Sabtu, 04 September 2010

TUGAS INOVASI PEMBELAJARAN (ZAHRO SRI TANJUNG)

Zahro Sri Tanung
K7199218
36/3B

Log pertemuan pertama

Membicarakan tentang komtrak kuliah selama satu semester kedepan dan mencari buku referensi yang berkaian dengan inovasi penbelajaran.

Log pertemuan kedua

Menbicarakan tentang pokok-pokok dalam silabus imovasi pembelajaran.

Log pertemuan ketiga

Menganalisis dan memahani makna dalam film 3 idiots.

Menganalisis Film 3 Idiots

1. Nilai Utama
Nilai utama dalam film tersebut adalah dalam hidup tidak harus mengejar kesuksesan karena hidup merupakan suatu proses belajar yang harus dipelajari setiap saat, sehimgga kesuksesan akam datang sendire pada kita.

2. Implikasi dalam Pembelajaran
- Kedisiplinan yang diterapkan dalam proses pembelajaran
- Berpikir kritis
- Seseorang guru atau dosen tidak boleh menggunakan kata-kata kasar, seperti bodoh/idiot kepada anal didiknya
- Peserta didik darat mempraktekan setiap pelajaran yang diberikan oleh guru/dosen tidak kanya memahami materimya saja
- Berani mengambil resiko untuk mempelajari hal baru
- Percaya diri dalam setiap apa saja yang dikerjakan/optimis
- Manpi beradaptasi disetiap lingkungan baru/dimanapun berada
- Nilai/ijasa yang diperoleh bukan satu-satunya alat ukur kepandaian seseorang
- Dapat menciptakan situasi belajar yang nyaman, menyenangkan, dan dapat menguasai kondisi saat belajar
- Metode yang digunakan dalam belajar janganlah hanya menghafal, tetapi kita seharusnya dapat memahami isi dari buku tersebut

3. Kejelekam Film
- Cathur yang selalu curang dengan teman dalam hal menghadapi ujian
- Senior yang selalu memperlakukam kekerasan menghadapi mahasiswa baru
- Rektor yang mempumyai sikap bahwa dirinya selali benar
- Cathur selalu meremehkan orang lain karena menganggap bahwa dirinya raling pintar
- Bertindak ceroboh yang dilakukam oleh Raju
- otoriter terhadap orang laim
- Cathur yang sombomg
- Pak Rektor yang selalu mengekang kehendakpara mahasiswanya
- Rektor yang menpumyai sikap egois
- Tunangan Pia yang materialistis

ARTIKEL INOVASI PEMBELAJARAN

INOVASI PEMBELAJARAN KOMPETENSI


Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai subjeh belajar yang memegang peranan utama, shingga dalam proses belajar-mengajar siswa dituntut kreativitasnya secara penuh bahkan secara indivdual. Dengan demikian peranan guru di sini adalah sebagai fasilitator. Terdapat karakteristik penting dari pembelajaran kompetensi, seperti kegiatanbproses belajar mengajar dalam KBM tidak hanya sekedar menyampaikan materi, akan tetapi diselenggarakan untuk membentuk watak, peradaban, dan mutu kehidupan peserta didik. Dalam implentasi KBM, pembekajaran tidak dimaksudkan menghilangkan peran guru sebagai pengajar. Penbelajaran menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlahuan guru. Proses penbelajaran siswa tidak dapat terjadi tanpa perlakuan guru, yang membedakan hanya perlakuannya saja.
Kompetensi bukan temuan baru, akan tetapi istilah kompetensi sudah lahir sejak pendidikan yang berkembang di lembaga-lembaga pendidikan. Banyak para ahli pendidikan yang membahas tentang kompetensi dikaitkan dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah.
Proses pembelajaran kompetensi membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk dan mengubah struktur kognitif siswa. tujuan pengaturan lingkungan dimaksudkan untuk menyediakan pengalaman belajar yang memberi latihan-latihan pengguna fakta-fakta. Struktur kognitif akan tumbuh dan berkembang manakala siswa memiliki pengalaman belajar. Oleh karena itu pembelajaran kompetensi menuntut aktivitas siswa secara penuh untuk mencari dan menemukan sendiri.
Pembelajaran kompetensi menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru dalam mengolah penbelajaran yang menekankan pada kemampuan dasar yang dilakuka siswa rada tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran kompetensi menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang diuraikan menjadi beberapa materi pelajaran yang cakupannya beberapa indikator.
Pembelajaran kompetensi memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pembelajaran lainnya, seperti apa yang dipelajari siswa, bagaimana proses pembelajarannya, waktu belajar, kemajuan belajar siswa secara individu. Kalau proses pembelajaran berlangsung monoton dan seadanya; guru cenderung bergaya indoktrinatif dan dogmatis seperti orang berkhotbah, upaya penyemaian nilai-nilai luhur hakiki saya kira akan sulit berlangsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Apalagi, kalau anak-anak hanya diperlakukan sebagai objek yang pasif, tidak diajak untuk berdialog dan berinteraksi. Maka, kegagalan penyemaian nilai-nilai luhur kepada siswa didik hanya tinggal menunggu waktu. Dalam konteks demikian, guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas. KTSP sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreativitasnya dalam kegiatan pembelajaran.

Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tidak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Para siswa didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri, bukan dengan cara dicekoki atau diceramahi. Para murid juga perlu dibiasakan untuk berbeda pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Tentu saja, secara demokratis, tanpa melupakan kaidah-kaidah keilmuan, sang guru perlu memberikan penguatan-penguatan sehingga tidak terjadi salah konsep yang akan berbenturan dengan nilai-nilai kebenaran itu sendiri.








































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































javascript:void(0)























































































































































































































































































































































































































































menyebut bodoh/idiot pada anak didikmya
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar