Rabu, 08 September 2010

Tri Rahayuningsih/3B/K7109188

Tugas Artikel

Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran menurut saya adalah suatu pembaharuan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, yang dilakukan oleh seorang guru dan diikuti oleh murid-muridnya. Inovasi artinya menciptakan hal-hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, yang melibatkan kreatifitas dari seorang guru sehingga pembelajaran yang dilaksanakan terasa menyenangkan dan siswa tidak bosan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang memuaskan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru baik dalam metode belajarnya maupun teknik dalam pengajarannya yang bertujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima baik oleh siswa.
Guru bukanlah seorang “pengkhutbah” yang terus berceramah dan menjejalkan bejibun teori kepada siswa. Murid tidak boleh diperlakukan seperti “keranjang sampah” yang hanya sekadar penampung ilmu atau “gelas kosong” yang menunggu siap diisi. Peserta didik harus diperlakukan secara utuh dan holistic sebagai manusia yang ingin menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya melalui proses pembelajaran yang menyenangkan. Maka perlu diadakan sebuah inovasi dalam suatu pembelajaran di kelas. Gurulah yang memiliki tugas untuk meyusun rencana pembelajaran, melakukan kegiatan pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti, sehingga guru merupakan “actor” penentu keberhasilan siswa.
Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tidak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Siswa lebih banyak diajak berdiskusi, berinteraksi, dan berdialog sehingga mampu mengkonstruksi konsep dan kaidah-kaidah keilmuan sendiri bukan dicekoki. Para murid boleh memiliki perbedaan pendapat sehingga mereka menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Guru dituntut memiliki strategi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Strategi dalam belajar mengajar dimaksudkan untuk mensiasati anak didik agar terlibat aktif belajar. Kemampuan guru dalam memahami dan mengimplementasikan strategi mengajarnya merupakan hal yang sangat penting dalam semua peristiwa belajar mengajar.
Pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan tidak harus memakai sarana dan prasarana yang mahal. Pada pembelajaran tradisional suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah saat ini adalah rendahnya daya serap peserta didik. Hal disebabkan pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang menyentuh ranah peserta didik yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dengan kata lain secara subtansial, bahwa proses pembelajaran masih didominasi guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri. Banyak guru merasa cukup memberitahu para peserta didik tentang apa yang perlu mereka ketahui dengan cepat tanpa menyadari bahwa mereka (peserta didik) akan lebih cepat melupakan apa yang guru beritahukan kepada mereka.
Padahal seperti pendapat Konfucius yaitu “Apa yang saya dengar, saya lupa”,”Apa yang saya lihat, saya ingat”,”Apa yang saya lakukan, saya paham”. Oleh sebab itu tidak bisa guru harus dapat melaksanakan pembelajaran mengarah kepada pembelajaran aktif (active learning) dan berorientasi pada siswa (student centre). Jadi, diharapkan seorang guru mampu memberikan pembelajaran kepada siswa dengan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan hal yang dijelaskan oleh murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar