Rabu, 29 Desember 2010

Retno Megawati K7109158 3B log 17

Log 17 (29 Desember 2010)
Tujuan akhir mata kuliah inovasi pembelajaran adalah agar mahasiswa calon guru mampu menciptakan inovasi pembelajaran sendiri.

Undi eka wati_3b_k7109194

Log 17 (Pertemuan tanggal 29 Desember 2010)
Salah satu tujuan adanya mata kuliah inovasi pembelajaran adalah agar mahasiswa mampu untuk menciptakan sebuah inovasi pembelajaran sesuai dengan ide mahasiswa masing-masing.

NUR KHASANAH/K7109142/III B

LOG PERTEMUAN KE-17

Uraian mengenai apa yang didapat setelah mempelajari mata kuliah inovasi pembelajaran, ide serta inovasi pembelajaran yang diciptakan tiap mahasiswa.

Selasa, 28 Desember 2010

Lilis Saputri H. ( IIIA / K7109120)

log 17
Penyampaian produk akhir inovasi pembelajaran.

Ruly Rakhmawati/ kelas 3B (16) / K7109171

Log Rabu 29 Desember 2010

Pemaparan tentang inovasi pembelajaran yang akan diciptakan oleh masing-masing mahasiswa.

ARUM TRI SUBARKAH/K7109035/IIIA

log pertemuan ke 15

Mengumpulkan karya terbaik yang dimiliki.

log pertemuan ke 16

Membuat sinopsis dari KD 1 sampai KD 4.

ARUM TRI SUBARKAH/K7109035/IIIA

LOG PERTEMUAN KE 13
Presentasi kelompok 4 membahas mengenai "REPOSISI TEORI OTAK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN"

log pertemuan ke 14
melanjutkan presentasi kelompok 4

Senin, 27 Desember 2010

Apriliana Rejeki(K7109029)/ IIIA

Log 16
Membuat sinopsis mengenai KD 1- 4.
Log 15
Mengumpulkan tugas individu karya terbaiknya.
Log 14
Melanjutkan presentasi kelompok 4 mengenai keunikan otak dan cara memperkaya otak. Setiap manusia tentunya memilki otak yang unik. Otak kita berkembang dengan caranya sendiri. selain itu lingkungan yang diperkaya ternyata dapat meningkatkan pegembangan otak kita.
Log 13
Otak merupakan bagian yang sangat vital dalam tubuh manusia. Otak berjalan sebagai pos perjalanan untuk setiap stimuli yang datang, semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sembari diproses oleh otak. Otak manusia memiliki tiga bagian dasar yaitu batang otak, sistem limbik danneokorteks (tingkatan otak paling tinggi) maka sudah tentu batang otak dan sistem limbik akan terkembangkan, namun apabila dalam pembelajaran yang hanya menyentuh otak limbik atau batang otak belum tentu neokortek akan terkembangkan. Dengan demikian, pembelajaran mestinya mengembangkan kemampuan- kemampuan yang berhubungan dengan neokortek melalui pengembangan berbahaya, memecahkan masalah dan membangun kreasi siswa.
Log 12
Kreativitas tidak dapat terjadi apabila bukan pada tempatnya/ bidangnya. Apabila orang dituntut kretif tapi bukan pada bidang yang ia geluti maka akan menimbulkan situasi hampa dalam dirinya. Kreativitas seseorang dapat berkembang pesat apabila memang pada tempatnya. Setiap siswa dalam satu kelas tentunya memiliki kreatifitas yang berbeda- beda. Perbedaan ini janganlah menjadi permasalahan, yang terpenting kita mengetahui apa potensi anak didik kita dan kita harus dapat menemukan cara penyalurannya. Siswa yang berpikir kreatif tentunya memiliki sikap yang kreatif . Ciri- ciri orang yang mempunyai sikap kreatif yaitu siswa tersebut berani mengambil resiko, mau mencoba- coba (trial and eror) dank arena siswa tersebut mau bereksplorasi(menjelajah sesuatu yang baru untuk mengembangkan,mewujudkan dalam mencari ide yang baru).
Log 11
Pendidikan memerankan peranan yang sangat penting dalam mengembangkan aspek fisik, intelektual,moral siswa. Dengan pendidikan siswa akan diberi bekal penetahuan umum atau khusus dalam suatu bidang sehingga kemampuan intelektual siswa dapat berkembang secara optimal. Kemampuan intelektual disini mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif dalam menghasilkan ide- ide baru,dan kemampuan menyelesaikan masalah. Kita sebagai calon pendidik harus mampu menerapkan strategi, metode dan tehnik yang cocok demi terwujudnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dyah Pratiwi / 22 / IIIA

LOG 14

Setiap manusia memilki otak yang unik. Otak berkembang dengan caranya sendiri. Lingkungan yang diperkaya ternyata dapat meningkatkan pertumbuhan otak.

LOG 15

Mengumpulkan karya terbaik yang dimiliki.

LOG 16

Membuat sinopsis dari KD 1 hingga KD 4.

Sabtu, 25 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

Undi Eka Wati_K7109194_3B_25

Log 16 (Pertemuan tanggal 22 desember 2010)
Sebuah sinopsis dapat meringkas sebuah bacaan menjadi lebih mudah untuk di pelajari,

Rabu, 22 Desember 2010

yuni rahmawati/k7109216/3b/34/log 16

LOG 16 (PERTEMUAN PADA TANGGAL 22 DESEMBER 2010)
Mengemukakan buah belajar berupa ringkasan 4 kompetensi dasar menjadi sebuah tulisan sederhana.

NOVIANA TRI LESTARI /K7109139 /III B / 05

log pertemuan 16
edisi 22 desember 2010

menuangkan apa yang didapatkan selama belajar inovasi pembelajaran dalam bentuk tulisan (sinopsis)

NOVIANA TRI LESTARI /K7109139 /III B / 05

log pertemuan 15
edisi 15 desember 2010

inilah karya terbaiku.

NOVIANA TRI LESTARI /K7109139 /III B / 05

log pertemuan 14
edisi 8 desember 2010

menilai teman siapa yang terbaik, teraktif, dan terpasif.

NOVIANA TRI LESTARI /K7109139 /III B / 05

LOG PERTEMUAN 13
edisi 1 desember 2010

pengungkapan ilmu mengenai aktivasi otak dan bagaimana otak yang belajar.

Rizka Vitasari (3B/K7109167/14)

LOG 15
15 Desember 2010
Mengumpulkan karya terbaik yang sudah di posting.
Log 16
22 Desember 2010
Membuat sinopsis kd 1, kd 2, kd 3, dan kd 4.

Retno Megawati 3B K7109158

log 16 (22 Desember 2010)
Membuat sinopsis KD 1 sampai KD 4.

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 3B / 15

Log 16
Rabu, 22 Desember 2010

membuat sinopsis KD 1, 2, 3 dan 4.

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

log 9
belajar hendaknya disesuaikan dengan diri sendiri serta situasi dan kondisi lingkungan agar tujuan dari pembelajaran dapt tercapai dengan optimal

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

Log pertemuan ke 10
Analisis teori belajar mengajar dalam pembelajaran dari yang dahulu, kini dan masa yang akan datang

Log pertemuan ke 11
Pendidikan harus mampu menjadikan anak berpikir kritis,kreatif serta dapat mampu menyelesaikan masalah-masalah yang peserta didik hadapi

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

log 12
rabu, 24 november 2010
Jangan takut akan perbedaan karena sesungguhnya perbedaan merupakan salah satu karakteristik orang yang kreatif.

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

log 12
rabu, 24 november 2010
jangan takut pada sebuah perbedaan karena sesungguhnya perbedaan merupakan karakteristik dari orang yang kreatif.

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

Log Pertemuan ke- 13
Rabu, 1 Desember 2010
Otak mempunyai tiga tingkatan antara lain otak reptil, otak mamalia dan otak neokorteks dan ketiga tingkatan ini sangat terkait dengan keterbakatan.

Log Pertemuan ke- 14
Kelompok 4
Guru hendaknya dapt memahami potensi peserta didik sehingga dapat memgembangkan kreatifitas individu sehingga kita bisa membuat dan mengkolaborasikan mereka ke dalam wadah kreatifnya sendiri-sendiri.

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

LOG 15:
Mengumpulkan karya tulisan terbaik

LOG 16:
Membuat Sinopsis tentang inovasi pembelajaran

Selasa, 21 Desember 2010

Amrih Setyowati ( IIIA / K7109013 / 04 )

Log Pertemuan 13
Presentasi KD 4 mengenai aktifasi pembelajaran dan otak yang belajar.

Log Pertemuan 14
Melanjutkan presentasi KD 4 dan penilaian individu kepada teman baik aspek kelas maupun kelompok.

Log Pertemuan 15
Mengumpulkan karya terbaik yang sudah diposting di kompasiana.

Log Pertemuan 16
Membuat sinopsis karya akhir mencakup KD 1 sampai 4.

Niken Septiasih/K7109131/3B/ LOG 15 dan 16

LOG 15:
Mengumpulkan karya terbaik

LOG 16:
Membuat Sinopsis dari KD 1 - KD 4

Lilis Saputri H. ( IIIA / K7109120)

Log 16
Membuat sinopsis dari tugas akhir (KD 1 sampai KD4).

IKA YULIASTUTI / K7109098 /3A

LOG PERTEMUAN KE 15
mengumpulkan karya terbaik yang diambil dari hasil posting dikompasiana.

LOG PERTEMUAN KE 16
membuat sinopsis dari KD 1 - KD 4.

Liyandari / K7109122 / 3A

Log ke- 16
Membuat sinopsis KD 1 - KD 4 hanya 1 lembar folio kemudian dikumpulkan.

LU'LU NGAQILAH / K7109123 / 3A

Log Pertemuan ke-16
Rabu, 22 Desember 2010

Membuat sinopsis inovasi pembelajaran dari KD 1 sampai KD 4 (tugas individu).

Senin, 20 Desember 2010

Dewi Masitoh/k7109051/17/IIIA

Log Pertemuan ke- 13
Rabu, 1 Desember 2010
Kelompok 4
Otak 3 tingkatan yaitu, otak reptil, otak mamalia dan otak neokorteks. Ketiga tingkatan otak ini sangat terkait dengan perkembangan bakat atau yang sering dikenal dengan keberbakatan.

Log Pertemuan ke- 14
Rabu, 8 Desember 2010
Kelompok 4
Kreatifitas itu akan berkembang jika ada pada tempatnya. Krestifitas tidak akan muncul pada situasi hampa. Sebagai seorang guru yang terpenting adalah kita mengetahui potensi anak didik kita sehingga kita bisa membuat dan mengkolaborasikan mereka ke dalam wadah kreatifnya sendiri-sendiri.

Log Pertemuan ke- 15
Rabu, 15 Desember 2010

Mengumpulkan karya terbaik masing-masing individu (tugas individu).

LU'LU NGAQILAH / K7109123/ 3A

Log Pertemuan ke- 13
Rabu, 1 Desember 2010
Kelompok 4
Otak dibutuhkan manusia untuk berpikir, untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada. Otak sangat penting bagi manusia. Otak 3 tingkatan yaitu, otak reptil, otak mamalia dan otak neokorteks.

Log Pertemuan ke- 14
Rabu, 8 Desember 2010
Kelompok 4
Setiap manusia mempunyai perbedaan, yaitu dalam kemampuan kognitif, sosial, bakat, kreativitas atau motorik. Sebagai calon pendidik, kita hendaknya dapat mengetahui perbedaan yang ada dalam diri siswa dan dapat membuat siswa mau belajar.

Log Pertemuan ke- 15
Rabu, 15 Desember 2010

Mengumpulkan karya terbaik (tugas individu).

Retno Megawati K7109158 3B log 15

log 15 (15 Desember 2010)
Hanya mengumpulkan karya terbaik.

Undi eka wati_3b_k7109194

Log 13
ternyata dalam otak manusia terdiri dari 3 tingkatan otak, baru tahu saya, yaitu otak reptil, otak mamalia dan otak neokorteks. Dan tiap otak itu mempunyai fungsi khusus yang menarik.

Log 14
Otak manusia juga ternyata unik, otak manusia tidak bisa merasa sakit tetapi ternyata yang dapat merasakan sakit, bila kita sakit kepala adalah selaput otak.

Log 15
Mengumpulkan karya terbaik mahasiswa. . .mudah-mudahan aja itu memang karya yang terbaik , ,hagz . .hagz . .

Ulfatun Rohmah_23_K7109192

log 13
presentasi kelompok 4. ada tingkatan otak otak reptil, otak mamalia, otak neokorteks. masing masing memiliki fungsi yang berbeda. kecerdasan merupakan modal awal dari seseorang yang berbakat.

log 14
presentasi kelompok 4 sub bab 3&4. mempersiapkan pebelajar dengan memahami gaya pembelajaran masing-masing peserta didik.

log 15
mengumpulkan karya terbaik dalam bentuk hardcopy.

yuni rahmawati/k7109216/34/3 b/log 12-14

log 12(pertemuan pada tanggal 24 november 2010)
Jangan takut berbeda dengan yang lain karena sesungguhnya perbedaan tersebut merupakan salah satu karakteristik orang yang kreatif.

log 13(pertemuan pada tanggal 1 Desember 2010)
Sebagai manusia harus mampu mempotensikan otaknya pada tingkat neokorteks sebagai bekal untuk menjadi manusia seutuhnya.

Log 14 (pertemuan pada tanggal 8 Desenber 2010)
Sebagai calon pendidik harus mampu memahami siswa yaitu dengan memperhatikan kebutuhan dan mempertimbangkan dan menyuguhkan variasi gaya belajarnya sebagai wujud penghormatan terhadap keunikan otaknya.

LOG 15 (tanggal 15 Desenber 2010)
Tak ada perkuliahan inovasi pembelajaran, hanya mengumpulkan karya terbaik (hardcopy)

Liyandari / K7109122 / 3A

Log 12
kreatif itu dibagi menjadi 3 yaitu berfikir, sikap serta pribadi yang kreatif, kita sebagai calon guru juga harus mampu mengatasi anak yang hiperkreatif ketika pembelajaran berlangsung.

Liyandari / K7109122/ 3A

Log 15
Pengumpulan karya terbaik dalam bentuk hard copy

Liyandari / K7109122/ 3A

Log 14
Presentasi kelompok 4 bagian akhir serta penilaian kinerja mahasiswa dalam pembelajaran inovasi pembelajaran baik di kelas maupun kelompok

Liyandari / K7109122/ 3A

Log 13
Presentasi kelompok 4
Bagian otak dan berhubungan dengan bakat serta cara mengaktifkan otak peserta didik dalam proses pembelajaran

Liyandari / K7109122/ 3A

Log pertemuan ke 11

Presentasi kelompok 3
Pendidikan harus bisa menjadikan anak kritis,kreatif dan problem solver serta contoh aplikasi dalam pembelajaran.

Liyandari / K7109122/ 3A

Log pertemuan ke 10

Analisis teori dalam pembelajaran dari yang dahulu, kini dan masa yang akan datang

Liyandari / K7109122/ 3A

Log Pertemuan 8
20 Oktober 2010
Guru harus mampu merencanakan agar pendidikan menjadi lebih maju lagi

Minggu, 19 Desember 2010

Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA

log 13
otak manusia memiliki keunikannya, suatu pembelajaran harus mampu merangsang kerja otak.

log 14
salah satu tugas pendidik adalah menyiapkan si pembelajar, dengan hal-hal yang inovatif seperti memperkaya lingkungan

log 15
tugas individu bertumpu pada artikel mahasiswa.

Rabu, 15 Desember 2010

Lilis Saputri H. ( IIIA / K7109120)

Log 13
Presentasi kelompok 4 tentang bagian otak dan cara mengaktifkan otak peserta didik dalam proses pembelajaran.

LOg 14
Melanjutkan presentasi kelompok 4, dilanjutkan dengan penilaian kepada teman satu kelompok dan teman satu kelas.

Log 15
Pengumpulan tugas individu sebagai karya terbaiknya.

MIRA TRI UTAMI (K7109128/ 3A/ 36)

LOG 14
Melanjutkan presentasi kelompok 4 tentang mempersiapkan pembelajaran bahwa sikap atau perilaku sangat mempengaruhi pembelajaran. Serta tentang beberapa cara untuk memperkaya otak, yang dilanjutkan dengan pemberian nilai kepada teman-teman kelas dan kelomppok kerja.

Minggu, 12 Desember 2010

Niken Septiasih/K7109131/3B/ LOG 13 dan 14

Log 13:
Presentasi kel.4: Mengaktifasi otak dalam pembelajaran.

Log 14:
Nilailah orang sesuai kemampuannya.

Sutarmi/K7109182/18/3b

log 9
membahas dan menemukan gaya belajar yang sesuai dengan diri sendiri dan orang lain agar lebih mudah dalam mempelajari sesuatu dan hasilnya maksimal.
log 10
sebagai pendidik kita tidak boleh menyepelekan anak didik kita karena kemampuan seseorang tidak bisa hanya dilihat dari penampilan luarnya saja,pada faktanya banyak anak-anak yang kemampuanya tinggi tapi justru berkelakuan aneh tidak seperti anak-anak lainya.
log 11
disinkronisasi bisa terjadi apabila keadaan yang ada di lingkungan berbeda dengan kenyataan yang diharapkan.
log 12
kreativitas akan timbul apabila kita telah mendalami bidang tertentu dan kita berminat untuk mengembangkanya.
log 13
membahas mengenai otak dan keberbakatan
log 14
kita harus berani menilai orang lain dengan kejujuran karena dengan begitu maka akan bisa dijadikan sebagai cerminan bagi diri kita yang sebenarnya.

Retno Megawati 3B K7109158 log 13&14

log 13
Otak trinue (otak reptil, otak mamalia, dan neo kortex) dan tingkat intelektualitas peserta didik berbakat biasanya cenderung di atas rata-rata.

log 14
Beranilah untuk menilai karena dengan menilai akan mengetahui sesuatu bagus atau tidak bagus.

Irma Nangima Sari/K7109105/30

Log Pertemuan 13
Presentasi KD IV tentang otak dan keberbakatan.


LOg Pertemuan 14
Melanjutkan presentasi KD IV tentang menyiapkan pebelajar dan beberapa cara untuk memperkaya otak, yang dilanjutkan dengan pemberian nilai kepada teman-teman kelas dan kelompok kerja.

Rizka Vitasari 3B/14K7109167

Log 13
1 desember 2010
Presentasi kelompok 4 tentang otak.
Log 14
8 Desember 2010
Melanjutkan presentasi kelompok 4, jangan takut menilai seseorang dan motivasi supaya lebih berani dan lebih baik.

Sabtu, 11 Desember 2010

ANGGRIAWAN NOVA PRASETYO/K7109018/III A/05

LOG 14
melanjutkan presentasi kelompok 4 serta pemberian nilai individu kepada teman, baik dalam aspek kelas ataupun kelompok sendiri. . .

Jumat, 10 Desember 2010

Ika Windy Pratiwi / K7109097 / III A / 27

Log Pertemuan 13
Presentasi KD IV tentang otak dan keberbakatan.


LOg Pertemuan 14
Melanjutkan presentasi KD IV tentang beberapa cara untuk memperkaya otak, yanng dilanjutkan dengan pemberian nilai kepada teman-teman kelas dan kelomppok kerja.

Ulfi Rahmatikasari/ K7109193/ IIIB

Log Pertemuan 13
1 Desember 2010

Presentasi dan diskusi tentang otak dan keberbakatan




Log Pertemuan 14
8 Desember 2010

Presentasi dan diskusi tentang 'memperkaya otak dan menyiapkan pembelajar'. Dalam menyiapkan pembelajar harus didukung oleh nutrisi dan faktor lingkungan.

Kamis, 09 Desember 2010

Yuni Ambarsari/k7109215/33/3B

Log Pertemuan ke 13

Presentasi kelompok 4 Bagian-bagian otak

Log pertemuan ke 14


Melanjutkan presentasi kelompok 4 mengenai "Mempersiapkan Pembelajar dan Memperkayta otak"
Penilaian teman sekelas dan teman sekelompok

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 3B / 15

Log 14
Rabu, 8 Desember 2010

Presentasi kelompok empat bagian ke dua.
Satu dua kali menjadi juara belum bisa disebut sebagai juara sejati.

Selasa, 07 Desember 2010

Zahro Sri Tanjung / K7109218/ III B

LOG PERTEMUAN KE 14

Melanjutkan presentasi kelompok 4 tentang mempersiapkan pembelajaran bahwa sikap atau prilaku sangat mempengaruhi pembelajaran, seorang guru dapat membentu pembelajar dalam bernegosiasi tantangan dengan sukses serta membahas tentang keunikan otak serta aktivasi otak tengah.

YANTI RAKHMAWATI / K7109209 / 31 / IIIB

Log Pertemuan ke 13
Rabu, 01 Desember 2010

Presentasi kelompok 4 bagian pertama, tentang reposisi otak.

Log pertemuan ke 14
Rabu, 08 Desember 2010

Presentasi kelompok 4 yang kedua, tentang mempersiapkan pebelajar, otak unik dan memperkaya otak.
Beranilah menilai seseorang, dan jangan menganggap dirimu sendiri yang paling bodoh.

IKA YULIASTUTI/3A/K7109098

LOG PERTEMUAN KE 14
lanjutan presentasi dari kelompok 4, tentang menyiapkan pebelajar dan otak yang unik.

IKA YULIASTUTI/3A/K7109098

LOG PERTEMUAN KE 13
Presentasi kelompok 4, tentang cara mengaktivasi otak pebelajar dalam proses pembelajaran.

NUR KHASANAH/K 7109142/IIIB

LOG OERTEMUAN KE-13
Preentasi dan diskusi materi KD 4 mengenai tingkatan dan aktivasi otak, serta kaitannya dengan proses pembelajaran.

Mira Tri Utami ( K7109128 / 3A / 36)

Log Pertemuan ke 13
1 Desember 2010
Presentasi KD 4 tentang bagian-bagian otalk yang bekerja dan saling berhubungan
Adapun bagian-bagian utama otak, yaitu meliputi : Brainstem (otak reptil), Limbic system (otak mamalia), Cerebrum (otak besar), Cerebellum (otak kecil) dan aktivasi pembelajaran.Otak kita bekerja secara komprehensif.

Kamis, 02 Desember 2010

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 3B / 15

Log 13
Rabu, 01 Desember 2010

Presentasi kelompok empat bagian pertama. Tentang aktifasi otak.

Dyah Pratiwi / K7109066 / 22 / 3A

LOG 13
Rabu, 01 Desember 2010

Otak kita bekerja secara komprehensif. Bagian-bagian otak bekerja saling berhubungan. Adapun bagian-bagian utama otak, yaitu meliputi:
a. Brainstem (otak reptil)
b. Limbic system (otak mamalia)
c. Cerebrum (otak besar)
d. Cerebellum (otak kecil)

Selasa, 30 November 2010

Ruly Rakhmawati/ K7109171/ Kelas B No.16

Log Rabu 1 Desember 2010
Presentasi KD 4 tentang tiga tingkat otak yaitu otak reptil, limbik dan neo cortek. Kemudian penjelasan tentang keterbakatan dan penjelasan tentang otak yang belajar dan aktivasi pembelajaran.

Ruly Rakhmawati/ K7109171/ Kelas B No 16

Log Rabu, 24 November 2010

Pembahasan makalah kelompok 3 sesion 2 mengenai cara menjadikan anak kreatif, kritis dan problema solver.
Penjelasan dosen: otak manusia ada yang normal, autis dan supernormal. Kreativitas terdiri dari 3 ranah yaitu afektif, kognitif dan psikomotor sedangkan keterbakatan seseorang meliputi bakat intelektual, kreativitas dan motivasi.

pawitkhptibin K7109150/3B/08

LOG 12
Untuk menjadi seorang guru harus kreatif. setelah menjadi guru harus mengkreatif kan muridnya, hal itu tidak bisa dipaksa

Senin, 29 November 2010

Anggriawan Nova Prasetyo/K7109018/III A/05

log 12

kreatifitas itu harus pada tempatnya. jika tidak maka kreatifitas itu akan mati atau tidak berkembang.

Undi eka wati_3b_k7109194

Pertemuan tanggal 24 November 2010
Kreativitas dapat meningkat bila seseorang berada tepat dalam bidangnya

Amrih Setyowati ( IIIA / K7109013 / 04 )

Log pertemuan 12
Kreativitas akan berkembang apabila sudah ada basicnya. Guru seharusnya mengetahui potensi peserta didiknya, agar kreativitas peserta didik tersebut dapat disalurkan sesuai dengan potensinya.

Minggu, 28 November 2010

Niken Septiasih/K7109131/3B/ LOG 12

LOG:12
Kreatifitas itu berbeda dari yang lain tetapi berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

NUR KHASANAH/K 7109142/KELAS IIIB

LOG PERTEMUAN KE-12
Melanjutkan presentasi KD 3 dan uraian mengenai kreativitas bahwa kreativitas merupakan perpaduan dari bakat seseorang, kecerdasan dan kemampuan mengelola emosi seseorang, serta faktor lingkungan dimana orang itu berada.

TOFIYAH/K7109186/3B

Log Pertemuan ke 12
Anak yang kritis (mempunyai rasa ingin tahu tinggi) dan kreatif maka anak tersebut akan menjadi seorang problem solver yang mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

ARINI KURNIAWATI / K7109034 / III A / 12

Log 12 ( 24 November 2010 )

Melanjutkan presentasi kelompok 3 tentang, MENJADIKAN ANAK KRITIS, Menjadikan Anak Berpikir Kreatif dan Problem Solver.
Anak kreatif tidak takut akan kegagalan, tapi mereka lebih senang bisa mengeksplor dirinya sendiri.

Mira Tri Utami (3A /K7109128 /36)

Log pertemuan 12
Kreativitas tidak akan muncul dalam situasi hampa. Bagi pendidik yang paling penting bagaimana cara mengetahui anak memiliki kreativitas
Kreativitas akan berkembang kalau sudah ada basicnya.Sikap kreatif ditandai dengan tiga hal yaitu orang- orang yang tikris, orangnya trial and error dan suka bereksplorasi.

Dewi Masitoh / k7109051/17/ III A

Log 12 ( Pertemuan tanggal 24 november 2010)
Melanjutkan presentasi dari kelompok tiga.
Kreativitas akan berkembeng pesat jika sudah berada pada tempatnya. Kreatifitas tidak akan muncul pada situasi hampa. Hal terpenting bagi kita sebagai seorang guru adalah kita mengetahui potensi kreatif anak didik kitakemudian kita manyalurkannya. Kreatifitas berhubungan erat sekali dengan bakat. Supaya bakat bisa berkembang kita harus memiliki kreatifitas.

Zahro Sri Tanjung / K7109218 / III B

log pertemuan ke 12

membahas tentang bagaimana menjadikan anak kritis, kreatif serta poblem solver, dimana krritis dan kreatif itu berbeda, anak yang kritis pasti pintar, tetapi jika anak kreatif itu belum tentu pintar. dan bagaimana seorang anak dapat memecahkan suatu permasalahan dalam pembelajaran.

Irma Nangima Sari/K7109105/30

Log 11
10 November 2010
presentasi kelompok 3 tentang menjadikan anak kritis, kreatif dan problem solver.
membahas tentang bakat atau potensi, antara potensi dan latihan harus sinkron.potensi yang dilatih secara maksimal akan menghasilkan potensi yang bermutu dan jika punya potensi namun tanpa dilatih maka akan sia-sia potensi itu telah dimiliki.
untuk memperoleh gagasan baru bukan suatu kebetulan akan tetapi melalui sebuah proses

Log 12
24 November 2010
Kreativitas merupakan jalan pengembangan talent. Secerdas apapun kalau tidak pada bidangnya maka ia tidak akan kreatif ( kreatif itu punya tempat)dan kreativitas tidak akan muncul pada situasi hampa.

Sabtu, 27 November 2010

Nur Hidayah, k7109141, IIIB

Log Pertemuan 12

Kreativitas seseorang tergantung pada kemampuan basicnya. Orang yang kreatif berani mengambil resiko dan ingin berbeda dari yang lainnya. Orang yang cerdas belum tentu kreatif, tetapi kecerdasan mempengaruhi kreativitas.

Kamis, 25 November 2010

LU'LU NGAQILAH/ 3A/ K7109123


Log pertemuan ke- 10
Rabu, 3 November 2010
Analisis dan pergeseran teori belajar.
Bahwa teori- teori belajar mengalami pergeseran bukan karena teori tersebut jelek, tetapi untuk menyempurnakan teori yang telah ada. Karena sebenarnya tidak ada teori yang jelek. Semua tergantung situasi atau keadaan. Kitra akan memilih teori mana.

Log pertemuan ke- 11
Rabu, 10 November 2010
Presentasi kelompok 3 tentang menjadikan anka kritis, kreatif,dan problem solver.
Kreativitas tidak akan muncul secara tiba- tiba, tetapi perlu kerja keras. Selain itu, antara potensi dan latihan juga harus sinkron.

Log pertemuan ke- 12
Rabu, 24 November 2010
Menjadikan anak berfikir kreatif. Kreativitas tidak akan muncul dalam situasi hampa. Bagi pendidik yang paling penting bagaimana cara mengetahui anak memiliki kreativitas
Kreativitas akan berkembang kalau sudah ada basicnya. Orang yang kreatif tidak mau sama dengan orang lain. Sikap kreatif ditandai dengan tiga hal yaitu orang- orang yang tikris, orangnya trial and error dan suka bereksplorasi.

Yunita Lailati Husna/K7109217/35/IIIB

Log Pertemuan ke-12. Rabu, 24 November 2010
Seseorang yang memiliki kreatifitas tinggi akan bereksplorasi untuk menemukan hal baru sesuai dengan bidang yang ditekuninya serta berani mengambil resiko terhadap tindakannya.

Dian Wahyuni K7109058/3A

Log 11, 10 Oktober 2010

Presentasi kelompok 3 tentang membangun anak krtis, kreatif, dan pemecah masalah.

Log 12, 24 Oktober 2010

Kreatifitas akan berkembang bila pada tempatnya. Kreatifitas tidak akan muncul dalam situasi hampa. Guru harus mengetahui potensi apa yang dimiliki anak, kemudian diberi kesempatan untuk disalurkan sesuai potensinya.

Rabu, 24 November 2010

Ulfi Rahmatikasari/ K7109193/ IIIB

Log Pertemuan 12
24 November 2010

Orang kreatif tidak akan menyamakan dirinya dengan orang lain dan kreativitas akan muncul di bidang dimana orang tersebut berada, sehingga kemampuan orang tersebut bisa maksimal.

IKA YULIASTUTI/K7109098/3A

LOG PERTEMUAN 12
Seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang baik, sehingga dapat menjadikan anak didiknya menjadi anak yang kritis ( berpikir kritis), kreatif, dan problem solver.

SUTARNO K7109183

log pertemuan 12
pembelajaran yang kreatif harus mampu mengembangkan kemampuan siswa serta dapat menjadikan siswa yang problem solver. pembelajaran yang berbasis pada suatu masalah yaitu pembelajaran yang dilibatkan pada suatu permasalahan dimana siswa dihadapkan langsumg pada masalah dan untuk menyelesaikannya.

Yuni Ambarsari/k7109215/33/3B

log pertemuan ke 12
24 November '10
Melanjutkan presentasi kelompok 3 materi KD 3 
Bagaiman menjadikan anak sebagai pribadi yang kritis, kreatif dan problem solver. Kreativitas berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan seseorang, keberbakatan dan ketekunan. 

Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA

LOG 12
24 November 2010

Kreativitas akan berkembang apabila sesuai dengan bidang yang disukai seseorang, selain itu kreativitas tak muncul pada ruang hampa.

Dyah Pratiwi / IIIA / K7109066

LOG 12

Berpikir kritis perlu mengembangkan kemampuan intelektual, pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Kreatifitas tidak mungkin muncul dalam keadaan hampa.
Sikap kreatif diantaranya meliputi:
1. Think risk
2. Trial and error
3. Suka bereksplorasi
Seseorang yang memiliki pribadi kreatif, ia tidak akan mau sama dengan yang lain.
Produk kreatif adalah hasil dari sebuah kerja orang lain yang kadang muncul tanpa direncanakan dan tidak melakukan tahapan-tahapan kreatif. Kreatifitas berhubungan dengan problem solver. Namun, apabila berbeda tetapi tidak berguna/tidak bisa digunakan sebagai pemecah masalah namanya bukan kreatif. Kreatif juga harus memiliki tempat.

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 3B / 15

Log 12
Rabu, 24 November 2010

kreatifitas berhubungan dengan bakat dan ketekunan.

Arum tri subarkah/K7109035/3A

log pertemuan ke 12

Melanjutkan presentasi kelompok 3,membahas tentang anak kritis,kreatif,dan problem solver. Anak yang kreatif belum tentu mempunyai bakat tetapi anak yang berbakat pasti mempunyai kreatifitas yang tinggi. Kreatif dapat dibangun melaui hereditas,faktor lingkungan juga akan mempengaruhi kreatifitas.

Selasa, 23 November 2010

Yanti Rakhmawati / K7109209 / 31 / 3B

Log Pertemuan ke 08
Rabu, 20 Oktober 2010

1. Terdapat beberapa konsep belajar dan pembelajaran yang semuanya termasuk dalam tiga tahapan belajar yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
2. Konsep pembelajaran yang baik adalah yang mampu membuat orang mau belajar.

Log Pertemuan ke 09
Rabu, 27 Oktober 2010-11-24

Gaya belajar hanya dapat dikenali oleh orang yang dekat dengan dirinya, misalnya adalah guru. Jadi, agar tercipta pembelajaran yang baik maka guru harus mengetahui teori yang cocok dengan karakteristik peserta didiknya.

Log Pertemuan ke 10
Rabu, 03 November 2010

Presentasi tentang pergeseran teori pembelajaran.
Teori pembelajaran mengalami pergeseran karena memiliki kekurangan dan kelemahan yang sudah tidak sesuai zamannya.

Log Pertemuan ke 11
Rabu, 10 November 2010

1. Presentasi tentang bagaimana membuat anak menjadi kritis, kreatif, dan problem solver melalui pembaharuan pendekatan strategis, metode, dan teknik pembelajran.
2. Teori hemisphere menjelaskan tentang belahan otak kanan dan otak kiri, sedangkan dlam teori otak tri in one, otak itu di bagi dalam tiga bagian yaitu otak reptil, limbik, dan neurosain.
3. Orang yang cerdas mempunyai sifat egois karena otaknya berkembang sangat cepat
4. Belajar adalah sesuai perkembangan anak dan merupakan suatu totalitas.

Log Pertemuan ke 12
Rabu, 24 November 2010

1. Presentasi tentang menjadikan anak kritis, kreatif, dan problem solver.
2. Kreatif terpisah dari intelenjensi, tetapi intelejensi memberi dampak pada tingkat kreatifitas seseorang.

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

Log 12 tgl 24 Nov 10

Sikap kretif adalah sikap yang selalu bergerak, berani mengambil resiko, dan selalu berusaha untuk berbeda dari yang lain.

Wahyu Widayanti/K7109200/26/IIIB

Log pertemuan 12 Rabu, 24 Nopember 2010

Kreativitas muncul pada bidang yang digeluti orang itu sendiri. Dikatakan kreativitas jika sesuatu itu berguna dan tepat dalam pemecahan suatu masalah.

log 12 Rizka Vitasari/3B/K7109167/14

orang yang kreatif mampu menggunakan sesuatu yang ada fisekitarnya secara berbeda dan kreativitas pasti ada kemampuan dan bakat yang dimiliki seseorang.

Ulfatun Rohmah_23_K7109192

log 9 (27 november 2010)
menemukan gaya belajar diri sendiri dan orang lain.

log 10 ( 3 november 20100
presentasi kelompok 2 mengenai pergeseran teori belajar.

log 11 (10 november 2010)
teori hemisphire merupakan teori belahan otak kiri dan belahan otak kanan bukan ada 2 otak otak kiri dan otak kanan. kita harus barpandangan luas dan tidak boleh menyepelekan anak. karena bisa jadi anak yang memiliki penampilan subnormal tapi memiliki kecerdasan supernormal.

log 12 (24 november 2010)
orang kreatif selalu ingin berbeda dari orang lain. kreatifitas akan muncul dimana orang itu menemukan dan menekuni bidang tertentu.

Retno Megawati K7109158 3B log 11,12

LOG 11 (10 Nopember 2010)

Anak-anak yang berpenampilan subnormal bisa jadi mempunyai kecerdasan supernormal.

LOG 12 (24 Nopember 2010)

Seseorang yang kreatif selalu ingin berbeda dengan orang lain. Kreatifitas berhubungan dengan kepribadian dan terpisah dari inteligensi.

Winarsih/K7109204/29/3B

Log Pertemuan 12
Rabu, 24 November 2010

Kreatif itu menemukan hal baru dan berbeda, tapi harus berguna bagi orang lain. Orang kreatif itu berani mengambil resiko akan apa yang dilakukan.

Tri Rahayuningsih/K7109188/3B/21

Log Pertemuan 12
Rabu, 24 November 2010

Perilaku kreatif melibatkan 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ciri-ciri pribadi yang kreatif diantaranya adalah ingin berubah dan ingin berbeda dari yang lain.
Ada 3 macam keberbakatan yaitu keberbakatan intelektual, motivasi, dan kreativitas.

Tri Rahayuningsih/K7109188/21/3B

Log 11
Rabu,10 November 2010
Presentasi Pendidikan yang Membangun Anak menjadi Kritis, Kreatif, dan Problem Solver.
Orang yang divonis autis belum tentu benar walaupun perilakunya subnormal, karena mungkin saja dia super normal. Orang yang unggul bisa menjadi tidak unggul karena pendidikan yang tidak mendukung. Hal inilah yang dinamakan dengan disinkronisasi.

Tri Rahayuningsih/K7109188/21/3B

Log 10
Rabu, 3 November 2010
Presentasi berbagai analisis teori pembelajaran dan pergeseran dari teori-teori pembelajaran yang digunakan dari zaman dulu hingga sekarang.

Noviana Tri Lestari/K7109139/05/3B

Log Pertemuan 12
Edisi Rabu, 24 November 2010

Kreativitas tidak muncul di ruang hampa, kreativitas mempunyai basic tersendiri yang akan berkembang maksimal manakala tepat dengan bakatnya.

Lilis Saputri H. ( IIIA / K7109120)

Log 12
Kecerdasan tidak sama dengan kreatifitas. Seseorang yang memiliki bakat tetapi tidak sesuai dengan bidang yang dituntut, maka seseorang itu tidak kreatif. Karena kreatifitas akan berkembang apabila sesuai dengan tempatnya dan sudah memiliki bekal untuk itu. Kreatif berkaitan dengan alat kognisi. Seseorang yang memiliki sikap kreatif biasanya berani mengambil resiko, coba-coba, dan bereksplorasi.
Produk kreatif adalah hasil kerja, kadang muncul tanpa planing atau tiba-tiba atau tidak melalui tahapan kreatif.

Minggu, 21 November 2010

TOFIYAH/K7109186/3B

Log Pertemuan ke 10
Setiap teori belajar memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, sehingga terjadi adanya pergeseran teori belajar dalam pembelajaran.

Log Pertemuan ke 11
Setiap peserta didik mempunyai kecerdasan yang berbeda satu sama lain, sehingga sebagai calon pendidik harus bisa mengerti anak-anak yang memilki kecerdasan yang istimewa.

Nova Silviani N / K7109136 Log Pertemuan 11

Cerdas istimewa dan bakat istimewa, gifted dan talented children berbeda-beda pada tiap anak, pada penanganan deteksi, diagnosa, penanganan dan pendidikan merupakan sesuatu yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran.

Nova Silviani N / K7109136 Log Pertemuan 10

Pada pertemuan ini presentasi klmpok 3, teori berubah ke teori yang lain karena ada teori yang lebih baik lagi untuk digunakan, terdapat macam-macam teori dalam pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuannya.

Sabtu, 20 November 2010

yuni rahmawati/k7109216/3b/34

Log 10
Pergeseran teori terjadi bukan karena buruknya suatu teori, namun karena ada teori lain yang lebih relevan sehingga perlu direvisi demi kemajuan pendidikan.
Log 11
Tak selamanya anak yang nilainya rendah itu bodoh melihat dari segi banyaknya anak supernormal yang berkembang secara sub normal karena tak tepatnya sebuah lingkungan memperlakukannya.

Kamis, 18 November 2010

Dyah Pratiwi / K7109066 / IIIA

LOG 11

Presentasi kelompok 3 mengenai membangun anak menjadi kritis dan kreatif, serta pemecah masalah melalui pembaharuan pendekatan,strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Otak kita sangat cepat bekerjanya. Untuk memperoleh gagasan bukan merupakan sesuatu yang kebetulan.

Selasa, 16 November 2010

Dewi Masitoh/k7109051/IIIA/17

Log Pertemuan ke 11 (Rabu, 10 november 2010)

Pertemuan kesebelas ini adalah presesntasi dari kelompok 3.
Dari presentasi ini kita dapat mengambil makna atau kesimpulan bahwa kita sebagai seorang calon guru kita harus benar-benar memahami bahwa kita bukan pencetak atau pembentuk siswa. Dalam kegiatan pembelajaran anak tidak boleh dibentuk atau dicetak. Anak harus dibebaskan untuk berkreasi serta untuk menemukan jati dirinya sendiri

Dewi Masitoh/k7109051/IIIA/17

Log pertemuan ke 10 (rabu, 3 november 2010)

Melanjutkan presentasi dari kelompok dua mengenai pergeseran-pergeseran teori belajar.
Semua yang ada di dunia ini tak ada yang sempurna, begitu pula dengan teori belajar. Tak ada satupun teori belajar yang cocok untuk segala kondisi pembelajaran. Untuk itu kita sebagai seorang guru harus mampu mengkolaborasikan antara teori belajar yang satu dengan yang lain sehingga penerapan teori belajar sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ada.

Senin, 15 November 2010

Deviana Yulianti (K7109049)/ IIIA / 16

Log Pertemuan 10 (Tgl 10 November 2010)
Teori Hemisfer (Teori Belahan Otak)
Otak berkerja bukan karena diperintah, bekerja dengan sendirinya. Bukan belahan otak yang berpikir, tetapi serabut saraf yang bekerja untuk berimajenasi, melihat benar salahnya kemudian masuk deviasi masuk memory sehingga berpikir kritis. Antara otak yang dilatih dengan potensi berjalan singkron. Potensi yang maksimal akan tidak ada gunanya latihan.
Guru bisa mengkombinasikan teori-teori pembelajaran misalnya;
Murid menulis; humanisme
Menulis kemudian diperbaiki lagi: konstrukvisme
Dipaks menulis : behavioristik
Cosler berpendapat : berpikir gila (namun terstruktrur) kemudian memunculkan gagasan baru (besoosiatif). Dengan demikian gagasaan baru bukan suatu kebetulan melainkan usaha (proses) yang lebih penting.
Contoh penemu-penemu mempunyai basic melewati proses kemudian ilham (insight).

Orang Kreatif belum tentu orang cerdas dan sebaliknya. Tetapi orang yang cerdas memungkinkan tingkat kreatifnya lebih tinggi. Orang dihargai bukan karena kecerdasannya melainkan hasil kreatifnya (Piaget).
Kreatif alam aspek kognitif;
• Kelancaran berpikir
• Fleksibelitas
• Elaborasi
• Orisinalitas (tidak 100% melainkan berbeda dengan orang lain0

DIAN PERMANA SARI_K7109057

Log 11
Pertemuan ke sebelas membahas tentang bagaimana membentuk karakters siswa yang kritis, kreatif dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. sebagai seorang pendidik kita tidak boleh membatasi siswa dalm mengekspresikan kemampuannya. tugas kita hanya membenarkan sekiranya jalan pikiran mereka salah dan memberikan stimulus agar mereka mampu berpikir kritis terhadap masalah yang mereka hadapi.

DIAN PERMANA SARI_K7109057_3A

Log 10
Pertemuan kesepuluh membahas tentang berbagai macam pergeseran teori pembelajaran. teori pembelajaran mengalami pergeseran karena ilmu bersifat tentatif atau gugur jika ada teori baru yang lebih relevan untuk membentuk suatu kebaruan dalam pembelajaran.

Minggu, 14 November 2010

Amrih Setyowati (3A/K7109013/04)

log pertemuan ke 11
presentasi tentang membangun anak menjadi manusia kritis, kreatif serta pemecah masalah. sebagai seorang calon pendidik harus mampu menciptakan anak untuk kreatif dan anak tidak boleh dicetak dan dibentuk sesuai keinginan pendidik karena akan membunuh karakteristik anak tersebut.

Mira Tri Utami (3A /K7109128 /36)

log pertemuan ke 11
presentasi KD ke 3 membahas tentang pendidikan membangun anak menjadi manusia kritis dan kreatif, serta problem solver.
menurut piaget " dimensi tertinggi pendidikan adalah orang yang berfikir kritis dan kreatif.

NUR KHASANAH /K 7109142 /III B

LOG PERTEMUAN KE-11
Presentasi KD 3 mengenai inovasi untuk melatih anak menjadi problem solver dan mampu berpikir kritis.

Sabtu, 13 November 2010

Arum tri Subarkah K7109035/3A

Log pertemuan ke 11

Presentasi kelompok 3 membahas tentang pendidikan menjadikan anak kritis,kreatif dan problem solver.

Arum tri Subarkah K7109035/3A

Log pertemuan ke 10

Melanjutkan presentasi kelompok 2 yaitu menganalisis berbagai macam teori pembelajaran dan pergeseran-pergeserannya.

Arum tri Subarkah K7109035/3A

log pwertemuan ke 9

presentasi kelompok 2 tentang bebagai macam teori pembelajaran yang diterapkan dalam pendidikan, diantaranya yaitu humanisme yang dilakukan pada pendidikan jaman sekarang.

Kamis, 11 November 2010

sutarno k7109183

log pertemuan

anak yang super normal terkadang penampilannya sub normal
lalu bagaimana kita mengembangkan anak-anak yang seperti ini????
penanganan aanak seperti ini harus dipisahkan dengan anak yang lainnya

Rabu, 10 November 2010

Ruly Rakhmawati/ kelas 3B (16) / K7109171

Log 10 November 2010
presentasi kelompok 3 tentang pembaharuan strategi, metode dan tehnik pembelajaran yang bertujuan, dan penjelasan tentang kemampuan otak.

NOVIANA TRI LESTARI/ K7109139/ III B/ 05

log 11
edisi 10 november 2010

dalan kenyataan lapangan banyak ditemukan berbagai jenis karakter siswa, ada yang normal, ubnormal, sampai yang super normal, dalam hal ini bagaimana guru menyesuaikan diri agar kretivitas siswa tidak terhambat dan berkembang secara optimal.

Yunita Lailati Husna/K7109217/35/IIIB

Log Pertemuan ke-11. Rabu, 10 November 2010

Guru hendaknya lebih memahami siswa, karena terkadang siswa yang terlihat subnormal justru memliki kecerdasan supernormal.

NOVIANA TRI LESTARI/ K7109139/ III B/ 05

LOG PERTEMUAN 10 EDISI 3 NOVEMBER 2010

Pergeseran-pergeseran teori belajar terus terjadi, mulai dari pergeseran teori behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, sampai teori humanisme yang berorientasi kepada memanusiakan manusia. Semua teori memiliki keunggulan dan kelemahanya masing-masing, bagaimana seorang guru menerapkannya dalam pembelajaran sesuai keadaan siswa.

indah amalia/3a/29/k7109101

log 11
Rabu, 10 November 2010

Bagaimana seorang guru bisa mengkombinasikan teori-teori belajar yang ada.
Karena tidak ada teori yang unggul.
bagaimana penerapannya saja
lihat dan ambil baiknya saja
gagasan baru bukan suatu kebetulan
ditentukan proses nya.

kreativ=penerimaan,persepsi positif terhadap, mengerti, faham, berlatih, akhirnya ditemukanlah jati diri.

tidak ada sesuatu berasal dari kehampaan
kreatif; belum tentu cerdas dan sebaliknya.
kreatif tinggi jika kecerdasannya tinggi.

Woro Rukmi Estiningtyas/K7109207/30/IIIB

Log 11, 10 november 2010

Dalam dunia pendidikan terdapat potensi peserta didik yang berbeda beda, yaitu dibawah normal, normal, dan juga diatas normal. Dari situ diharapkan seorang pendidik dapat mengenali potensi yang ada pada setiap peserta didik, sehingga potensi peserta didik dapat berrkembang secara optimal.

