Sabtu, 25 September 2010

Erna Yuniasih/III A/K719072

Log ke-4
Ada 3 macam kriteria guru yaitu guru baik, guru excelent dan guru super. Guru tidak hanya harus baik kepada siswanya tapi juga harus mampu memberikan ilmu dan memberi motiuvasi kepada muridnya.

Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA

Log Pertemuan 4
Memahami peran guru sebagai tuladan dengan inspurasinya dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat menggali potensinya dengan optimal.

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

Log Pertemuan 4 (22 September 2010)
Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu seorang pendidik (guru) harus dapat mengenal, memahami, dan menerima perbedaan masing-masing individu agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal sehingga peserta didik dapat mencapai perkembangan yang optimal.

Jumat, 24 September 2010

Yuni Ambarsari / k7109215 / 3b

log
pertemuan ke 4
membahas tentang bagaimana menjadi guru yang baik, excelent, dan super yang bisa mengerti bagaimana anak didiknya dan menjadi sumber inspirasi bagi anak didiknya, dan mau memberikan contoh lebih dahulu jika ingin anak didiknya menjadi seperti yang diinginkannya.

inovasi pembelajaran SUTARNO ( K710983)

Log 4
Guru yang super adalah guru yang mampu mengembangkan kemampuan siswa serta memahami peserta didik yang di hadapi. Sebagai guru juga mampu menyesuaiakan diri dengan keadaan siswa.

Prasetya Yuwono/K7109151/IIIB

Sebagai seorang guru, awali  menjadi "guru yang baik", kemudian jadilah “guru excelent”. Setelah itu berusahalah menjadi "guru super" yaitu dimana seorang guru selalu berusaha belajar memperbaiki diri sendiri untuk memajukan anak didiknya. Kita harus selalu belajar sesuai dengan pengalaman agar tidak tersesat.

Agus Hadi Saputro/K7109006/3A

Log Pertemuan 4 (22 September 2010)

Bangsa ini akan terus tertinggal jika tidak segera membenahi segi pendidikannya. Terutama adalah guru, dimana guru akan menjadi teladan bagi anak didiknya. Diharapkan kita sebagai calon guru selalu menerapkan disiplin dalam segala hal.
Pada umumnya mahasiswa banyak yang "diperkosa" dalam pengertian paksaan dari orang tua dalam memilih suatu program studi di perguruan tinggi. Akibatnya adalah berdampak pada mahasiswa yang tidak bisa belajar secara optimal karena tidak sesuai dengan bakat dan keinginannya.

Yunita Lailati Husna / K7109217 / 3B(35)

Log Pertemuan 4, 22 September 2010

Pendidikan Anak

Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama sebagai ujung tombak pembentukan karakter anak sehingga sebagai orang tua harus memahami keinginan anak agar berkembang sesuai keinginan anak tanpa doktrin dari orang tuanya karena anak memiliki kemampuan sendiri, bukan mesin fotocopy.

Kamis, 23 September 2010

RANI DAROJAH/10/K7109156/B

LOG PERTEMUAN 4, 22 SEPTEMBER 2010

Guru harus punya mimpi, jadi inspirasi, semangat, cerdas, disiplin, exelent, siap dan dapat menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya agar tujuan dari proses belajar mengajar tercapai secara optimal.

ismanto/K7109106 3A/31

log 4
jangan jadikan anak seperti apa yang kita kehendaki, tapi jadikanlah dirinya menjadi manusia yang utuh dan merdeka.

pawit khotibin/K7109150 3B/08

log 3
nilai utama film 3 idiot
orang yang sukses adalah bukan orang yang banyak harta, tapi orang yang mampu memanfaatkan setiap kondisi untuk mencapai kesejahteraan hati.

10 kejelekan film 3 idiot
1. terlalu fulgar
2. kurang sopan
3. dalam ospek bukan mendidik tapi pembodohan/perploncohan
4. penyelesaian masalah dengan bunuh diri
5. terjadi kesenggangan antara dosen denan mahasiswa
6. orang tua yang memaksakan kehendaknya
7. tidak pantas ditonton oleh anak di bawah umur
8. ending yang kurang sesuai dengan cerita awal
9. alur cerita bolak-balik
10. dosen yang tidak menghargai karya mahasiswa

10 implikasi dalam pembelajaran
1. belajar bukan hanya membaca
2. belajar bukan hanya menghafal
3. selalu mencoba apabila gagal
4. utamakan bersama dalam belajar
5. selalu menghargai karya orang lain
6. mampu berfikir kritis
7. selalu menciptakan novasi
8. bunuh diri bukanlah akhir dari masalah
9. berani berbuat, berani bertanggung jawab
10. hidup adalah kompetisi

RITA RETNOSARI (3B/K7109165

Log pertemuan hari Rabu, 22 Sept 2010

Menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi menjadi guru yang baik, guru super atau bahkan guru exelent... Semuanya membutuhkan perjuangan dan kerja keras untuk mencapainya. Untuk menjadi guru yang baik harus "SIAP".
Seorang guru tidak boleh "memperkosa" anak didiknya. Anak bukanlah alat yang dapat diperintah sewenang wenang, mereka memiliki otak yang berkembang dan mampu mengolah data yang disampaikan oleh guru, sebagai guru hanya mengarahkan, bukan "mendikte".

Anak

Widiayu Septiani / K7109202
Semester 3/B

Anak adalah dirinya sendiri, dia mempunyai potensi yang sangat luar biasa.
Kita sebagai orang tua dan guru, jangan sampai membunuh potensi tersebut, mari kita bimbing anak-anak kita agar dia mampu mengoptimalkan potensi yang mereka miliki.

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / IIIB / 15

log pertemuan 4, 22 september 2010

menjadi guru tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipelajari dan dimengerti, terutama jika ingin menjadi guru yang berkwalitas.

Anggriawan Nova Prasetyo/K7109018/III A

22 September 2010
Log 4

Sebagai calon guru, kita harus disiplin, terutama disiplin waktu, serta dimulai sejak dini.
Saat ini banyak mahasiswa yang "diperkosa", dalam arti mahasiswa masuk prodi bukan sesuai keinginannya,tetapi masuk prodi sesuai keinginan orangtuanya dan akhirnya harus belajar dengan terpaksa.
kita harus belajar sesuai dengan pengalaman yang sudah kita dapat agar tidak salah melangkah lagi kedepannya.

Woro Rukmi Estiningtyas/ K7109207/ IIIB

log pertemuan 4, 22 september 2010

sebagai seorang guru, pada tingkatan awal belajarlah untuk menjadi seorang "guru yang baik", kemudian jadilah seorang "guru excelent" yaitu dimana seorang guru selalu berusaha belajar memperbaiki diri sendiri untuk memajukan anak didiknya.

Rabu, 22 September 2010

Nur Hidayah, K7109141

Log Pertemuan ke-4, 22 September 2010

Guru yang baik dapat memahami dan mengenal siswanya, dapat memberikan arahan untuk maju, serta selalu SIAP (Semangat Inisiatif aktif dan Produktif).

YANTI RAKHMAWATI / K7109209

log Pertemuan ke 4, 22 september 2010
Guru yang baik hendaknya bisa mengetahui kemampuan masing-masing muridnya, bisa memperbaiki dirinya, dan selalu memikirkan apa yang akan diajarkan.

Sulatul Ma'wadah K7109181/IIIB/17

log 4 Pertemuan 22 September 2010

. Jadilah guru yang baik dan SIAP(Semangat InisiatifAktif dan Produktif),baik untuk sendiri,anak didik,keluarga dan orang lain.

MITANINGTYAS FITRIANA/K7109129/IIIB/01

.LOG 4
Pertemuan tanggal 22 September 2010

. Guru hendaknya bisa memahami anak didiknya dan memberi contoh yang baik sehingga bisa merencanakan pembelajaran dengan baik pula, guru juga harus selalu SIAP (Semangad Inisiatif Aktif dan Produktif).

NOVA SILVIANI N / K7109136 / 03 / 3B

Log pertemuan 4 tgl 22 September 2010
Guru yang baik yaitu guru yang super,excelent,tidak berprasangka buruk pada peserta didiknya, tidak mudah tersinggung ataupun sakit hati dan dapat menyesuaikan dengan keadaan peserta didiknya, itulah ciri-ciri guru yang baik yang dapat membuat peserta didik maju dengan pemikirannya.

TOFIYAH/K7109186/3B

Log Pertemuan ke 4[22-09-2010]
Sebagai calon guru harus bisa menghargai murid dan menjadi guru yang selalu SIAP {semangat,inisiatif,aktif,dan produktif] berusaha selalu memperbaiki diri sendiri dan berusaha agar lebih baik, baik buat diri sendiri maupun orang lain.

TYA PRANITA/K7109191/IIIB/23 SEPTEMBER 2010

Menjadi guru yAang baik adalah guru yang tidak sakit hati,melakukan apa yang anak ingin lakukan, menyesuaikan keinginan dengan kemampuan, tidak berfikir adanya kebetulan dan selalu SIAP (Semangat, inisiatif, aktif dan produktif).

LOG NUR LAILA K7109222/3B

Pertemuan 4,22-09-2010
Untuk menjadi guru yang baik harus memiliki sifat excelent, super, dan baik. Guru harus selalu membenahi diri, bisa memotivasi orang lain untuk berubah ke arah yang lebih baik, dan mengerti seutuhnya tugas dan tanggung jawab seorang guru.

Ruly Rakhmawati/ K7109171 - Kelas 3B (16)

Inovasi Pembelajaran

Log 1 – Pertemuan pertama (Rabu 25 Agustus 2010)
Kontrak kuliah dan pembahasan mengenai inovasi serta tugas untuk membuat log dalam setiap pertemuan dan membuat produk bulanan.

Log 2 – Pertemuan kedua ( Selasa 31 Agustus 2010)
Menonton film yang berjudul 3 Idiots dan memberikan komentar tentang film tersebut.

Mengomentari Film

A. Nilai Utama
Cita-cita bukan orang lain yang menentukan, tetapi diri kita sendiri. Dan kita akan berhasil apabila cita-cita yang kita miliki sesuai dengan bakat dan minat kita.

B. Implikasi dalam Pembelajaran
1. Belajar itu tidak boleh putus asa.
2. Perlu menanamkan motivasi dalam diri untuk terus belajar.
3. Ijasah bukan tujuan utama sekolah.
4. Belajar bukan dengna menghafal tetapi dengan pemahaman.
5. Menerapkan ilmu yang kita miliki dalam kehidupan.
6. Harus menghargai anak-anak yang mempunyai ide kreatif.
7. Jangan memvonis anak-anak yang aktif dan ingin mengembangkan dirinya.
8. Dasar utama belajar adalah rasa suka pada hal yang dipelajari.
9. Belajar itu tidak harus spaneng, tetapi kita bisa lakukan dengan rasa senang dan santai.
10. Jangan pernah menyerah untuk mencapai cita-cita kita.

C. Kejelekan
1. Kurang menghargai pendapat orang lain.
2. Memaksakan kehendak pada orang lain.
3. Ketika harapan sudah tidak ada menyerah begitu saja.
4. Melakukan bunuh diri untuk pelarian masalah.
5. Berputus asa.
6. Berbohong untuk mendapatkan ijasah.
7. Terlalu menyalahkan anak yang aktif dan kreatif.
8. Berbuat curang untuk mendapatkan nilai.
9. Belajar dengan menghafal.
10. Mencelakakan orang lain.


Artikel
Inovasi Pendidikan

Inovasi adalah pembaharuan, tujuan inovasi adalah perubahan agar menjadi lebih baik. Inovasi perlu dilakukan secara terus-menerus dalam berbagai hal sesuai dengan perkembangan zaman. Inovasi dalam dunia pendidikanpun perlu dilakukan. Inovasi pendidikan adalah semua bentuk inovasi yang dilakukan dalam pendidikan. Tujuan inovasi pendidikan adalah mengadakan pembaharuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan memperbaiki kapasitas sumber daya manusia agar lebih bermutu.

Contoh inovasi yang dapat dilakukan dalam bidang pendidikan diantaranya: dalam hal manajemen pendidikan, metode pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dan sebagainya.

Ada tiga faktor yang mempengaruhi proses inovasi pendidikan yaitu, faktor kegiatan belajar mengajar. Perlu kita ingat bahwa siswa bukanlah objek dalam pembelajaran tetapi siswa adalah subjek dalam pembelajaran. Mereka tidak hanya menjadi sasaran pembelajaran tetapi juga sebagai pelaku. Walaupun demikian, kemampuan dan keprofesionalan guru juga berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Yang menjadi masalah untuk diinovasi adalah bagaimana peranan guru dalam proses pembelajaran tersebut. Faktor yang kedua adalah faktor internal dan eksternal, siswa sebagai faktor internal dan faktor eksternal diantaranya adalah orang tua, guru atau yang terlibat langsung dalam proses pendidikan. Dalam pembuatan perencanaan dan pelaksanaan inovasi pendidikan, harus memperhatikan semua faktor internal dan eksternal. Faktor selanjutnya adalah sistem pendidikan. Pemerintah atau Depdiknas merupakan penanggungjawab pendidikan di sekolah.

Terdapat dua model inovasi pendidikan, yang pertama adalah model “top down innovation” merupakan suatu inovasi yang datang dari atas (pemerintah/ Depdiknas). Inovasi ini diciptakan untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan.

Kedua adalah model inovasi “bottom up innovation”, yaitu model inovasi yang diciptakan berdasarkan ide sendiri dari suatu lembaga pendidikan seperti sekolah. Sekolah yang bersangkutan mempunyai otoritas untuk mengambil keputusan sendiri.

Output sangat mempengaruhi kemajuan suatu lembaga pendidikan, untuk itu perlu dilakukan berbagai inovasi agar mendapat output yang bermutu dan diakui masyarakat seperti: meningkatan mutu guru, meningkatkan disiplin siswa, meningkatkan fasilitas fisik, pengaturan waktu belajar yang lebih efektif, penggunaan kurikulum baru dan membuat rencana pengajaran. Salah satu inovasi pendidikan yang telah dilakukan oleh Depdiknas adalah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

Sebagai calon tenaga pendidik, kita harus berusaha agar dapat menerapkan inovasi-inovasi dan dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.


Log 3 – Pertemuan ketiga (Rabu 22 September 2010)
Ada tiga macam guru, pertama adalah guru yang baik. Guru yang baik adalah guru yang dapat mengerti muridnya, yaitu guru yang dapat mengetahui karakteristik peserta didiknya. Kedua adalah guru yang excellent, yaitu guru yang dapat memperbaiki dirinya sendiri, guru yang excellent dapat dikatakan sebagai guru yang professional. Ketiga adalah guru super, guru super adalah guru yang yang bisa membuat orang lain bergerak maju. Menurut saya, sebagai pendidik/ guru tidak salahnya jika kita mempunyai ketiga jiwa guru tersebut, yaitu guru harus baik, excellent dan super.

Anak memiliki potensi untuk melakukan sesuatu sesuai kemauan dirinya. Mereka mampu asalkan ada kemauan. Sebagai pendidik kita harus mampu menyesuaikan perkembangan anak didik sesuai dengan usianya. Rasa percaya diri itu penting untuk dimiliki setiap orang yang ingin hidupnya lebih maju dan sukses.

TYA PRANITA/K7109191/IIIB/22 SEPTEMBER 2010

Hari, tanggal       : 22 September 2010
Yang saya dapat pada pertemuan ke 4 mata kuliah inovasi pembelajaran adalah
ü  Guru yang baik
§  Guru super, guru super adalah guru yang di dalam otaknya hanya ada mengajar dan mengajar.
§  Guru exelent yaitu guru yang selalu berusaha memperbaiki dirinya dan selalu mengeksplor diri sendiri.
§  Guru yang baik yaitu guru yang dalam mmengajarnya selalu baik dan berusaha disiplin dan melakukan perubahan agar peserta didiknya lebih baik, serta guru yang selalu rendah hati. Guru yang dapat mengetahui dan memahami murid-muridnya.
Yang perlu dimiliki oleh guru yang baik adalah
Ø  Jangan sakit hati, dari anak lahir hingga dewasa dan tumbuh menjadi anak yang lebih sukses.
Ø  Apakah kita ingin, kita lakukan apa yang ingin anak lakukan (memberikan contoh, motivasi, dan dukungan moril dan material jika kita ingin anak kita menjadi lebih baik dan sukses)
Ø  Sesuaikan, sesuaikan keingin dengan kemampuan yang dimiliki anak dan kemampuan orang tua dalam mencapai tujuan.
Ø  Hindari kebetulan, berfikir bahwa tidak ada kebetulan dan yakin jika itu kemampuan kita, seorang guru hanya membutuhkan persiapan-persiapan dan persiapan.
Ø  Guru yang selalu SIAP(Semangat, inisiatif, aktif dan produktif.
Sistem belajar berkelompok tidak akan produktif karena semua siswa dinilai sama.
Orang yang lambat belajar benlum tentu bodoh.
Ada anak yang belajar karena diseret atau dipaksa teman atau guru.
Anak yang ranking 40 tidak dapat diajari atau sulit mengerti omongan anak yang ranking 1, sebaiknya anak yang ranking 40 diajari sebagai tutor sebaya oleh anak yang kira-kira ranking 30an.
Salah satu ciri orang pintar adalah egois dalam berfikirnya.
Guru tidak dapat menyamakan anak yang satu dengan yang lain karena potensi atau pola berfikirnya berbeda-beda.
Guru tidak dapat mengajar hanya dengan satu cara dan tidak ada cara yang paling benar, karena setiap cara belajar memiliki kelemahan dan kelebihan.
Pada film 3 idiot ada macam anak
1.       Seseorang yang pada awalnya selalu menjadi juara saat kuliah menjadi orang paling bodoh, karena ia menemukan ketakutan yang luar biasa.
2.       Seseorang yang cerdas dan hanya memikirkan kebebasan berfikir.
3.       Seseorang yang belajar , menghafal tanpa memahami apa yang dipejari.
ü  Buang prasangka buruk
Anak adalah anak, setiap anak memiliki potensi, anak bergerak dengan dirinya bukan kerja orang lain, dan anak manusia yang memiliki pribadi, mereka mampu jika mau, dan memberi cahaya didepan agar dapat melihat.

Senin, 20 September 2010

MARI MENGAJAR DENGAN KREATIF

Widiayu Septiani / K7109202

Semester 3/B

 

Mengajar dan mendidik ibarat dua sisi mata dadu yang mirip tapi tidak sama. Sama bentuknya, tapi tidak sama jumlah mata dadunya. Beban mendidik sering dirasakan lebih berat daripada mengajar, karena guru harus benar-benar mengerti karakter setiap siswa. Sehingga guru harus pandai mengelola suasana belajar agar dapat diterima oleh semua siswa. Penciptaan suasana belajar yang kondusif akan secara langsung berpengaruh pada perhatian siswa dalam menghadapi pelajaran. Sedangkan rata-rata para guru hanya menerapkan salah satu metode belajar saja sehingga pembelajaran terkesan monoton dan cepat bosan.

Belajar dan mengajar pun memiliki makna yang berbeda. Belajar mengakibatkan perubahan dalam diri seseorang yang disengaja ataupun tidak, baik perubahan yang baik ataupun bisa juga buruk. Belajar yang baik adalah belajar melalui pengalaman dan melalui interaksi seseorang dengan lingkungannya. Sedangkan mengajar adalah membimbing siswa bagaimana agar ia belajar, mengatur dan menciptakan kondisi yang ada di lingkungan siswa sehingga dapat melakukan kegiatan belajar.

Mengajar bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan melatih pola pikir siswa. Ilmu akan berkembang jika ilmu tersebut ditularkan kepada orang lain. Karena dengan berbagi ilmu dengan orang lain, maka orang lain pun akan menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada kita, berbagai macam pemikiran akan semakin memperkaya ilmu yang kita miliki, wawasan akan bertambah, dapat saling bertukar informasi, dapat mencetuskan suatu ide, dan sudah tentu guru sebagai pengajar memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, oleh karena itu guru haruslah dapat menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas dengan ide-ide kreatifnya.

Untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan, di antaranya keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran. Keterampilan tersebut antara lain bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok, mengelola kelas, serta mengajar kelompok dan atau perorangan.

Agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan menyenangkan ada beberapa kiat yang perlu dilakukan guru dalam menyampaikan matei kepada siswa. Misalnya, memberikan cerita yang dapat membangkitkan imajinasi dan persepsi yang berbeda dari masing-masing siswa, maka akan memacu kerja otak mereka, yang tentunya cerita tersebut berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. Tidak ada salahnya guru menyisipkan humor sebagai penyegar dalam pembelajaran agar siswa tidak cepat jenuh dan meningkatkan semangat serta konsentrasi siswa. Dalam porsi dan ukuran yang tepat atau tidak berlebihan, humor akan membantu kegiatan pembelajaran menjadi rileks dan santai. Dan boleh juga agar siswa tidak bosan dan lesu, materi pelajaran dikemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan sekaligus dapat mendidik mereka dengan tidak harus menggunakan alat yang mahal dan baru, namun dapa menggunakan bentuk-bentuk permainan yang sederhana.

Belajar tanpa guru adalah suatu hal yang mustahil. Bahkan pengalaman adalah guru yang terbaik. Guru terus berjuang untuk menransfer ilmu yang up to date dengan gaya dan metode belajar yang kreatif dan tidak monoton. Guru yang memiliki kreativitas dalam kegiatan belajar mengajar akan mewariskan pola pikir kreatif kepada siswa. Marilah kita putar otak kita untuk menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan ide-ide kreatif yang kita miliki demi masa depan anak-anak kita untuk meraih cita-cita.

Minggu, 19 September 2010

Liyandari K7109122

Rabu 25 Agustus 2010
1) Pengenalan mata kuliah inovasi pembelajaran
2) Kontrak kuliah dan silabus
3) Pengenalan materi tentang inovasi pembelajaran
inovasi adalah pembaharuan,penemuan atau trobosan baru dalam
dunia pendidikan.Beljarr merupakan suatu proses dari yang semula tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak bisa menjadi bisa.

Selasa 31 Agustus 2010
Suatu pembelajaran sangat membutuhkan inovasi. inovasi tersebut digunakan agar peserta didik tidak bosan serta membertikan kebebasan pada guru agar mampu menuangkan pembaharuan dalam proses pembelajaran. Mahasiswa atau para peserta diddik biasanya menjadi obyek pembelajaran akan tetapi pada saat ini hal tersebut harus diubah. Dimana mahasisiwa harus menjadi sunyek bukan obyek pembelajara.
Hasil yang di dapat dari Film 3 IDIOT yaitu:
1.Nilai utama yang terkandung dalam film tersebut
Pendidikan itu sangat penting dalam hidup manusia
Sopan santun dalam belajar

2.Implementasi dalam pembelajaran
Seorang pelajar harus memiliki kreativitas dalam belajar
Peserta didik itu jadikan sebagai subyek pembelajaran bukan obyek pembelajaran
Gunakan cara yang yang sehat untuk mencapai kesuksesan
Keberhasilan berasal dari motivasi dalam diri sendiri
Belajar itu memahami bukan menghafalkan
Pengembangan kreativitas belajar harus menyesuaikan kemampuan dalam diri
Jangan takut salah dalam belajar
Penggunaan metode, meedia pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
Latihlah siswa untuk mengembangkan bakat dalam dirinya
Sebagai guru harus mampu mengetahui karakteeristik peserta didiknya

3.Hal-hal negatif dari film tersebur
Adanya penampilan berpakaian yang tidak etis
Terlalu fulgar
Penampilan mahasiswa pada saat bunuh diri
Buang air kecil di sembarang tempat
Makan yang tidak wajar dan tidak menyesuaikan dengan tempatnya
Materialistis
membawa motor sampai ke dalam rumah sakit
Tidak patuh pada orang tua
Banyak bercanda ketika melakukan pekerjaan
Tidak menghormati dosen

Log Pertemuan I, II, dan III (Agus Hadi Saputro/K7109006/IIIA)

Log Pertemuan I (25 Agustus 2010)
Membahas mengenai definisi inovasi pembelajaran.
Inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai proses/hasil pengembangan dalam pembelajaran sehingga tercipta suatu pembaruan di dalam lingkungan pendidikan.

Log Pertemuan II (31 Agustus 2010)
Merancang kontrak kuliah selama 1 semester sesuai dengan silabus yang telah disusun.

Log Pertemuan III (31 Agustus 2010)
Menonton film 3 Idiots dan mencoba untuk menganalisisnya.

Analisis
Nilai utama dari film 3 Idiots:
1. Jadilah orang yang memahami kemampuan diri sendiri dan maksimalkan potensi yang ada, niscaya kesuksesan akan menyertai.
2. Nilai sosial : Persahabatan yang kokoh dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan.
3. Jadilah seorang mahasiswa yang dinamis dimana selalu ingin mempelajari sesuatu yang baru dalam pemebelajaran dan jangan hanya berpedoman kepada dosen dan buku referensi, seperti perkataan Rancho ketika disuruh untuk mengajar : “Hari ini kita belajar hal baru. Saya tidak akan mengajari Anda tentang engineering karena saya yakin dengan kapabilitas Anda. Tapi saya akan mengajari Anda ‘cara mengajarkan engineering’….”
4. Belajar bukan untuk mendapatkan pengakuan dalam bentuk ijazah dan sertifikat. Dan pekerjaan yang kita pilih untuk dijalani di masa depan, bukanlah diputuskan berdasar pada berapa besar gaji yang akan kita dapat, atau keinginan orang-orang sekitar kita, tapi kita sendirilah yang memutuskan. Dimana hati kita menuju, hal yang kita pikirkan setiap pagi kita membuka mata, itulah hal yang harus kita jalani, itulah hal yang harus kita pegang dan percaya.

10 Implikasi film 3 idiots dalam kehidupan:
1. Jadilah diri sendiri dan percaya akan kemampuan dirinya,
2. Sahabat dapat menjadi motivasi dalam belajar,
3. Belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun,
4. Tak pernah memaksa diri dalam belajar.
5. Suatu hinaan dapat menjadi motivasi untuk maju
6. Berpikir kritis, cepat dan tepat
7. Berani menyampaikan pendapat dengan pemikiran yang berbeda,
8. Selalu optimis dalam menjalani hidup,
9. Kompetisi untuk menjadi yang terbaik,
10. Keberanian dapat membawa seseorang untuk meraih impian.

10 Kejelekan dalam Film 3 idiots:
1. Sistem pendidikan yang otoriter dimana mahasiswa dipaksa hanya untuk mengejar nilai dan kelulusan saja,
2. Sistem pendidikan yang sarat akan hukuman sehingga diibaratkan seperti penjara,
3. Adanya pandangan orang tua yang memaksakan kehendak bagi anaknya dalam mengambil suatu jurusan di universitas,
4. Rektor yang otoriter, kaku dan tidak mempunyai toleransi terhadap peserta didiknya,
5. Mahasiswa bunuh diri karena tertekan,
6. Sifat penakut akan membawa seseorang takut akan masa depan.
7. Adanya pemikiran yang selalu materialistis.
8. Adanya kecurangan yaitu mencuri soal ujian.
9. Penggunaan bahasa India yang bercampur dengan Inggris berlogat India menjadi hal yang cukup menggelikan sekaligus aneh
10. Alur maju mundur yang cukup dominan dirasa agak membingungkan.

prasetya yuwono/K7109151/IIIB

Log Pertemuan 1

membuat log dan mencari sumber tentang inovasi pembelajaran baik dari buku dan internet.

Log Pertemuan 2

mencari arti inovasi pembelajaran.
Inovasi berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pendidikan.

pertemuan 3

nonton film,...
3 idiots
1.Nilai-nilai utama dari film 3 idiots.
Film 3 idiots adalah film yang berorientasi pada pendidikan, yaitu perjuangan 3 orang yang meiliki kemampuan dan kemauan berbeda yang dituntut untuk menuntut ilmu dalam bidang yang sama yaitu teknik mesin, dan memberikan pengertian bahwa belajar hendaknya berorientasi pada proses demi mendapatkan ilmu pengetahuan. “Berusalah menjadi orang besar, maka kesuksesan akan senantiasa mengikuti”. Persahabatan 3 orang yang memiliki kemauan yang berbeda, dan pada akhirnya mereka meraih keberhasilan karena kesetiakawananan yang diuji oleh berbagai cobaan dalam menjalankan kuliah.“Persahabatan itu lebih mulia daripada manusia itu sendiri”. Maka, hargailah persahabatan. Bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan salah satunya menjalani proses pendidikan dengan sebaik-baiknya.. Berani dalam mengambil tindakan dalam mencoba hal baru dan berani melawan hal subjektif selama merasa dirinya merasa benar.

2.Implikasi film dalam pembelajaran (10).
a. Guru harus dapat menjadi seorang motivator bagi peserta didiknya.
b. Fokus dalam belajar.
c. Belajar dengan berorientasi pada proses, dan tidak terpaku pada materi pokok.
d. Berani
e. Percaya diri.
f. Jangan mudah menyarah.
g. Belajar dengan memahami materi.
h. Memanusiakan peserta didik.
i. Mengajarlah dengan hati.
j. Kompetitif dan disiplin.


3. Buang 10 kejelekan dari film.
a. Berbohong.
b. Belajar berorientasi pada hasil.
c. Terlalu cepat dalam mengambil tindakan.
d. Menjustifikasi peserta didik dengan kata yang buruk.
e. Sombong/ bangga diri dengan apa yang telah kita raih.
f. Mudah puas sdengan apa yang telah dapat kita raih.
g. Membebani peserta didik dengan tekanan batin.
h. Menghambat peserta didik untuk berkembang.
i. Berbuat curang.
j. Menuntut orang nutuk menjadi apa yang kita mau.

Upayakan untuk selalu berpikir diluar kotak. Pikirkanlah cara-cara dan hal-hal yang lain yang selain yang dipikirkan dan dipercayai orang-orang pada umumnya, dan temukan harta karun yang paling mahal dalam kehidupan ini.
Ingat perkataan Rancho bahwa sekolah tidaklah untuk mengejar nilai. Belajar sesuatu tidak untuk menghapal apa yang ada di buku, tapi untuk menikmati proses belajarnya dan merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan, sehingga kapasistas kita bisa terus berkembang. Menghapal memang membuat kita menghemat 4 tahun dalam masa kuliah, tapi itu akan memboroskan 50 tahun berikutnya dalam kehidupan kita. Maka, pahamilah apapun yang sedang kita pelajari.
Itu sebagian kecil saja yang dapat saya pelajari dari film penuh hikmah sebesar ini. Mungkin diantara Anda membayangkan bahwa dalam film ini isinya tentang pendidikan dan kehidupan sosial saja yang cenderung membosankan. Tetapi jangan salah, karena kisah cinta disini juga tak kalah dibanding Ketika Cinta Bertasbih. Cuma dalam KCB, ceritanya sesuai dengan budaya dan keyakinan sebagian dari kita. Jadi mungkin lebih dapat diterima. Tapi yang paling penting, komedinya… hehehe…!
Dimanapun emas berada, dia tetaplah emas. Diamanapun ilmu dan hikmah berada, dia tetap ilmu yang wajib diambil. Jadi, mari gunakan kebaikan yang tulus untuk mengambil sebanyak mungkin hikmah dalam hidup ini.

(Agus Hadi Saputro/K7109006/IIIA) Artikel Inovasi Pembelajaran "Diskusi Kelompok Terbimbing Model Tutor Sebaya"

Rendahnya mutu pendidikan Indonesia telah banyak disadari oleh berbagai pihak, terutama oleh para pemerhati pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan ini dapat dilihat, antara lain, dari rendahnya rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) untuk semua bidang studi yang di-UN-kan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya nilai UN yang dicapai diantaranya adalah :

Pertama, kurangnya motivasi siswa didik untuk meraih nilai akademis yang tinggi. Hal itu disebabkan oleh situasi dan kondisi pendidikan dalam lingkungan keluarga yang kurang mendukung.

Kedua, merebaknya sikap instan yang melanda kehidupan kaum remaja. Hal ini disebabkan oleh kuatnya sikap permisif masyarakat yang cenderung membiarkan berbagai perilaku anomali sosial berlangsung di tengah-tengah panggung kehidupan sosial. Masyarakat yang seharusnya menjadi kekuatan kontrol untuk ikut menanggulangi berbagai persoalan sosial yang kurang sehat cederung bersikap permisif dan masa bodoh. Sikap instan yang ingin meraih sukses tanpa kerja keras pun dinilai sebagai hal yang wajar terjadi.

Ketiga, guru dinilai kurang kreatif dalam melakukan inovasi pembelajaran, baik dalam pemilihan materi ajar, metode pembelajaran, maupun media pembelajaran, sehingga siswa didik cenderung pasif dan bosan dalam menghadapi atmosfer pembelajaran di kelas. Suasana kelas bagaikan “kerangkeng penjara” yang pengap dan sumpek; tanpa ada celah “kebebasan” bagi peserta didik untuk menikmati kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Yang lebih mencemaskan, siswa didik diperlakukan bagaikan “tong sampah” ilmu pengetahuan yang hanya sekadar menjadi penampung ilmu, tanpa memiliki kesempatan untuk melakukan pendalaman, refleksi, dan dialog.

Berdasarkan pengalaman empiris, kurang kreatifnya guru dalam melakukan inovasi pembelajaran memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kemampuan siswa dalam dalam menguasai kompetensi yang seharusnya dicapai. Metode drill yang dilakukan menjelang pelaksanaan UN, dinilai terlalu banyak memberikan intervensi dan tekanan psikologis kepada siswa. Akibatnya, siswa cenderung hanya mampu menjadi penghafal kelas wahid daripada menjadi seorang pembelajar yang haus ilmu pengetahuan. Mereka diperlakukan secara mekanis bagaikan robot sehingga tidak memiliki kesempatan untuk melakukan refleksi dan pendalaman materi ajar.

Salah satu metode yang diduga mampu membuat suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan ketika siswa mempelajari materi UN adalah metode diskusi kelompok model tutor sebaya. Melalui metode ini, siswa bisa berdialog dan berinteraksi dengan sesama siswa secara terbuka dan interaktif di bawah bimbingan guru sehingga siswa terpacu untuk menguasai bahan ajar yang disajikan sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan.

Diskusi kelompok terbimbing dengan model tutur sebaya merupakan kelompok diskusi yang beranggotakan 5-6 siswa pada setiap kelas di bawah bimbingan guru mata pelajaran dengan menggunakan tutor sebaya. Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuan di atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar. Dengan menggunakan model tutor sebaya diharapkan setiap anggota lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.

Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota kelompok, peran ketua kelompok atau tutor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang disajikan. Ketua kelompok dipilih secara demokratis oleh seluruh siswa. Misalnya, jika di suatu kelas terdapat 46 siswa, berarti ada 9 kelompok dengan catatan ada satu kelompok yang terdiri atas 6 siswa. Sebelum diskusi kelompok terbentuk, siswa perlu mengajukan calon tutor. Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria: (1) memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa satu kelas; (2) mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa; (3) memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik; (4) memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama; (5) memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai yang terbaik; (6) bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab; dan (7) suka membantu sesamanya yang mengalami kesulitan.

Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1) memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari; (2) mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis; (3) menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai; (4) menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dan insidental untuk memecahkan masalah yang dihadapi; (4) melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari.

Jadi, peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing model tutor sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya, guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh siswa.