Jumat, 10 September 2010

artikel inovasi pembelajaran

Woro Rukmi Estiningtyas(K7109207)(IIIB)

Pembelajar yang Inovatif
Mengajar adalah suatu usaha yang dilakukan sekelompok orang (termasuk guru) untuk menyampaikan atau mengirim pesan (informasi) berupa konsep, prinsip, fakta, proses dan prosedur kepada siswa sehingga dapat diterima dan dikuasai siswa sesuai dengan tujuan yang di harapan. Dalam sistem persekolahan harapan tersebut dituangkan dalam bentuk tujuan pembelajaran (umum dan khusus). Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kreatifitas guru dalam menentukan metode dan pendekatan yang sesuai dengan materi pelajaran yang di sajikan. Kalau proses pembelajaran berlangsung monoton dan seadanya; guru cenderung bergaya seperti orang berkhotbah, upaya penanaman nilai-nilai luhur hakiki akan sulit berlangsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Apalagi, kalau anak-anak hanya diperlakukan sebagai objek yang pasif, tidak diajak untuk berdialog dan berinteraksi. Maka, kegagalan penanaman nilai-nilai luhur kepada siswa didik hanya tinggal menunggu waktu. Dalam konteks demikian, guru perlu mengambil langkah dan inisiatif untuk mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru memiliki kebebasan untuk melakukannya di kelas.
Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, suasana kelas tidak kaku dan monoton. Para siswa didik perlu lebih banyak diajak untuk berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mereka mampu mengkonsep sendiri, bukan dengan cara dicekoki atau diceramahi. Para murid juga perlu dibiasakan untuk berbeda pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Tentu saja, secara demokratis, tanpa melupakan kaidah-kaidah keilmuan, seorang guru perlu memberikan penguatan-penguatan sehingga tidak terjadi salah konsep yang akan berbenturan dengan nilai-nilai kebenaran itu sendiri. Melalui suasana pembelajaran yang kondusif dengan memberikan kesempatan kepada siswa didik untuk bebas berpendapat dan bercurah pikir, guru akan lebih mudah dalam menyemaikan nilai-nilai luhur hakiki. Dengan cara demikian, peran guru sebagai agen perubahan diharapkan bisa terimplementasikan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar