Selasa, 31 Agustus 2010

Eva Restu Cahya Gumelar/IIIA/ K7109076

TUGAS 1 (Film 3 IDIOTS)
1. Nilai-nilai utama dari film.
Nilai-nilai utama yang dapat kita peroleh dari film genre India 3 idiots adalah berorientasi pada nilai pendidikan, yaitu perjuangan 3 orang yang meiliki kemampuan dan kemauan berbeda (teknik mesin, fotografer alam liar, bussinessman) yang dituntut untuk menuntut ilmu dalam bidang yang sama yaitu teknik mesin demi memenuhi keinginan keluarga, dan memberikan pengertian bahwa belajar hendaknya berorientasi pada proses demi mendapatkan ilmu pengetahuan, bukan gelar semata. Nikmatilah indahnya ilmu pengetahuan. Agar kita lebih nyaman dalam belajar. “Berusalah menjadi orang besar, maka kesuksesan akan senantiasa mengikuti”. Nilai persahabatan, yaitu persahabatan 3 orang yang memiliki kemauan yang berbeda, dan pada akhirnya mereka meraih keberhasilan karena kesetiakawananan yang diuji oleh berbagai cobaan dalam menjalankan kuliah.“Persahabatan itu lebih mulia daripada manusia itu sendiri”. Maka, hargailah persahabatan. Bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan salah satunya menjalani proses pendidikan dengan sebaik-baiknya.. Berani dalam mengambil tindakan dalam mencoba hal baru dan berani melawan hal subjektif selama merasa dirinya merasa benar.

2. Implikasi film dalam pembeldan maju. ajaran (10).
a. Guru harus dapat menjadi seorang motivator dan inovator bagi peserta didiknya. Dia harus mampu menciptakan suatu energi agar siswanya berusaha berkembang. Guru adalah suatu media yang semestinya dapat menjadi contoh baik dalam intelektual maupun sikap dan tingkah lakunya.
b. Fokus dalam belajar. Segala sesuatu yang fokus, makka hasilnya akan lebih baik dari suatu yang tidak terencana. Maka, dalam belajarpun kita harus fokus agar hasilnya dapat maksimal.
c. Belajar dengan berorientasi pada proses, dan tidak terpaku pada materi pokok. Sebagai peserta didik dan guru kita hendaknya dapat mem buat pengembangan dari materi pokok yang akan lebih bermakna bagi peserta didik.
d. Berani mengajukan pertanyaan dan pendapat kepada guru juga salah satu hal yang harus dilakukan oleh murid. Ini dapat membuat mereka kritis terhadap suatu permasalahan.
e. Percaya diri. Dengan kepercayaan diri kita akan dapat lebih menghargai diri kita, dan percaya serta yakin untuk selalu berusaha untuk menjadi plebih baik.
f. Jangan mudah menyarah. Dalam suatu perjuangan kita harus tetap bersemangat. Begitu juga dalam belajar, kita juga harus senantiasa mampu mamotivasi diri kita untuk tetap semangat. Agar tujuan belajar kita dapat kita raih.
g. Belajar dengan memahami materi. Tidak selamanya model belajar menghafal baik untuk diterapkan. Namun, memahami materi juga akan sangat bermanfaat bagi kita, agar kita dapat lebih mudah menyimpannya sebagai memori.
h. Memanusiakan peserta didik. Peserta didik bukanlah objek yang kita gerakkan seperti robot. Mereka adalah subjek, mereka adalah manusia yang unik. Sehingga kita juga harus “mengadakan” mereka untuk senantiasa terlibat dalam pembelajaran dan mengambil peran dalam pembelajaran.
i. Mengajarlah dengan hati. Segala sesuatun yang dilaksanakan dengan setulus hati maka akan membuahkan hasil yang baik. Begitu juga belajar dan mengajar. Kita sebagai guru tidak hanya menggunakan metode yang baik, namun kita juga harus dapat menjadi guru super (guru yang memiliki komitmen, konsistensi, dan hati).
j. Kompetitif dan disiplin. Bagaikan dua mata sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Dengan disiplin, maka kita akan menjadi kompetitor yang baik.
Amanat yang dapat kita peroleh dari film tersebut adalah belajarlah dengan effisien. Namun, tidak semua siswa dapat belajar dengan cara belajar yang demikian. Sebagai siswa kita harus mampu mencari jati diri, dan menggunakan cara belajar yang tepat untuk diri kita.

3. Buang 10 kejelekan dari film.
a. Berbohong.
b. Belajar berorientasi pada hasil.
c. Terlalu cepat dalam mengambil tindakan.
d. Menjustifikasi peserta didik dengan kata yang buruk. Misal: bodoh!
e. Sombong/ bangga diri dengan apa yang telah kita raih.
f. Mudah puas sdengan apa yang telah dapat kita raih.
g. Membebani peserta didik dengan tekanan batin. “aturan yang kolot”!
h. Menghambat peserta didik untuk berkembang.
i. Berbuat curang.
j. Menuntut orang nutuk menjadi apa yang kita mau. Karena belum tentu menurut kita baik, juga akan baik untuk orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar