  3. Percobaan/penemuan yang hebat tak selalu diterima oleh orang lain

  4. Kadang kita belajar karena terpaksa

  5. Tingkatan akan menimbulkan perpecahan

  6. Pemaksaan kehendak akan menimbulkan tekanan batin yang dapat berakibat fatal

  7. Kita tak akan bertahan hidup jika takut pada pekerjaan kita

  8. Takut akan menghambat keberhasilan

  9. Kejujuran, kebersamaan dan kemanusiaan

  10. Belajar dengan hati

Kejelekan dari film “3 IDIOTS”:

  1. Menghentikan pesawat dengan pura-pura pingsan (penipuan)

  2. Fulgar

  3. Kolusi

  4. Mencuri soal ujian

  5. Seorang mahasiswa yang menghalalkan segala cara untuk menjadi nomor satu di kampusnya

  6. Mendapatkan ijazah atas nama diri tetapi dengan kerja keras orang lain

  7. Kepemimpinan yang otoriter

  8. Buang air kecil di sembarang tempat

  9. Bengendarai motor bertiga tanpa helm (melanggar lalu lintas)

  10. Tekanan / over pressure dapat mengakibatkan hal yang fatal (bunuh diri sebagai jalan pintas)

IKA WINDY PRATIWI (K7109097)

IKA WINDY PRATIWI (K7109097)
IIIA / 27

LOG PERTEMUAN I
membicarakan tentang kontrak kuliah pada satu semester ke depan.

LOG PERTEMUAN II
pada pertemuan pertama menjelaskan tentang apakah inovasi itu? dan makna inovasi yang sebenarnya.

LOG PERTEMUAN III
pemutaran film 3 IDIOTS, serta mengambil beberapa nilai yang terkandung di dalamnya.

ANALISIS FILM 3 IDIOTS
1. Nilai yang terkandung dalam film 3 idiots yaitu:
Nilai pendidikan yan dapat kita ambil yaitu, dalam proses belajar kita tidak perlu menghafalkan materi yang dipelajari secara detail, cukup dengan memahami dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita belajar bukan untuk mencari kesuksesan, apabila kita sudah mengerti, memahami serta mampu menerapkannya dalam kehidupan secara otomatis kesuksesan akan datang sendiri pada kita.
Nilai sosial yang dapat kita petik dari film tersebut ialah, sebuah persahabatan yang terjalin tanpa memendang materi, tidak melihat apakah ia kaya ataupum miskin. persahabatan itu akan abadi bila kita mampu menjaganya dengan baik. Mampu memberikan dukungan satu sama lain, serta menikmati bersama buah hasil dari perjuangan maereka.

2. Implikasi pembelajaran dari film, yaitu:
a. Belajar kritis dengan berpikir kritis, dengan mahasiswa mampu memberikan kritik atau mampu menyanggah pendapat dosen,maka ia mampu dan mempunyai gagasan yang baru atau ide-ide yang baru.
b. Belajar dengan memahami dan menerapkan dalam kehidupan. Belajar akan lebih mudah diingat apabila siswa melakukannya langsung atau turut berpartisipasi.
c. Penghinaan adalah suatu motivasi. Apabila seseorang mampu mengambilnya dari sisi positif, penghinaan mampu menjadi motivasi yang sangat kuat. Tapi sebaliknya, jika melihat dari sisi negatif maka akan menimbulkan dendam atau bahkan ia akan menghentikan langkahya untuk masa depan dan berujung pada kefrustasian.
d. Belajar karena adanya paksaan. Dengan adanya paksaan siswa akan merasa tertekan, takut, dsb. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada hasil belajar, dan biasanya hasil belajarnya tidak maksimal.
e. Guru tidak menjatuhkan siswa dengan memberikan soal evaluasi diluar kemampuan siswa, dengan tujuan agar siswa tersebut tidak lulus ujian. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh masalah pribadi.
f. Dalam belajar tidak hanya membutuhkan ijasah saja, tetapi ketrampilan dan kemampuan sangat dibutuhkan. Karena ketrampilan tersebut dapat membuat kesuksesan datang menghampiri kita.
g. Memberikan peluang yang lebih luas bagi anak-anak yang berbakat, serta memberikan dukungan dan memfasilitasinya. Apabila tidak adanya kepedulian dari pihak sekolah, maka hal tersebut dapat disebut sebagai kegagalan dalam pendidikan.
h. Kedisiplinan merupakan salah satu pondasi dalam belajar.
i. Belajar dari segala sesuatu yang ada dalam sekitar kita.
j. Mampu berpikir secara cepat, tepat.


3. Kejelekan dari fil tersebut yaitu:
a. Dalam beberapa adegan mengandung unsur pornografi.
b. Melakukan tindakan yang tidak baik menjelang ujian, dengan mencuri soal ujian.
c. Dosen/pendidik tidak memberikan kesempatan pada siswa didik untuk mengutarakan pendapat.
d. Dalam menghadapi masalah disertai dengan kefrustasian dan mengambil jalan pintas yang negatif untuk mengatasinya.
e. Tidak memberikan peluang bagi mahasiswa yang berbakat.
f. Peraturan rektor yang otoriter.
g. Tekanan yang diberikan orang tua pada anaknya.
h. Belajar hanya untuk menghafal tanpa disertai pemahaman terhadap isi.
i. Mengukur segala sesuatu dengan uang / materi.
j. Meminum alkohol yang dilakukan oleh para pelajar.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL
     Dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia, masih didominasi oleh kelas dan guru dijadikan sebagai pusat pengetahuan sepenuhnya. Sehingga metode ceramahpun digunakan sebagai salah satu metode andalan, dan tidak memberdayakan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar.
     Pada pendekatan ini, pembelajaran berfokus pada siswa, kemampuan untuk berpikir, pengalaman, serta fokus siswa dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapinya. Yang meliputi personal, lingkungan dan sosial. Dalam pembelajaran konstektual, siswa dianggap sebagai individu yang berkembang. Perkembangan tersebut ditentukan oleh tingkat perkembangan serta pengalaman-pengalaman yang pernah mereka alami. Kecenderungan anak-anak untuk belajar hal-hal yang baru, aneh dan menantang sering terjadi sehingga mereka sering melakukan eksperimen-eksperimen kecil agar keingintahuan mereka terpenuhi.
     Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator saja, serta membantu agar siswa mampu mengkaitkan pengalaman yang terjadi pada mereka, yaitu dari pengalaman lama hingga pengalamn yang baru. Kemampuan untuk mengkaitkan beberapa pengalaman merupakan inti dari konstruktivisme. Pendekatan ini merupakan proses berpengalaman dalam kehidupan nyata, bukan kegiatan menghafal, mengingat fakkta. Sehingga pembelajaran ini dapat dilakukan di alam terbuka, alam yang menjadi sumber mencari informasi dan hasil temuannya akan dikaji bersama di kelas.Dengan adanya pengkajian di dalam kelas, kemudian siswa diharapkan untuk menerapkan dalam kehidupan.

LOG PERTEMUAN 4
tanggal 22 september 2010
pada pertemuan ini membahas tentang guru yang baik, yaitu guru yang mampu mengetahui secara lengkap karakteristik siswa, sehingga mampu memilih pendekatan yang sesuai dengan karakteristik.

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA)

Pedidikan adalah suatu wadah yang dapat memberikan sumbangan bermakna bagi tatanan kehidupan bangsa. Pembelajaran adalah hal utama dalam pendidikan. Proses belajar akan mencapai hasil yang optimal apabila terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik. Dengan adanya komunikasi antara pendidik dan peserta didik maka akan terbentuk proses pembelajaran yang humanistik. Jurgen Habermas adalah pelopor dari teori humanistik, menurut teori ini proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. lebih detail lagi, teori humanistik berkaitan dengan pengertian belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada pemahaman tentang proses belajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini dikaji oleh teori-teori belajar lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa kualitas hasil belajar dipengaruhi oleh kerjasama antara pendidik dan peserta didik. Pendidik berperan penting dalam meningkatkan hasil belajar di sekolah. Tuntutan pada era global ini, adalah kemampuan pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dengan berbagai inovasi sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensinya.

Telah dijelaskan diatas bahwa interaksi antara pendidik dan peserta didik memiliki pengaruh dalam hasil belajar. Pendidik harus memahami karakteristik anak usia sekolah. Minimal cukup tahu perkembangan psikologis peserta didik. Hal itu penting karena usia sekolah cenderung lebih sensitife dan sulit beradaptasi dengan sekitar.Pemberian motivasi pada peserta didik dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menumbuhkan kreatifitas baru. Motivasi yang baik pada setiap fase-fase perkembangan anak akan mengantarkan peserta didik diterima dalam lingkungan masyarakat dan memiliki pengalaman yang bagus terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan pemahaman dan bekal pendidik yang cukup tentang peserta didik, maka inovasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pendidik dapat berjalan lancar.

Suasana dan kondisi saat pembelajaran berperan alam mencapai hasil belajar yang optimal, karena itu seorang pendidik harus pandai menguasai keadaan sehingga anak didiknya dapat nyaman dan memahami materi pelajaran. Pembelajaran tidak harus terpaku pada suasana kelas yang kaku. Proses pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan menyenangkan bahkan tidak harus di dalam ruangan tapi juga di lapangan. Habermas ( Dalam Ihat Hatimah,2009: 1.8) berpendapat bahwa belajar baru akan terjadi jika adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan yang berpengaruh adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Berdasarkan lingkungannya maka belajar menurut Habermas meliputi:

Belajar teknis yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Belajar praktis yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-oran disekitar. Dan belajar emansipatoris yaitu belajar yang berupaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya.

Penggunaan alat peraga akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mengembangkan keterampilannya. Alat peraga sebagai media atau perlengkapan yang membantu pendidik dalam mengajar. Penggunaan alat peraga tersebut diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang telah tertuang dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proses Belajar Mengajar didasarkan pada Silabus, sehingga pendidik berpegang pada silabus saat melakukan pembelajaran, artinya pendidik telah diatur muatan materi dan waktunya. Meskipun terpaku pada silabus, sebagai pendidik harus dapat menyeimbangkan antara ketuntasan materi dan ketuntasan penguasaan bagi anak didiknya. Pendidik juga sering kali hanya percaya bahwa buku sebagai satu-satunya sumber informasi. Hal tersebut menjadikan peserta didik hanya terpaku pada buku-buku pelajaran, padahal banyak sumber lain yang menyenangkan dan bermakna dalam proses pembelajaran anak. Pendidik hendaknya aktif dalam mencari sumber atau memotifasi siswa agar ikut aktif menemukan sumber-sumber belajar (memberi kesempatan pada peserta didik untuk belajar secara perorangan) sehingga lebih mudah memahami materi. Pemahaman materi adalah hal terpenting dalam proses belajar.

Pendidik berperan membantu proses belajar peserta didik.Pendidik tidak mentransfer pengetahuan yang dimilikinya, tetapi membantu peserta didik agar membentuk pengetahuannya sendiri. Pendidik hendak menumpuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didiknya. Di era globalisasi ini, teknologi internet yang sudah semua kalangan menikmatinya dapat digunakan untuk mewujudkan keinginan pendidik tersebut. Dengan sarana yang memunuhi, pendidik dapat membuat blog khusus peserta didiknya yang berisi bahan-bahan diskusi. Cara ini dapat menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam mengerjakan tugasnya dan mencari sumber belajar serta keterampilan dalam menyampaikan pendapat dalam bentuk tulisan.

Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik merupakan tanggung jawab bersama antara lembaga sekolah, keluarga, dan lingkungan setempat. Kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat akan memberikan pengertahuan yang cukup untuk peserta didik dalam pergaulannya dengan masyarakat. Inovasi pembelajaran yang dirancang berdasarkan tujuan-tujuan pembelajaran, sistemastis, bertahap ,menyenangkan dan memperhatikan perkembangan peserta didik serta pengalaman belajar dari lingkungan yang dimiliki peserta didik akan membantu pendidik dalam menciptakan proses pembelajaran yang memudahkan untuk dipahami oleh setiap peserta didik.

Amanah K7109010/III A

Log Pertemuan

Pertemuan 1 - 25 Agustus 2010
Mengenalkan MK Inovasi Pembelajaran dan mencari sumber belajar tentang inovasi belajar dan pembelajaran.

Pertemuan 2- 31 Agustus 2010
Pembelajaran membutuhkan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman.

Pertemuan 3 - 31 Agustus 2010
Menonton film "3 Idiots" dan mengambil hikmah dari film tersebut.

Film "3 Idiots"

Nilai utama yang dapat diambil dari film tersebut adalah "Sahabat bisa menjadi sangat berharga ketika mereka mampu mendorong kita untuk menuju potensi yang lebih besar."

Kejelekan film tersebut:
  1. alur cerita yang maju mundur sehingga membuat penonton bingung. Penonton harus benar-benar konsentrasi dalam menonton film tersebut.
  2. ada bagian dari film tersebut yang mengandung unsur pornografi.
  3. pemimpin yang semena-mena terhadap anak buah dan tidak mau dikritik oleh bawahannya.
  4. orang tua yang terlalu memaksakan kehendak anaknya sampai anaknya harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
  5. rektor yang ortodoks, kolot, keras kepala, dan tidak punya belas kasihan.
  6. mempermalukan teman sendiri di depan umum.
  7. anak pembantu yang disekolahkan dengan memakai nama majikannya agar gelar yang diperoleh dapat digunakan oleh majikannya.
  8. memberikan soal ujian yang berbeda agar anak tersebut gagal dalam menempuh ujian.
  9. dalam proses belajar mengajar masih terdapat unsur kekerasan.
  10. bersekolah hanya untuk memperoleh ijazah dan gelar, tanpa memaknai ilmunya.

Implikasi dalam pembelajaran:
  1. hidup memang sebuah perlombaan, siapa yang tidak dapat bersaing dengan baik maka akan tersingkir.
  2. persahabatan yang sangat kental dalam meraih cita-cita.
  3. setiap masalah pasti ada jalan keluar yang baik.
  4. pengorbanan orang tua yang begitu tulus untuk kesuksesan anaknya.
  5. mahasiswa yang cerdas tidak langsung menelan mentah-mentah apa yang diberikan dosennya.
  6. belajar itu butuh kesadaran dan keikhlasan, tidak ada unsur pemaksaan.
  7. belajar tidak hanya menghafal tulisannya saja, namun memahami makna apa yang terkandung dari tulisan tersebut.
  8. belajar tidak harus menggunakan kekerasan, tetapi menggunakan pendekatan yang baik.
  9. selalu optimis karena kesuksesan pasti akan datang selagi kita mau berusaha.
  10. dalam proses pembelajaran hendaknya selalu melakukan inovasi agar tidak jenuh.

LOG DAN TUGAS INOV. PEMBELAJARAN

WAHYU WIDAYANTI/K7109200/IIIB/26

Log Pertemuan 1 Rabu, 25 Agustus 2010

- Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
- Pembelajaran atau belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon (http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar).

Jadi, Inovasi pembelajaran adalah adanya cara-cara baru dalam pembelajaran. Salah satunya,pembaruan stimulus yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Log Pertemuan 2 Selasa, 31 Agustus 2010

Kontrak kuliah dan membicarakan silabus perkuliahan Inovasi Pembelajaran.

Log Pertemuan 3 Selasa, 31 Agustus 2010

Inti dari film 3IDIOTS yaitu :
Tanpa adanya inovasi, sekolah tak akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Walau sampai puluhan tahun dikelola keadaan sekolah akan tetap sama. Mahasiswa tetap menjadi objek seperti mesin yang dikendalikan oleh dosen. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi. Cara pembelajaran yang demikian harus diubah agar tercapainya tujuan sesuai yang diharapkan.

Tugas analisis film 3IDIOTS

1. Nilai utama yang terkandung dari film tersebut adalah mencakup nilai-nilai pendidikan.
2. Implikasinya dalam pembelajaran :
a. Berpikir cerdas.
b. Belajar bisa dimana saja.
c. Peserta didik bukan sebagai objek pembelajaran akan tetapi sebagai subjek pembelajaran.
d. Berikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri.
e. Berpikir cepat dan tepat.
f. Kreatif.
g. Berhasil karena kemampuan/ usaha sendiri.
h. Kejujuran.
i. Pemahaman lebih penting daripada sekedar menghafal.
j. Bekerja dengan hati sepenuh jiwa bukan karana keterpaksaan.
3. Kekurangan dari film tersebut :
a. Mengandung unsur pornografi.
b. Terlalu vulgar.
c. Pelajar minum minuman beralkohol.
d. Adanya kecurangan menjelang ujian yaitu mencuri soal ujian.
e. Tidak taat aturan berlalu lintas.
f. Bunuh diri menjadi jalan pintas.
g. Buang air kecil di sembarang tempat.
h. Mengukur sesuatu dengan uang.
i. Berkendara motor di dalam rumah sakit.
j. Ada adegan tidak sewajarnya tanpa sensor.

TUGAS INOVASI PEMBELAJARAN (ZAHRO SRI TANJUNG)

Zahro Sri Tanung
K7199218
36/3B

Log pertemuan pertama

Membicarakan tentang komtrak kuliah selama satu semester kedepan dan mencari buku referensi yang berkaian dengan inovasi penbelajaran.

Log pertemuan kedua

Menbicarakan tentang pokok-pokok dalam silabus imovasi pembelajaran.

Log pertemuan ketiga

Menganalisis dan memahani makna dalam film 3 idiots.

Menganalisis Film 3 Idiots

1. Nilai Utama
Nilai utama dalam film tersebut adalah dalam hidup tidak harus mengejar kesuksesan karena hidup merupakan suatu proses belajar yang harus dipelajari setiap saat, sehimgga kesuksesan akam datang sendire pada kita.

2. Implikasi dalam Pembelajaran
- Kedisiplinan yang diterapkan dalam proses pembelajaran
- Berpikir kritis
- Seseorang guru atau dosen tidak boleh menggunakan kata-kata kasar, seperti bodoh/idiot kepada anal didiknya
- Peserta didik darat mempraktekan setiap pelajaran yang diberikan oleh guru/dosen tidak kanya memahami materimya saja
- Berani mengambil resiko untuk mempelajari hal baru
- Percaya diri dalam setiap apa saja yang dikerjakan/optimis
- Manpi beradaptasi disetiap lingkungan baru/dimanapun berada
- Nilai/ijasa yang diperoleh bukan satu-satunya alat ukur kepandaian seseorang
- Dapat menciptakan situasi belajar yang nyaman, menyenangkan, dan dapat menguasai kondisi saat belajar
- Metode yang digunakan dalam belajar janganlah hanya menghafal, tetapi kita seharusnya dapat memahami isi dari buku tersebut

3. Kejelekam Film
- Cathur yang selalu curang dengan teman dalam hal menghadapi ujian
- Senior yang selalu memperlakukam kekerasan menghadapi mahasiswa baru
- Rektor yang mempumyai sikap bahwa dirinya selali benar
- Cathur selalu meremehkan orang lain karena menganggap bahwa dirinya raling pintar
- Bertindak ceroboh yang dilakukam oleh Raju
- otoriter terhadap orang laim
- Cathur yang sombomg
- Pak Rektor yang selalu mengekang kehendakpara mahasiswanya
- Rektor yang menpumyai sikap egois
- Tunangan Pia yang materialistis

ARTIKEL INOVASI PEMBELAJARAN

INOVASI PEMBELAJARAN KOMPETENSI


Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai subjeh belajar yang memegang peranan utama, shingga dalam proses belajar-mengajar siswa dituntut kreativitasnya secara penuh bahkan secara indivdual. Dengan demikian peranan guru di sini adalah sebagai fasilitator. Terdapat karakteristik penting dari pembelajaran kompetensi, seperti kegiatanbproses belajar mengajar dalam KBM tidak hanya sekedar menyampaikan materi, akan tetapi diselenggarakan untuk membentuk watak, peradaban, dan mutu kehidupan peserta didik. Dalam implentasi KBM, pembekajaran tidak dimaksudkan menghilangkan peran guru sebagai pengajar. Penbelajaran menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlahuan guru. Proses penbelajaran siswa tidak dapat terjadi tanpa perlakuan guru, yang membedakan hanya perlakuannya saja.
Kompetensi bukan temuan baru, akan tetapi istilah kompetensi sudah lahir sejak pendidikan yang berkembang di lembaga-lembaga pendidikan. Banyak para ahli pendidikan yang membahas tentang kompetensi dikaitkan dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah.
Proses pembelajaran kompetensi membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk dan mengubah struktur kognitif siswa. tujuan pengaturan lingkungan dimaksudkan untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberi latihan-latihan pengguna fakta-fakta. Struktur kognitif akan tumbuh dan berkembang manakala siswa memiliki pengalaman belajar. Oleh karena itu pembelajaran kompetensi menuntut aktivitas siswa secara penuh untuk mencari dan menemukan sendiri.
Pembelajaran kompetensi menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru dalam mengolah penbelajaran yang menekankan pada kemampuan dasar yang dilakuka siswa rada tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran kompetensi menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang diuraikan menjadi beberapa materi pelajaran yang cakupannya beberapa indikator.
Pembelajaran kompetensi memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pembelajaran lainnya, seperti apa yang dipelajari siswa, bagaimana proses pembelajarannya, waktu belajar, kemajuan belajar siswa secara individu. Kalau proses pembelajaran berlangsung monoton dan seadanya; guru cenderung bergaya indoktrinatif dan dogmatis seperti orang berkhotbah, upaya penyemaian nilai-nilai luhur hakiki saya kira akan sulit berlangsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Apalagi, kalau anak-anak hanya diperlakukan sebagai objek yang pasif, tidak diajak untuk berdialog dan berinteraksi. Maka, kegagalan penyemaian nilai-nilai luhur kepada siswa didik hanya tinggal menunggu waktu. Dalam konteks demikian, guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas. KTSP sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreativitasnya dalam kegiatan pembelajaran.

Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tidak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Para siswa didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri, bukan dengan cara dicekoki atau diceramahi. Para murid juga perlu dibiasakan untuk berbeda pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Tentu saja, secara demokratis, tanpa melupakan kaidah-kaidah keilmuan, sang guru perlu memberikan penguatan-penguatan sehingga tidak terjadi salah konsep yang akan berbenturan dengan nilai-nilai kebenaran itu sendiri.








































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































javascript:void(0)























































































































































































































































































































































































































































menyebut bodoh/idiot pada anak didikmya
-

Jumat, 03 September 2010

tugas inovasi pembelajaran

Nama : Woro Rukmi Estiningtyas
Nim/absen : K7109207/ 30
Kelas : IIIB

Log pertemuan I:
Mencari buku referensi yang berkaitan dengan inovasi pembelajaran dan memahami pentingnya inovasi pembelajaran dalam dunia pendidikan.

Log pertemuan II:
Penjelasan mengenai silabus dan pokok pokok dalam inovasi pembelajaran.

Log pertemuan III:
Memahami nilai utama dari tayangan film 3 idiots, 10 nilai yang dapat diimplikasi dalam pembelajaran, dan 10 kekurangan dari tayangan 3 idiots.

Nilai utama tayangan film 3 idiots:
Motivasi belajar bukan hanya untuk mencari ijasah, namun yang lebih utama bagaimana kita dapat memahami, dan dapat menggunakan apa yang telah kita pelajari.

10 nilai yang dapat diimplikasikan dalam pembelajaran:
1. Hidup itu suatu perlombaan, jadi dalam hidup memerlukan suatu perjuangan, hal ini dapat dijadikan motivasi kepada peserta didik agar dapat semangat dan berusaha dalam balajar.
2. Menjadi berbeda belum tentu salah, ini dapat dijadikan motivasi untuk peserta didik agar tidak takut dengan kata kata salah dan berbeda.
3. Dalam belajar itu bukan menghafal tetepi memahami, karena menghafal itu bias lupa.
4. Jadilah apa yang kamu suka, karena berawal dengan menyukai pasti dalam menjalani juga akan dengan sungguh sungguh, namun jika diawali dengan keterpaksaan maka dalam menjalani akan merasa kesulitan.
5. Belajar bukan hanya dari referensi buku saja, karena banyak hal lain yang dapat digunakan sebagai alat belajar, seperti lingkungan dan pengalaman, seperti kata kata “pengalaman adalah guru yang baik”.
6. Sebagai pendidik jangan jadikan peserta didik sebagai mesin.
7. Jangan jadikan tugas sebagai tekanan bagi peserta didik, namun carilah cara agar peserta didik dapat menjalankan tugas dengan senang hati.
8. Setiap peserta didik memiliki kondisi berbeda beda, jadi sebagai pendidik berusahalah untuk dapat memahami pesera didik.
9. Jangan pernah takut bermimpi, bermimpilah setinggi mungkin namun disertai dengen usaha yang sungguh sungguh.
10. Lingkungan sangatlah berpengaruh pada seseorang, seperti sahabat dan keluarga.jadi sebagai sahabat maupun keluarga harus dapat memberikan motivasi.

10 kekurangan film 3 idiots:
1. Contoh cara mendidik yang salah yaitu pendidik yang bersifat otoriter
2. Keputusasaan dalam menghadapi masalah
3. Orang tua yang tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih jalan hidup.
4. Menggunakan cara yang salah dalam memperoleh apa yang diinginkan.
5. Contoh pendidik yang tidak memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam berpendapat.
6. Adanya Perilaku yang tercela seperti mabuk, mencuri, berbohong, dll.
7. Adanya Perilaku Peserta didik yang tidak menghargai seorang pendidik.
8. Tindakan semena-mena yang dilakukan pendidik karena kekuasaan yang dimiliki.
9. Adanya Seorang pendidik yang tidak menghargai karya peserta didiknya.
10. Sikap memaksakan kehendak baik dari pendidik maupun orang tua.

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

Log 1 (Tanggal 25 Agustus 2010)

Pengenalan mata kuliah Inovasi Pembelajaran, membuat produk mingguan dan produk bulanan, dan mencari buku inovasi!

Pertajamlah alat untuk memperoleh ilmu!!! Semangat!!

Log 2 (Tanggal 30 agustus 2010)

Untuk meraih keberhasilan harus ada komitmen dan konsistensi.

Log 3 (Tanggal 30 Agustus 2010)

Menonton dan menganalisis Film “3 Idiots”

1. Nilai utama yang dapat diambil adalah
Belajar bukan hanya sekedar dihafalkan, tetapi juga harus dipahami isinya. Tujuan dari belajar yang paling utama yaitu untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan hanya sekedar untuk mendapatkan ijazah. Belajar atas dasar keterpaksaan, maka hasinya tidak akan memuaskan. Belajarlah dengan hati yang tulus dan ikhlas agar ilmu yang didapatkan bermanfaat bagi kita semua. Amien…

2. Implikasi Pembelajaran:
a. Seorang pendidik harus dapat memberi pengertian yang tepat mengenai belajar, bahwa belajar itu tidak hanya untuk dihafalkan saja, tetapi juga harus dipahami isinya.
b. Mengajari kita bahwa hidup ini adalah perlombaan, apabila kita tidak cepat maka orang lain akan mengambilnya.
c. Sekolah bukan untuk mendapat ijazah tetapi untuk belajar.
d. Belajar bisa dilakukan dengan apa saja dan siapa saja.
e. Sebagai pendidik, kita tidak boleh memaksakan kehendak kepada peserta didik, biarkan mereka belajar sesuai dengan keingginannya.
f. Sesuatu yang dilakukan atas dasar keterpaksaan, maka hasilnya tidak akan memuaskan.
g. Jalankan pekerjaan yang telah kita kuasai!
h. Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita masih mau berusaha.
i. Selalu berfikir efisien, karena kesuksesan pasti akan mengikutinya.
j. Menjadi diri sendiri itu lebih baik daripada menjadi diri orang lain.

3. Sepuluh kejelekan dari film 3 Idiots yaitu:
a. Pemimpin yang tidak mau menghargai hasil karya orang lain.
b. Mengakhiri masalah dengan bunuh diri.
c. Pemimpin yang sangat otoriter.
d. Seorang ayah yang terlalu memaksakan kehendak pada anaknya.
e. Merusak hasil pekerjaan orang lain.
f. Pemimpin yang terlalu cepat memvonis mahasiswanya itu bodoh (idiot).
g. Mengambil barang milik orang lain tanpa ijin.
h. Mendapatkan ijazah tanpa ada usaha.
i. Memalsukan ijazah.
j. Kebiasaan kencing di sembarang tempat.

YENI NUR FATIAH / K7109210 (IIIB)

LOG PERTEMUAN 1 (25 AGUSTUS 2010)
Inovasi pembelajaran merupakan suatu proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan agar tercapai suatu tujuan.

LOG PERTEMUAN 2 (31 AGUSTUS 2010)
Pentingnya inovasi pembelajaran untuk meningkatkan semangat dan kemauan bagi peserta didik.
LOG PERTEMUAN 3 ( 31 AGUSTUS 2010)
Menganalisis film 3 IDIOTS..

ANALISIS FILM 3 IDIOTS

A. NILAI UTAMA
Nilai-nilai utama yang dapat kita peroleh dari film genre India 3 idiots adalah:
1. Persahabatan akan abadi apabila senantiasa dilandasi dengan ketulusan dan bersedia untuk saling membantu disaat senang maupun susah.
2. Belajar bukan hanya untuk dihafalkan dan terpaku pada materi pokok saja,namun pemahaman dan penerapan lebih penting agar ilmu yang diperoleh tetap melekat dalam memori.
3. Belajar bukan hanya dilakukan di sekolah, namun dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun kita berada.
4. Menuntut ilmu bukan suatu keterpaksaan namun sesuai dengan kemauan dan kemampuan agar menghasilkan hasil yang semaksimal mungkini.
5. Kedisiplinan adalah kunci untuk lebih baik.
6. Kesuksesan yang kita raih tidak hanya dengan berpangku tangan namun dengan belajar dn berusaha kesuksesan itu akan datang.

B. IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
1. Sebagai guru seharusnya tidak memaksakan kehendak dan memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk menyampaikan pendapat.
2. Guru harus mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak memberikan tekanan agar anak didik bisa mengembangkan pola pikirnya.
3. Belajar itu memahami bukan menghafal dan tidak harus terpaku pada satu materi pokok saja namun harus mampu untuk mengembangkan.
4. Belajar dapat dilakukan diluar kelas bukan hanya didalam kelas saja.
5. Guru harus mampu memotivasi peserta didik agar semangat belajar dan tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa aanak didik yang berbeda dengan anak yang lain dengan sebutan ideot.
6. Ilmu dapat diperoleh dari siapa saja, bukan hanya dari guru dan buku saja.
7. Dalam belajar harus disiplin atau memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan kesempatan semaksimal mungkin jangan sampai mengakhiri semua permasalahan dengan cara bunuh diri.
8. Belajar harus didasari dengan semangat dan pantang menyerah.
9. Guru harus mampu menjadikan peserta didik untuk lebih berkembang.
10. Sebagai guru harus memberikan teladan yang baik kepada peserta didiknya.

C. KEJELEKAN FILM 3 IDIOTS
1. Kepemimpinan yang otoriter
2. Tidak menghargai pendapat orang lain
3. Kecurangan sering terjadi
4. Tidak patuh pada aturan
5. Terlalu cepat mengambil keputusan
6. Menyelesaikan masalah dengan cara bunuh diri
7. Salam penghormatan yang tidak baik
8. Dosen yang cepat memvonis mahasiswanya bodoh dan memberi sebutan ideot
9. Mudah puas dengan apa yang sudah kita raih
10. Orang tua terlalu memaksakan kehendak kepada anaknya

Kamis, 02 September 2010

Analisis Film 3 Idiot /Nova Silviani N/ K7109136

Nilai utama film:
Selalu berfikirlah konsisten maka kesuksesan akan mengikuti kita.Bukan hanya untuk mendapatkan gelar semata.

Impliklasi dalam pembelajaran:
1.Persahabatan yang erat tidak akan pudar sampai akhir hayat.
2.Pantang menyerah dalam mendapatkan sesuatu.
3.Semangat dan optimis dalam mendapatkan ujian hidup.
5.Tidak ada respon yang positif dari siswa ketika guru memberikan perintah.
6.Belajar jangan hanya dengan menghafal tetapi harus paham maksudnya.
6.pembelajaran masih kurang aktif dari siswa, seharusnya siswa bisa paham dan tanggap dg apa yang diberikan.
7.Guru kurang paham pada kemauan dan kemapuan siswa,guru sebaiknya berfikaran positif pada kemampuan siswa jangan terlalu otoriter.
8.Kemampuan pada diri seseorang berbeda-beda satu dengan yang lain jangan menyamaratakan karena dapat menimbulkan tekanan batin.
9.Masih terdapat kurangnya komunikasi antara guru dan murid jadi murid tidak memiliki pengetahuan yang luas hanya sebatas yang diberikan saja.
10.Masih kurangnya wawasan yang luas antara guru dan murid, meskipun sekolah itu maju tetapi masih blum mengenal kemajuan tekhnologi.

Kejelekan dari film:
1.Mudah putus asa dalam cobaan hidupnya.
2.Salah seorang murid sombong dengan apa yang dimilikinya.
3.Guru masih kurang mrmperhatikan kemampuan dan kemauan murid.
4.Film disajikan dengan sedikit fulgar.
5.Para pemerannya memerankan dengan sangat konyol.
6.kurang adanya perhatian yang lebih dari guru terhadap murid.
7.Menghafal masih dengan cara menghafal tanpa mengetahui maksudnya.
8.Dendam yang terkubur.
9.Keangkuhan.
10.Masih adanya pembeda-bedaan antara murid yang pandai dan yang kurang pandai.

IKA YULIASTUTI/3A/K7109098

1. Log Pertemuan 1
Inovasi pembelajaran sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya kualitas peserta didik.

2. Log Pertemuan 2 & 3
Mengamati Kegiatan Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi melalui film, dan mencari isi dari film tersebut untuk diimplikasian dalam KBM.

3. Tugas mencari nilai utama,kejelekan dan implikasi dari film 3 idiots
 Nilai Utama : Kebebasan serta keikhlasan dalam belajar dan berkreasi merupakan kunci utama untuk mencapai kesuksesan hidup
 Kejelekan :
a) Dosen/guru terlalu otoriter dan tidak menghargai pendapat/hasil karya anak didiknya.
b) Dosen menganggap anak didiknya seperti robot yang dibatasi daya kreasinya.
c) Ingin mendapatkan nilai yang baik, tetapi melalui jalan yang instan yaitu dengan mencuri soal ujian.
d) Menyelesaikan masalah dengan cara bunuh diri
e) Orang tua selalu memaksakan kehendak kepada anak, dan membatasi bakat serta minat anaknya.
f) Meremehkan pekerjaan sebagai guru yang hanya bisa mengeja dan membacakan soal untuk anak didiknya.
g) Membeda-bedakan anak didik, sesuai tingkat kecerdasan dan menghina anak yang bodoh.
h) Dosen/guru terlalu cepat mengambil kesimpulan dan selalu berpikir anak didiknya yang berbeda dari anak yang lain adalah idiot.
i) Dosen/guru menjadikan anak didiknya sebagai sasaran apabila KBM tidak berhasil.
j) Peserta didik tidak menghargai dan memperhatikan ketika guru/dosen menyampaikan materi pelajaran.
 Implikasi :
a) KBM harus dijadikan sebagai perlombaan yang memacu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan persaingan yang sehat.
b) Guru harus bisa melatih siswanya agar dapat berkonsentrasi dalam situasi dan kondisi apa pun.
c) Guru dapat membantu masalah siswa dalam belajar agar KBM dapat berjalan lancar.
d) Guru mampu menciptakan dan membiasakan siswanya untuk berpikir kritis dan berkreasi.
e) Guru harus mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan, sehingga materi pelajaran dapat diserap secara maksimal oleh peserta didik.
f) Sebagai guru seharusnya melihat proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik, tidak hanya mementingkan hasil, untuk menetapkan nilai.
g) Dalam KBM harus menanamkan kejujuran, untuk menciptakan hasil belajar (nilai) yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
h) KBM tidak harus dilakukan dengan buku, tetapi peserta didik dapat belajar dengan teman sebayanya dan belajar langsung dari pengalaman yang mereka dapatkan.
i) Guru sebaiknya senantiasa memberikan motivasi bagi peserta didik yang kemampuan akademiknya rendah, agar dapat bersaing dengan peserta didik yang lain.
j) Guru menghargai hasil karya anak didiknya, agar anak didiknya selalu terpacu untuk mengembangkan kreatifitasnya dan guru hendaknya menjadikan siswanya sebagai manusia ( subjek yang hidup ) yang memiliki perasaan, bukan dianggap sebagai robot.

Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA

Log Pertemuan

A.Pertemuan 1. (25 Agustus 2010)
Memahami makna Inovasi Pembelajaran yaitu sebagai pembaharuan dari segala sesuatu yang membuat seseorang belajar.

B.Pertemuan 2. (31 Agustus 2010)
Silabus Inovasi Pembelajaran dan hal-hal tentang pentingnya inovasi pembelajaran bagi peserta didik.

C.Pertemuan 3. (31 Agustus 2010)
Memahami makna dan berefleksi pada film 3 Idiots, sebagai motivasi diri untuk menjadi pribadi dan calon pendidik yang lebih baik.


Penilaian dari Film 3 Idiots

A.Nilai Utama

Belajar bukan dengan menghafal isi buku tapi memahami isi buku tersebut, dan belajar bukan untuk mengejar kesuksesan tp belajar agar kesuksesan itu datang pada kita.

B.Implikasi dalam Pembelajaran

1.Pembelajaran adalah suatu proses, bukan dengan menghafal tapi memahami sehingga mudah dimengerti.
2.Pendidik dalam melaksanakan pembelajaran harus memperhatikan perkembangan peserta didik.
3.Pendidik seharusnya dapat menciptakan situasi belajar enjoy dan menguasai kondisi saat pembelajaran.
4.Anak memiliki pemikiran yang berbeda, hal itu menjadi tantangan ke depan bagi pendidik agar anak seperti itu dapat diterima dalam lingkungan.
5.Pendidik hendak memberi motivasi sehingga siswa dapat mengembangakan potensinya.
6.Nilai / ijazah yang diperoleh bukan satu-satunya alat ukur kepandaian seseorang.
7.Dukungan dari semua pihak agar anak dapat menunjukkan potensinya dan mengerjakan hal yang disuka.
8.Melakukan proses pembelajaran dengan semboyan “ memanusiakan manusia”.
9.Pendidik harus terbuka pada setiap pendapat dari peserta didik.
10.Pendidik dapat bersosialisasi dengan peserta didik dan membantu setiap permasalahan yang dialami peserta didik

C.Kejelekan Film Tersebut

1.Kegiatan ospek yang tidak mendukung proses pembelajaran.
2.Perkataan pendidik yang justru melemahkan semangat siswa.
3.Sifat yang mudah putus asa.
4.Belajar dengan menghafal tanpa memahami isi/ maksud.
5.Membeli ijazah orang lain.
6.Mengerjai orang hingga ia dipermalukan didepan orang bahkan membuat malu orang lain yang lebih tua.
7.Opsesi yang berlebihan dalam kehidupan.
8.Mudah mengeluh dalam setiap hal.
9.Proses pembelajaran yang otoriter dan kaku.
10.Mencuri

Hubungan Antara Kurikulum dan Pembelajaran/ Nova Silviani N/ K7109136/ IIIB

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “Curricule”, yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari . Pada waktu itu, ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.
Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk pembelajaran siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Masing -masing unsur meemiliki peranan yang sangat penting. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiridari siswa, guru dan tenaga lain, seperti tenaga perpustakaan. Material, meliputi buku, papan tulis, boldmaker, fotografi, slide, film, dsb. Fasilitas dan perlengkapan ytang meliputi ruangan kelas, komputer, dsb. Prosedur yang terdiri dari jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, dsb. Kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat karena kurikulum itu sendiri merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka kurikulum dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan erat dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

Blog Pertemuan 3 Tanggal 31-08-2010/ Nova Silviani N/ K7109136/ IIIB

Implikasi dari suatu film yang disajikan dalam pembelajaran untuk melatih siswa agar lebih tanggap dan aktif dalam pembelajaran mereka disekolah dan memberi pandangan pada guru agar tidak otoriter dalam pembelajaran pada peserta didik mereka karena tiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Blog Pertemuan 2 Tanggal 31-08-2010/ Nova Silviani N/ K7109136/ IIIB

Seorang guru harus menjadi “Problem Solver” bukan “Problem Maker” dalam pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk menunjukan kemampuan mereka masing-masing, selalu aktif, tidak otoriter dalam memberikan pendidikan.

Blog Pertemuan 1 Tanggal 25-08-2010/ Nova Silviani N/ K7109136/ IIIB

Inovasi pembelajaran merupakan perubahan yang terbentuk dari suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk kearah yang lebih baik demi mencapai tujuan pembelajaran.

ANALISIS FILM 3 IDIOTS (TOFIYAH/K7109186)

1. Nilai utama dari film 3 idiots.
Segala sesuatu yang dilakukan harus dilandasi dengan hati yang ikhlas, begitu juga dengan belajar. Belajar dengan hati dan keikhlasan akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Belajar jangan hanya menghafal tapi memahami apa yang dipelajari. Belajar tidak harus dari orang yang lebih tua tapi bisa dari yang lebih muda dari kita. jangan melihat siapa yang mengatakan tapi lihatlah apa yang disampaikan.

2. Implikasi film 3 idiots dalam pembelajaran.
a. Belajar atau sekolah jangan membedakan kaya atau miskin.
b. Persahabatan lebih kuat dari saudara sehingga dapat mendorong semangat belajar.
c. Belajar tidak harus menghafal yang penting pemahaman dari apa yang dipelajari.
d. Jangan menekan/memaksakan kehendak pada orang lain untuk menjadi seperti kita.
e. Mengajar tidak harus monoton pada buku, tapi butuh perubahan baru yang lebih baik/inovasi.
f. Sopan terhadap guru (orang yang lebih tua).
g. Belajar tidak harus dari guru tapibisa juga dari murid.
h. Belajar bukan untuk mendapatkan ijazah saja, tapi juga ilmu yang brmanfaat.
i. Kejujuran adalah kunci keberhasilan.
j. Dalam belajar berfikirlah efisien, maka kesuksesan akan mengikuti.

3. 10 kejelekan dari film 3 idiots
a. Jangan suka pamer (kekayaan).
b. Menyimpan rasa dendam.
c. Belajar hanya menghafal tanpa memahami.
d. Menekan/memaksa seseorang untuk belajar.
e. Menilai sesuatu dengan uang.
f. Selalu menganggap diri sendiri paling pintar dan benar.
g. Sombong.
h. Curang, dan mencuri.
i. Menganggap rendah orang lain.
j. belajar hanya untuk mendapat ijazah.

LOG/Pert.III/08/09/2010

Belajar tidak harus menghafal apa yang dipelajari, tapi yang penting adalah memahami apa yang dipelajari.(TOFIYAH/K7109186)

LOG/Pert.II/31/08/2010

Seseorang dikatakan unggul apabila orang itu konsisten terhadap pembaruan/penemuan baru serta menang itu sudah menjadi kebiasaan dan dalam kebiasaan ada komitmen dan konsisten.(TOFIYAH/K7109186)

LOG/Pert.1/25/08/2010

Belajar itu bukan untuk mengumpulkan ilmu, tapi untuk memperlancar cara memperoleh ilmu.(TOFIYAH/K7109186)

Rabu, 01 September 2010

LOG PERTEMUAN (WINARSIH K7109204/IIIB)

LOG PERTEMUAN 1 (25 AGUSTUS 2010)
Inovasi merupakan proses pembaharuan yang berbeda dengan sebelumnya yang agar tercapai suatu tujuan.

LOG PERTEMUAN 2 (31 AGUSTUS 2010)
Belajar harus dimulai dari diri sendiri dan didasari kemauan ingin berubah.

LOG PERTEMUAN 3 ( 31 AGUSTUS 2010)
Menganalisis film 3 IDIOTS..

ANALISIS FILM 3 IDIOTS

A. NILAI UTAMA
Nilai utama yang dapat diambil dari film 3 IDIOTS adalah:
1. Belajar bukan hanya dilakukan di sekolah, namun dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun kita berada,
2. Sekolah bukan hanya untuk mendapatkan ijasah tetapi untuk mendapatkan ilmu,
3. Ilmu diperoleh dengan memahami dan menerapkan bukan menghafal agar ilmu itu tetap ada dalam memori kita,
4. Persahabatan akan abadi jika dilandasi dengan ketulusan.

B. IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
1. Belajar dapat dilakukan diluar kelas bukan hanya didalam kelas saja
2. Belajar itu memahami bukan menghafal
3. Ilmu dapat diperoleh dari siapa saja, bukan hanya dari guru dan buku saja
4. Dalam belajar harus memanfaatkan waktu dan kesempatan semaksimal mungkin
5. Guru seharusnya memberikan kesempatan kepada peserta didiknya untuk menyampaikan pendapatnya
6. Guru seharusnya tidak memaksakan kehendak kepada peserta didiknya
7. Belajar tidak harus terpaku pada satu materi pokok saja, namun harus dikembangkan
8. Guru harus sabar dalam memberikan ilmu kepada peserta didik
9. Belajar harus didasari dengan semangat dan pantang menyerah
10. Guru harus mampu memotivasi peserta didik agar semangat belajar

C. KEJELEKAN FILM 3 IDIOTS
1. Kepemimpinan yang otoriter
2. Salam penghormatan yang tidak baik
3. Tidak menghargai karya orang lain
4. Tidak menghargai pendapat orang lain
5. Mengambil barang yang bukan miliknya
6. Dosen yang cepat memvonis mahasiswanya bodoh
7. Tidak patuh pada aturan
8. Sombong atas prestasi yang diperoleh
9. Mengakhiri hidup dengan bunuh diri
10. Tidak mau mengakui kesalahan

Tri Rahayuningsih/3B/K7109188

Tugas 1
Menganalisis dari Tayangan Film ”3 IDIOTS”



A. Nilai Utama
Dalam suatu pembelajaran, seorang guru tidak boleh memaksakan pendapatnya sendiri untuk bisa diterima oleh semua muridnya. Hal ini mengakibatkan dianggapnya murid sebagai objek pendidikan yang harus patuh terhadap perintah guru, sedangkan pendidikan yang benar adalah menganggap murid sebagai subjek pendidikan. Siswa boleh saja berbeda pendapat dengan seorang guru asalkan siswa mampu mengungkapkan perbedaan itu serta disertai dengan alasan yang jelas. Biarkan siswa berkreasi seperti apa yang mereka mau dan menghargai mereka sesuai dengan bakatnya masing-masing. Jangan menganggap perbedaan adalah sesuatu yang salah dan patut diberi hukuman.

B. Implikasi dalam Pembelajaran
1) Biarkanlah anak berkreasi sendiri untuk mengembangkan ide-ide cemerlang mereka.
2) Belajar bukanlah suatu hafalan, tetapi bagaimana kita memahami apa yang kita baca.
3) Sekolah/kuliah bukanlah untuk mendapatkan ijazah, tetapi untuk belajar dan merubah kita menjadi yang lebih baik.
4) Menjadikan murid sebagai manusia yang berharkat dengan menghargai pendapat-pendapat mereka.
5) Tidak mengorientasikan murid menjadi nomor 1, tetapi yang paling penting adalah makna dari nomor 1 itu sendiri.
6) Tidak memaksakan murid untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang guru.
7) Jangan terlalu cepat memvonis murid dengan suatu hal yang jelek yang mempu menurunkan semangat murid.
8) Sebagai seorang guru sebaiknya kita bisa selalu memotivasi siswa dan mendukung hal-hal positif dari seorang murid.
9) Mengajar bukan saja sebagai tukang ajar yang hanya mengajarkan materi yang ada dalam modul, tetapi bagaimana kita menciptakan hal-hal yang baru.
10) Tidak menganggap perbedaan dari murid adalah suatu hal yang salah.

C. Kejelekan dari Film
1) Profesor yang tidak menghargai pendapat mahasiswanya serta tidak menghargai perbedaan itu.
2) Seorang guru yang memberikan paksaan kepada muridnya bahwa mereka harus menjadi seperti apa yang diinginkan oleh gurunya.
3) Terlalu cepat memvonis murid yang bisa melemahkan semangat muridnya.
4) Mengambil soal ujian yang merupakn suatu tindak kecurangan.
5) Menggunakan ijazah orang lain untuk kepentingan diri sendiri.
6) Terlalu cepat mudah putus asa.
7) Anggapan yang salah dengan gelar ”Insinyur”, yang menganggap gelar itu adalah gelar yang sangat hebat.
8) Seorang guru yang hanya mengajarkan dari apa yang ada di dalam modul.
9) Orang tua yang otoriter terhadap anak.
10) Penyajian film yang kurang sopan/tradisi yang tidak sesuai dengan masyarakat kita

Tri Rahayuningsih/3B/K7109188

Membuat Log

Log Pertemuan 1
Rabu, 25 Agustus 2010
Pengenalan terhadap mata kuliah Inovasi Pembelajaran. Belajar secara mandiri dengan membeli referensi buku yang berkaitan dengan Inovasi Pembelajaran.

Log Pertemuan 2 & 3
Selasa, 31 Agustus 2010
Pembelajaran model lama bisa berarti baru bagi yang belum pernah melakukannya namun diharapkan mahasiswa mampu menciptakan sesuatu yang baru/inovasi dalam suatu pembelajaran yang berasal dari hati dan otak.
Orang yang hebat adalah orang yang komitmen dan konsisten.
Seorang guru belum tentu lebih pintar daripada muridnya, maka hargailah perbedaan pendapat murid untuk memberikan alasan perbedaan itu.
Menganalisis dari tayangan film berjudul ”3 IDIOTS”

LOG PERTEMUAN DAN TUGAS INOVASI PEMBELAJARAN

Nur Laila
K7109222/IIIB

Log pertemuan 1 (25,08,2010), Inovasi pembelajaran berarti menciptakan sesuatu yang baru atau mengembangkan yang sudah ada dalam pengajaran agar lebih efektif.

Log pertemuan 2 (31,08,2010, Belajar adalah bagaimana kita bisa memahami apa yang kita pelajari dan belajar tidak harus tatap muka di kelas ataupun disekolah, belajar dapat dilakukan dimana saja.

Log perteman 3 (31,08,2010), Nonton Film “3 IDIOTS” dan memahami implikasi pembelajaran yang baik dari film tersebut

MENGANALISA FILM "3 IDIOTS"
A. Nilai utama film tersebut:
1. Sekolah bukan untuk meraih nilai tinggi ataupun ijazah, tapi yang terpenting adalah mampu menguasai ilmu yang di pelajari.
2. Ketidakmampuan bukan alasan untuk menyerah menggapai kesuksesan tapi yang dibutuhkan adalah kamauan dan semangat berjuang.
3. Persahabatan yang dilandasi ketulusan dan kasih sayang selamanya akan tetap abadi.
B. Implikasi pembelajaran dari film tersebut:
1. Belajar bukan menghafal tetapi memahami materi dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan terus teringat.
2. Belajar tidak harus di kelas tapi bisa dimana saja.
3. Kita harus tepat memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk belajar.
4. Belajar tidak harus terpaku pada materi.
5. Belajar akan menyenangkan bila terjadi interaksi antara guru dan peserta didik, guru menghargai pendapat dan kreatifitas peserta didiknya
6. Memberi pengertian harus dengan kesabaran.
7. Berfikirlah efisien maka semua akan terasa mudah dan tidak akan membebani.
8. Pendidik tidak boleh menekan mental peserta didik dan memaksakan kehendak atau keputusan yang bersifat subjektif
9. Pendidik tidak boleh menvonis peserta didik dengan kata-kata buruk misalnya “bodoh” dll.
10. Belajar yang terpenting adalah memahami ilmu yang dipelajari bukan berorientasi pada nilai.

C. Kejelekan film tersebut:
1. Salam penghormatan yang tidak mendidik.
2. Kepemimpinan yang otoriter.
3. Tidak menghargai pendapat orang lain.
4. Bunuh diri bukan solusi dari permasalahan.
5. Tidak mau menerima kekalahan.
6. Pembelajaran hanya terpancang pada teori.
7. Tidak mau menerima inovasi-inovasi baru dan perubahan.
8. Mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan.
9. Sombong dengan apa yang telah diraih.
10. Memaksakan kehendak terhadap orang lain.

Lu'lu Ngaqilah/3A/K7109123

Log Pertemuan ke-1, 25 Agustus 2010
Kontrak kuliah, mencari buku sumber, dan tugas untuk membuat log.
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang membuat orang belajar.

Log Pertemuan ke-2 dan ke-3, 31 Agustus 2010
Menonton film “3 idiots” dan membahas silabus selama semester 3 tentang inovasi pembelajaran.
Tidak ada orang yang pandai berawal dengan mudah.

Tugas dari film yang berjudul “3 idiots”
1. Nilai utama dari film “3 idiots”
Selalu berjuang atau berusaha untuk mencapai cita-cita yang kita inginkan tanpa menyerah dan menjunjung tinggi arti persahabatan.
2. Implikasi pembelajaran dari film “3 idiots”
a. Sebagai calon orang tua kita tidak boleh mengekang atau membatasi anak untuk memilih bakat sesuai anak tersebut.
b. Semangat dalam menggapai cita- cita.
c. Tidak selamanya belajar dengan teks.
d. Belajar untuk memehami orang lain di lingkungan manapun.
e. Berani menyampaikan pendapat di depan umum.
f. Untuk menggapai kesuksesan di perlukan pengorbanan.
g. Kita tidak dapat hidup tanpa orang lain, begitu juga dalam belajar. Kita dapat belajar melalui berbagai media.
h. Sebagai calon guru, hendaknya tidak hanya mengajar. Tetapi juga memberi motivasi kepada siswa supaya belajar.
i. Dalam mencari ilmu, kita hendaknya dapat membagi waktu untuk belajar dan selalu berusaha untuk menambah wawasan kita.
j. Berusaha mengatasi masalah dengan cepat.

3. Kejelekan dari film "3 ediots"
a. Di dalam pesawat tidak memakai sabuk pengaman dan mengaktifkan ponsel.
b. Dosen tidak mau menerima pendapat dari mahasiswanya.
c. Tidak ingat dengan janji yang telah disepakati.
d. Orang tua otoriter terhadap anak.
e. Catur belajar dengan cara menghafal.
f. Banyak mahasiswa yang putus asa karena peraturan dan dosen yang otoriter.
g. Dosen kurang memberi motivasi untuk mahasiswanya.
h. Menyepelekan teman dan sombong.
i. Minum minuman keras.
j. Film tersebut memiliki unsur porno.

NOVIANA TRI LESTARI / 3B/ K7109139

log 1 25 agustus 2010
Sebagai calon guru SD harus memiliki berbagai kiat dalam mengajar, dan dapat mengubah pandangan siswa bahwa belajar bukan hanya untuk mengumpulkan ilmu tetapi untuk mempertajam cara memperoleh ilmu.

log 2 31 agustus 2010
Membahas silabus tentang kemengapaan inovasi, pengertian inovasi, konsep belajar dan pembelajaran. menonton film yang sangat inspiratif "3 idiot".

Tugas dari menonyon 3 idiot

1. nilai utama dari film 3 idiot
arti persahabatan dimana seorang sahabat harus saling bekerja sama, saling membantu, dan saling memotivasi. agar apa yang dicita-citakan dapat terwujud. berani berbeda pendapat, meski pendapat itu ditentang orang lain tetapi ia dapat mempertahankan pendapatnya, dan akhirnya orang lain menyadari bahwa pendapatnyalah yang masuk akal dan dapat diterima.
2. Implikasi pembelajaran yang dapat diambil:
a. Belajar tidak harus menghafal tapi memahami apa yang dipelajari.
b. Segala sesuatu harus dilakukan dengan hati.
c. Mengajar tidak harus monoton menggunakan buku, tetapi harus melakukan inovasi.
d. Jangan memaksakan kehendak, karena belum tentu apa yang kita pikirkan sama dengan yang mereka pikirkan dan inginkan.
e. jangan menekan orang untuk belajar
f. jangan cepat memvonis bahwa anak itu bodoh.
g. Hidup adalah perjuangan dan pengorbanan
h. Dukung anak untuk bereksplorasi dan mencari bakatnya sendiri.
i. Motivasi sahabat sangat mendukung kesuksesan kita.
j. Marilah belajar,gunakan waktu dengan efisien maka kesuksesan akan mengikuti kita.
3. 10 kejelekan film 3 idiot:
a. Dosen terlalu cepat memvonis mahasiswanya bodoh.
b. Pemimpin yang sangat otoriter.
c. Mengambil barang oranglain tanpa ijin.
d. Karena kekuasaan, seseorang mendapatkan ijazah tanpa berusaha.
e. Membohongi orang lain.
f. Cepat putus asa dan mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
g. Merusak pekerjaan orang lain.
h. Terlalu memaksakan kehendak.
i. Sedikit porno.
j. Dosen tidak menghargai karya orang lain.

Dewi Masitoh/IIIA/ K7109051

INOVASI PEMBELAJARAN

Log pertemuan pertama 25 agustus 2010

Mencari sumber balajar (buku)tentang inovasi pembelajaran.
Memahami makna inovasi pembelajaran,membuat log mingguan,dan log bulanan

Log pertemuan ke-2 Selasa 31 Agustus 2010

Mencari makna inovasi pembelajaran dari sebuah tayangan film yang berjudul 3 Idiot.

Fitria Ningsih/ 3A/ K7109084

INOVASI PEMBELAJARAN

Log pertemuan pertama, Rabu 25 agustus 2010
Membahas tentang inovasi, mencari sumber tentang pembelajaran inovasi pembelajaran, membuat log setiap pertemuan,dan produk bulanan.

Log pertemuan ke-2 dan pertemuan ke-3, Selasa 31 Agustus 2010
Menonton film yang berkaitan dengan inovasi pembelajaran dan mengambil manfaat atau pelajaran dari tayangan yang berjudul 3 idiots.

Tugas Mengenai Film yang Berjudul 3 Idiots.
1. Nilai utama yang dapat diperoleh dari dari film 3 idiots
Dalam sistem pembelajaran seorang Guru tidak seharusnya memacu peserta didiknya untuk mempelajari pelajaran yang terdapat dalam buku pelajaran saja, tetapi seorang Guru harus memberikan motivasi terhadap peserta didiknya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik agar peserta didik tidak merasa tertekan dengan adanya tuntutan seorang Guru yang memberikan pendapat agar mereka berkembang, tetapi malah menekan perkembangan kreativitas peserta didik yang berakibat buruk pada masing-masing individu.
2. Implikasi pada pembelajaran dalam film 3 idiots(10)
a. Dalam sistem pembelajaran seorang guru harus menanamkan sikap kreatif kepada siswanya agar tertanam sikap kreatif juga pada siswa tersebut.
b. Dalam pembelajaran seorang guru harus mendahulukan kepentingan siswanya dari pada kepentingan dirinya sendiri.
c. Pembelajaran dalam kelas tidak hanya terpaku pada buku sumber belajar saja, tetapi memberikan kebebasan untuk mencari sumber belajar yang lain.
d. Dalam proses pembelajaran agar berjalan baik yaitu seorang guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar selalu aktif dalam mengikuti pelajaran.
e. Dalam proses pembelajaran seorang guru juga dituntut untuk memberikan inovasi dalam mengajar agar siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran tidak pasif.
f. Selalu melaksanakan proses pembelajaran sesuai kode etik guru yang harus dijalankan tanpa ditinggalkan ataupun terlupakan sedikitpun.
g. Sebaiknya dalam pembelajaran tidak menggunakan model belajar menghafal, tetapi melalui sistem pemahaman mengenai pelajaran tersebut, karena akan berakibat tidak baik bagi peserta didik.
h. Seorang guru harus selalu cekatan dalam bertindak dan bijak, karena seorang guru akan menjadi idola dan panutan bagi peserta didik.
i. Seorang guru dalam memberikan pemahaman terhadap peserta didik harus sesuai dengan kemampuan anak dalam menangkap suatu stimulus.
j. Pembelajaran tidak hanya sesuai tuntutan yang harus dilaksanakan oleh setiap instansi sekolahan tapi disesuaikan dengan kemampuan peserta didik juga.

3. Kejelekan yang perlu ditinggalkan dari film 3 idiots(10)
a. Selalu menunda suatu pekerjaan yang sudah didepan mata hanya demi sesuatu yang sepele/ tidak penting.
b. Apabila menjadi seorang guru selalu membatasi bahkan melarang kreatifitas yang dimiliki seorang anak.
c. Menghafal pelajaran tanpa memahami isi dari apa yang dihafalkan.
d. Merendahkan kemampuan yang dimilki orang lain padahl belum tentu dirinya dapat melakukannya.
e. Dalam belajar hanya mencari nilai materialnya saja(ijazah) tidak untuk mencari ilmu yang dapat bermanfaat bagi maasing-masing individu.
f. Sebagai seorang guru menghina muridnya sendiri.
g. Selalu takut untuk merubah diri sendiri agar menjadi yang lebih baik.
h. Selalu terpaku hanya pada buku pelajaran saja tanpa melihat inovasi-inovasi yang ada dalam dunia pendidikan.
i. Apabila menjadi seorang guru terlalu otoriter terhadap semua yang dimilikinya, seperti otoriter dalam pembelajaran.
j. Tidak pernah menghargai hasil karya orang lain.

Nur Hidayah, K7109141

Log Pertemuan 1
Membuat log, mencari sumber-sumber belajar inovasi pembelajaran.

Inovasi dan Belajar

LOG PERTEMUAN KE-1

WIDIAYU SEPTIANI (K7109202)

Inovasi sebagai penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat.Selama ini yang terjadi adalah apa yang mereka anggap baru, sebenarnya telah ada di masa lalu, yang tak pernah mereka tau dan tak pernah dipelajari.

Belajar bukanlah mengumpulkan ilmu, tapi bagaimana kita mencari ilmu, pengetahuan dan hal-hal yang belum kita ketahui sebelumnya dengan cara memaksimalkan alat yang kita miliki.

Pawit khotibin/K7109150/B/08

log pertemuan 1

Pembuatan log, pencarian sumber inovasi pembelajaran yang berkaitan dengan mata kuliah berupa buku.

log pertemuan 2

inovasi pembelajaran sangat erat kaitannya dengan penggunaan komputer dan internet.yang bertujuan untuk membuka wawasan ke dunia luar.

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Nama : Nur Laila
NIM : K7109222/IIIB

Kemajuan dan perkembangan dunia begitu pesat, tuntutan masyarakat terhadap keberhasilan pendidikan pun semakin besar. Mampukah guru menghadapi tantangan tersebut? jawabannya tentu! tatapi banyak kalangan yang meraguakan hal tersebut. Para guru ayo buktikan bahwa kita mampu! Salah satu cara membuktikannya diawali dari keinginan guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas dan membantu memecahkan masalah pendidikan.
Inovasi pendidikan merupakan suatu perubahan baru atau sengaja mengembangkan yang sudah ada menjadi lebih baik lagi. Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka terbukalah keluasaan bagi guru untuk berkreasi menemukan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran. Inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dan untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik harus diperlakukan secara utuh sebagai manusia-manusia pembelajar yang akan menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya melalui proses belajar yang menarik dan menyenangkan. Kelas harus mampu menjadi “magnet” yang mampu menyedot minat dan perhatian peserta didik untuk terus belajar, bukan seperti penjara yang mengkrangkeng kebebasan mereka untuk berpikir, berbicara, berpendapat, atau berinteraksi.
Dalam konteks demikian, guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas. KTSP sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreativitasnya dalam kegiatan pembelajaran. Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, kelas tidak akan terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Para peserta didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga proses belajar mengajar akan lebih hidup dan tidak membosankan.

Guru memiliki peran yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas. Gurulah yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi, menganalisis hasil evaluasi, dan melakukan tindak lanjut. Dalam konteks demikian, gurulah yang akan menjadi “aktor” penentu keberhasilan peserta didik dalam menerima pembelajaran yang diberikan. Maka untuk mencapai keberhasilan tersebut guru harus sekreatif mungkin menciptakan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dan tetap disesuaikan dengan keadaan peserta didik.

LOG/TYA PRANITA/1-09-2010

Inovasi merupakan salah satu cara peruaban menuju lebih baik...

Selasa, 31 Agustus 2010

MAKNA INOVASI PEMBELAJARAN MENURUT SAYA ADALAH... (DIAN PERMANA SARI/K7109057/IIIA)

Inovasi adalah pembaharuan, penemuan atau kebaruan terhadap suatu hal sedangkan belajar merupakan suatu proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap. Sehingga dari kedua pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa inovasi belajar adalah upaya pembaharuan dalam proses pencapaian berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap yang dilakukan individu. Pada hakikatnya belajar merupakan proses yang berkesinambungan dari manusia itu lahir hingga akhir hayatnya.
Sebagai seorang pendidik kita hendaknya menyiapkan inovasi-inovasi pembelajaran bagi peserta didik agar tercipta iklim belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan serta mudah dimengerti. Dengan dibuatnya berbagai macam inovasi tersebut diharapkan tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan baik tanpa hambatan.
Salah satu upaya proses pembelajaran yang baik adalah dengan cara membiarkan peserta didik berpikir kritis sehingga kompetensi yang dimiliki peserta didik dapat tergali dengan baik. Proses pembelajaran hendaknya tidak membatasi pengembangan pola berfikir peserta diidk, hanya saja sebagai pendidik kita hendaknya mengarahkan peserta didik kearah pemikiran yang benar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam kaidah belajar adalah suatu proses, dijelaskan bahwa belajar pada dasarnya bukanlah suatu tujuan atau benda, tetapi merupakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Proses ini lebih merupakan cara mencapai tujuan atau benda. Belajar tidak berorientasi terhadap hasil pembelajaran melainkan lebih kepada proses belajar itu sendiri.
Dalam pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan berbagai inovasi yang akan mempermudah proses pembelajaran. Inovasi tersebut dengan penerapan berbagai metode pembelajaran seperti penggunaan metode simulasi, belajar berkelompok baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar sehinggga tercipta suasana diskusi yang memungkinkan peserta didik untuk mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan penyelesaian atas masalah yang mereka hadapi tersebut.
Dalam dunia pendidikan pengembangan inovasi pembelajaran dapat terlihat dari berkembangnya kurikulum yang dijadikan sebagai acuan dalam pengajaran seperti Kurikulum 1994, Kurikulum Tingkat Saruan Pendidikan, Cara Belajar Siswa Aktif dan berbagai kurikulum lainnya yang tentunya memiliki tujuan untuk memper mudah proses pengajaran agar hasil belajar bersifat relevan sehingga berbagai kurikulum diatas dapat pula dikatakan sebagai alat dari inovasi pembelajaran. Atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan bagian dari inovasi pembelajaran.

LOG 31/8/10 DIAN PERMANA

menemukan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran yang tidak sama denagn inovasi sebelumnya tetapi efektif.

LOG 25/8/01 DIAN PERMANA

Perkuliahan inovasi pembelajaran dilakukan secara mandiri dengan mencari bahan belajar nsecara mandiri

DIAN PERMANA SARI/K7109057/IIIA

ANALISIS FILM 3 IDIOTS
1. Apa nilai utama dari film tersebut?
Nilai utama yang dapat diambil dari film 3 idiot adalah nilai-nilai pendidikan yang menceritakan tentang kegigihan 3 orang pemuda yang berusaha untuk mewujudkan mimpi mereka, namun pada dasarnya mereka tidak menuruti kata hati mereka karena takut terhadap berbagai tekanan yang berada dilingkungan mereka mulai dari otoritas keluarga hingga masalah ekonomi. Film tersebut juga menceritakan tentang kekolotan penguasa di salah satu perguruan tinggi di India, sebagai seorang pendidik hendaknya kita tidak mencampur aduk urusan pribadi denagn urusan pekerjaan, juga tidak menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk mengeluarkan keputusan yang bersifat subjektif. Dari pemeran utama kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak takut bereksperimae selama kita merasa benar, selain itu juga ,kita tidak boleh takut terhadap penguasa yang kolot. Film ini juga menceritakan tentang persahabatan yang selalu ada baik suka maupun duka.

2. 10 implikasi dalam pembelajaran yang dapat kita ambil dari film tersebut antara lain
a. pembelajaran hendaknya tidak selalu terpancang pada teori
b. pendidikan hendaknya tidak melakukan pelecehan terhadap peserta didik dalam bentuk apapun
c. pendidik tidak boleh membuat peserta didik takut untuk mencoba dan bereksperimen
d. pendidikan tidak boleh memaksakan kehendak atau keputusan yang bersifat subjektif
e. mengembangkan pola pikir untuk tidak mengejer kesuksesan semata tetapi hendaknya berfikir efisien
f. jangan menjadikan belajar sebagai suatu hal yang menakutkan tetapi pahamilah intinya dan nikmatilah ilmu tersebut
g. belajar tidak berorientasi pada hasil melainkan pada proses
h. belajar bukan untuk meraih kesuksesan akan tetapi untuk membesarkan jiwa
i. pendidik hendaknya menjaga perasaan peserta didik dengan tidak memanggil “idiot”, “bodoh” dan lainsebagainya.

3. 10 kejelekan yang harus dihilangkan ,dalam film tersebut antara lain:
a. memanggil peserta didik denag sebutan bodoh, idiot dll
b. memanfaatkan kekuasaan dalam mengambil keputusan yang bersifat subjektif
c. menganggap peserta didik bodoh dan tidak memiliki kompetensi
d. hilangkan kebiasaan menghafal tanpa memahami materi dalam belajar
e. belajar berorientasi pada hasil
f. menganggap ijasah sebagai hasil dari belajar
g. terpancang pada teori yang statis
h. tidak mau meneriam adanya perubahan
i. mencampur urusan pribadi dengan pekerjaan
j. memanfaatkan kekuasaan dalam mengambil keputusan

Eva Restu Cahya Gumelar/IIIA/ K7109076

Rabu, 25 Agustus 2010
mencari referensi untuk perkuliahan inovasi pembelajaran.
Beli buku yaaaa....
"belajar bukan mengumpulkan ilmu, tapi mempertajam alat untuk mendapatkan ilmu"

Selasa, 31 Agustus 2010
Tingkatan Guru: Guru baik, guru excelent, guru super.
"rajin saja tidak cukup: harus ada komitmen, konsisten, hati!
tugas menganalisis film genre India "3 idiots"

Eva Restu Cahya Gumelar/IIIA/ K7109076

TUGAS 1 (Film 3 IDIOTS)
1. Nilai-nilai utama dari film.
Nilai-nilai utama yang dapat kita peroleh dari film genre India 3 idiots adalah berorientasi pada nilai pendidikan, yaitu perjuangan 3 orang yang meiliki kemampuan dan kemauan berbeda (teknik mesin, fotografer alam liar, bussinessman) yang dituntut untuk menuntut ilmu dalam bidang yang sama yaitu teknik mesin demi memenuhi keinginan keluarga, dan memberikan pengertian bahwa belajar hendaknya berorientasi pada proses demi mendapatkan ilmu pengetahuan, bukan gelar semata. Nikmatilah indahnya ilmu pengetahuan. Agar kita lebih nyaman dalam belajar. “Berusalah menjadi orang besar, maka kesuksesan akan senantiasa mengikuti”. Nilai persahabatan, yaitu persahabatan 3 orang yang memiliki kemauan yang berbeda, dan pada akhirnya mereka meraih keberhasilan karena kesetiakawananan yang diuji oleh berbagai cobaan dalam menjalankan kuliah.“Persahabatan itu lebih mulia daripada manusia itu sendiri”. Maka, hargailah persahabatan. Bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan salah satunya menjalani proses pendidikan dengan sebaik-baiknya.. Berani dalam mengambil tindakan dalam mencoba hal baru dan berani melawan hal subjektif selama merasa dirinya merasa benar.

2. Implikasi film dalam pembeldan maju. ajaran (10).
a. Guru harus dapat menjadi seorang motivator dan inovator bagi peserta didiknya. Dia harus mampu menciptakan suatu energi agar siswanya berusaha berkembang. Guru adalah suatu media yang semestinya dapat menjadi contoh baik dalam intelektual maupun sikap dan tingkah lakunya.
b. Fokus dalam belajar. Segala sesuatu yang fokus, makka hasilnya akan lebih baik dari suatu yang tidak terencana. Maka, dalam belajarpun kita harus fokus agar hasilnya dapat maksimal.
c. Belajar dengan berorientasi pada proses, dan tidak terpaku pada materi pokok. Sebagai peserta didik dan guru kita hendaknya dapat mem buat pengembangan dari materi pokok yang akan lebih bermakna bagi peserta didik.
d. Berani mengajukan pertanyaan dan pendapat kepada guru juga salah satu hal yang harus dilakukan oleh murid. Ini dapat membuat mereka kritis terhadap suatu permasalahan.
e. Percaya diri. Dengan kepercayaan diri kita akan dapat lebih menghargai diri kita, dan percaya serta yakin untuk selalu berusaha untuk menjadi plebih baik.
f. Jangan mudah menyarah. Dalam suatu perjuangan kita harus tetap bersemangat. Begitu juga dalam belajar, kita juga harus senantiasa mampu mamotivasi diri kita untuk tetap semangat. Agar tujuan belajar kita dapat kita raih.
g. Belajar dengan memahami materi. Tidak selamanya model belajar menghafal baik untuk diterapkan. Namun, memahami materi juga akan sangat bermanfaat bagi kita, agar kita dapat lebih mudah menyimpannya sebagai memori.
h. Memanusiakan peserta didik. Peserta didik bukanlah objek yang kita gerakkan seperti robot. Mereka adalah subjek, mereka adalah manusia yang unik. Sehingga kita juga harus “mengadakan” mereka untuk senantiasa terlibat dalam pembelajaran dan mengambil peran dalam pembelajaran.
i. Mengajarlah dengan hati. Segala sesuatun yang dilaksanakan dengan setulus hati maka akan membuahkan hasil yang baik. Begitu juga belajar dan mengajar. Kita sebagai guru tidak hanya menggunakan metode yang baik, namun kita juga harus dapat menjadi guru super (guru yang memiliki komitmen, konsistensi, dan hati).
j. Kompetitif dan disiplin. Bagaikan dua mata sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Dengan disiplin, maka kita akan menjadi kompetitor yang baik.
Amanat yang dapat kita peroleh dari film tersebut adalah belajarlah dengan effisien. Namun, tidak semua siswa dapat belajar dengan cara belajar yang demikian. Sebagai siswa kita harus mampu mencari jati diri, dan menggunakan cara belajar yang tepat untuk diri kita.

3. Buang 10 kejelekan dari film.
a. Berbohong.
b. Belajar berorientasi pada hasil.
c. Terlalu cepat dalam mengambil tindakan.
d. Menjustifikasi peserta didik dengan kata yang buruk. Misal: bodoh!
e. Sombong/ bangga diri dengan apa yang telah kita raih.
f. Mudah puas sdengan apa yang telah dapat kita raih.
g. Membebani peserta didik dengan tekanan batin. “aturan yang kolot”!
h. Menghambat peserta didik untuk berkembang.
i. Berbuat curang.
j. Menuntut orang nutuk menjadi apa yang kita mau. Karena belum tentu menurut kita baik, juga akan baik untuk orang tersebut.

indah amalia ummil mu'minin/ k7109101/ III A

Log pertemuan 1:
Rabu, 25 Agustus 2010
mencari sumber mengenai inovasi pembelajaran dan mencari makna inovasi dalam pembelajaran.


inovasi dapat diartikan sebagai suatu proses atau hasil pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki suatu karya atau produk. Inovasi dalam pembelajaran berarti penciptaan atau perbaikan suatu hal yang berkaitan dalam pembelajaran seperti model, metode, dan sebagainya dengan tujuan agar pembelajaran menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik, profesional, dan kreatif.

Log pertemuan 2:
Selasa, 31 Agustus 2010
kontrak kuliah dan mengambil makna/hikmah/pelajaran dari sebuah tayangan yang dikaitkan dengan inovasi dalam proses pembelajaran

Nilai utama yang diperoleh dari film berjudul "3 Idiots"
Menuntut ilmu tidak dapat diartikan untuk mengejar gelar atau ijasah untuk mendapatkan pekerjaan. Belajar berasal dari hati. bukan karena paksaan atau tuntutan dari pihak luar, termasuk keluarga. manusia memiliki hati, dan hati manusia bukan mesin. Belajar adalah membebaskan pikiran dan hati dengan sesuatu yang dipelajari. jika sesuatu yang dipelajari tidak berdasarkan atau tidak muncul dari hati, maka belajar menjadi tidak bermakna. yang akan menimbulkan suatu tekanan batin luar biasa yang bisa berakibat fatal seperti stres, frustasi dengan nilai yang jelek, bahkan lari dari kenyataan dengan mengakhiri hidup secara tragis.Dari proses belajar, manusia bisa menjadi lebih baik, lebih berani dan tegas menantang kehidupan yang sedemikian kerasnya. Suatu hal yang berpengaruh besar dalam diri manusia adalah keyakinan hidup yang tinggi. Bahwa semua yang dijalani dengan senang, ikhlas dan dari hati akan menghasilkan suatu pekerjaan yang maksimal dan pasti tidak akan menghasilkan suatu penyesalan seumur hidupnya karena yang dijalani adalah sesuai hatinya. Selain nilai-nilai pendidikan terdapat juga nilai kepercayaan yang kuat dengan kata "all is well" yang selalu diucapkan oleh tokoh utama yang dapat memberi spirit yang besar. Nilai sosial seperti kisah persahabatan yang indah dari ketiga okoh utama juga menonjol.

implikasi dalam pembelajaran:
1. Belajar adalah proses panjang. Menghafal bukanlah suatu proses belajar yang baik. Karena hanya akan terpaku pada hafalan tanpa adanya kembangan dan kreativitas dari pemahaman materi.
2. Belajar itu akan bermakna ketika kita mempelajari nya dengan hati yakni dengan perasaan senang
3. Belajar itu seperti air mengikuti aliran. Belajar itu berdasarkan apa yang kita suka dan apa yang kita bisa. Belajar dengan paksaan hanya akan menghasilkan sesuatu yang kurang memuaskan, tidak maksimal dan kurang bermakna.
4. Adanya tekanan mental karena masalah/tuntutan keluarga dapat berpengaruh besar pada proses dan hasil belajar.
5. Cara mengajar dosen yang otoriter dan selalu sama tanpa adanya inovasi (kuno) dapat mematikan kreativitas mahasiswa. Mahasiswa hanya dijejali dengan materi dan materi yang mungkin tidak mereka pahami sepenuhnya.
6. Dosen yang kejam tanpa belas kasihan hanya akan membuat frustasi para mahasiswa.
7. Perjuangan dalam memperoleh pendidikan adalah hal yang sulit. Jika sudah mendapatkan apa yang kita inginkan, maka kita harus berusaha mempertahankannya. Karena hidup adalah persaingan. Belajar pun persaingan. Bersaing atau mati.
8. Berani memberi kritik/saran terhadap dosen adalah hal yang perlu dilakukan mahasiswa jika melihat dosen yang kurang bisa memberikan kepuasan akademik atau pun melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
9. Tujuan dari belajar bukanlah ijasah atau mendapat pekerjaan. Tujuan utama belajar, hal yang berharga dari suatu pembelajaran. adalah pengalaman. pengalaman belajar untuk hidup. Dari penakut bisa menjadi pemberani. Dari tidak bisa menjadi bisa.
10. Belajar bukan untuk mencapai sukses secara akademik semata. Dengan belajar kita bisa menjadi orang yang besar, maka kesuksesan akan mengikuti kita.



kejelekan dalam film:
1. mempertontonkan beberapa adegan vulgar dan cara pemberian salam yang aneh
2. menggunakan cara licik untuk memperoleh keberhasilan.
3. menggunakan kekuasaan untuk mencelakakan orang lain.
4. pelajar tak seharusnya mabuk-mabukan.
5. penyelesaian masalah dengan jalan pintas seperti putus asa lalu bunuh diri
6. meremehkan dosen.
7. orang tua yang egois.
8. dosen yang kurang professional karena mencampurkan kepentingan pribadi ke dalam kepentingan akademik.
9. pembelajaran yang kurang inovatif,monoton
10. kurang sopan,masuk ke dalam rumah orang tanpa permisi, mengencingi pintu rumah.