Woro Rukmi Estiningtyas/K7109207/30/IIIB

Teori Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan

Saat ini kita ketahui bahwa terdapat berbagai macam teori pembelajaran, antara lain yaitu teori behavioristik, teori kognitivisme, teori konstruktivisme, dan teori humanistik. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam pembelajaranpun selalu mengalami inovasi, tentunya inovasi ini merupakan inovasi yang bersifat positif dalam dunia pendidikan.
Banyak sekali para ahli yang memaparkan mengenai teori behavioristik,seperti Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Dari berbagai pendapat para ahli tersebut mengenai teori behavioristik, secara umum dapat dikatakan bahwa teori behavouristik lebih melihat sosok atau kualitas manusia dari aspek kinerja atau perilaku yang dapat dilihat secara empirik. Perilaku dalam pandangan behavioristik dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan melalui proses mental. Teori kognitivisme berpendapat bahwa pembelajaran ialah suatu proses pendalaman yang berlaku dalam akal pikiran, dan tidak dapat diperhatikan secara langsung dengan tingkah laku. Ahli-ahli psikologi kognitif seperti Bruner dan Piaget menjelaskan kajian kepada berbagai jenis pembelajaran dalam proses penyelesaian masalah dan akal berdasarkan berbagai peringkat umur dan kecerdasan pelajar. Teori-teori pembelajaran mereka adalah bertumpu kepada cara pembelajaran seperti pemikiran cerdik, penyelesaian masalah, penemuan dan pengkategorian. Menurut teori ini, manusia memiliki struktur kognitif, dan semasa proses pembelajaran, otak akan menyusun segala pernyataan di dalam ingatan. Selanjutnya yaitu mengenai Teori Konstruktivisme. Dalam teori konstruktivisme, penekanan diberikan pada peserta didik lebih daripada guru. Ini karena peserta didiklah yang bertindak dengan bahan dan peristiwa sehingga memperoleh kepahaman tentang bahan dan peristiwa tersebut. Justru, peserta didik yang membina sendiri konsep dan membuat penyelesaian kepada masalah. Pada teori ini menekankan pada peserta didik untuk mencari cara sendiri untuk setiap penyelesaian masalah. Sehingga dapat ditemukan cara yang sesuai dengan dirinya. Teori yang terakhir yang akan dibahas yaitu Teori humanistik yaitu dimana pembelajaran manusia bergantung kepada emosi dan perasaannya. Seorang ahli teori ini, Carl Rogers menyatakan bahwa setiap individu itu mempunyai cara belajar yang berbeda dengan individu yang lain. Oleh karena itu, strategi dan pendekatan dalam proses pengajaran dan pembelajaran hendaklah dirancang dan disusun mengikuti kehendak dan perkembangan emosi peserta didik. Selain itu juga dijelaskan bahwa setiap individu mempunyai potensi dan keinginan untuk mencapai aktualisasi diri. Maka, para pendidik hendaknya menjaga psikologi peserta didik dan memberi bimbingan supaya potensi mereka dapat berkembangkan secara maksimal.
Dalam setiap teori memiliki sisi trsendiri, baik kelemahan maupiun kelebihan. Dalam teori behavioristik adanya pencapaian target tertentu membuat peserta didik tidak kreatif dan tidak produktif inilah yang menjadi kelemahan teori tersebut, selain itu teori ini seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak hal yang berkaitan dengan pendidikan dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon. Sedangkan dalam teori kognitivisme dalam proses belajar sangat berpengaruh terhadap kemajuan intelektual siswa, tapi disisi lain perkembangan moral kepribadian siswa tidak diperhatikan. Semestinya, prosese pembelajaran dappat menyeimbangankan antara peran kognisi dengan peran afeksi sehingga peserta didik dapat memiliki kualitas intelektual dan moral kepribadian yang seimbang. Selanjutnya teori konstruktivisme, teori ini memberikan kebebasan ruang gerak secara luas kepada peserta didik untuk belajar sehingga memperoleh pengetahuan sebanyak mungkin. Di sini peserta didik dituntut agar selalu aktif agar informasi dan pengetahuan yang di dapatkan tidak terbatas. Untuk itu pendidik perlu memfasilitasi dalam proses belajar mengajar. Analisis yang terakhir adalah mengenai teori Humanistik. Teori ini mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia pendidikan, karena berpikir dan merasakan saling beriringan. Mengabaikan pendidikan emosi sama dengan mengabaikan salah satu potensi terbesar manusia. Penedekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif serta berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Cakupan teori Humanistik mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Serta berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Dari pemaparan diatas mengenai berbagai teori pembelajaran yang beraneka ragam dapat dikatakan semua teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing sehingga tidak dapat diputuskan mana teori yang baik maupun teori yang buruk dalam dunia pendidikan. Tinggal bagaimana para pemeran didalam dunia pendidikan menggunankan teori tersebut. Seiring berkembangngya IPTEK diharapkan dapat terjadi inovasi pembelajaran secara maksimal sehingga dapat terwujud tujuan pendidikan yang sebenarnya.

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 3B / 15

Log 11
Rabu, 10 November 2010

Terjadi perdebatan antar teman tentang aspek yang mempengaruhi potensi otak.
untuk menjadi manusia yang normal, kita hanya perlu menggunakan kurang dari satu persen dari otak kita.
gunakan terus otakmu !!!

Niken Septiasih/K7109131/3B/ LOG 11

LOG:11
Penanganan terhadap anak berbakat istimewa.

TOFIYAH/K7109186/3B

Log Pertemuan ke 10 (10 Nov 2010)
Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, jadi sebagai seorang calon guru harus bisa menghadapi peserta didik yang nantinya pasti akan mempunyai kemampuan dalam belajar yang berbeda. Setiap anak yag terlalu cerdas bukan berarti dia mengalami kelainan.

TOFIYAH/K7109186/3B

Log Pertemuan ke 10 (10 Nov 2010)
Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, jadi sebagai seorang calon guru harus bisa menghadapi peserta didik yang nantinya pasti akan mempunyai kemampuan dalam belajar yang berbeda. Setiap anak yag terlalu cerdas bukan berarti dia mengalami kelainan.

RANI DAROJAH/K7109156/10/B

Log pertemuan 10, rabu, 10November 2010

Setiap Individu memiliki potensi yang berbeda-beda, untuk itu Guru perlu melayani siswa sesuai dengan potensinya agar perkembangan siswa tersebut dapat optimal dan potensi yang dimiliki siswa dapat digunakan semaksimal mungkin.

LOG NUR LAILA K7109222/3B

Pertemuan 11, 10-09-2010
Dilapangan nantinya guru tidak hanya menemui anak-anak normal, tapi juga akan menemui anak-anak dengan kecerdasan istimewa yang membutuhkan penanganan lebih daripada anak-anak normal. Guru harus peka terhadap anak-anak tersebut dan memberikan penangan khusus agar tumbuh kembangnya bisa optimal.

Yuni Ambarsari/k7109215/33/3B

log Pertemuan ke 11
10 November 2010
melanjutkan presentasi KD3 tentang pembaharuan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang bertujuan,
pendidikan menjadikan anak kritis, kreatif, dan problem solver dan teori hemiang sphere , perkembangan intelek dan kreativitas, dan membahas masalah-masalah yang akan dihadapi guru Sd menghadapi muridnya yang berbeda2 intelegensi bakat dan kepribadiannya. 

Dian Wahyuni/K7109058/3A

Log 10, 3 November 2010

Lanjutan presentasi kelompok 2 tentang analisis teori-teori dan pergeseran teori pembelajaran.

Selasa, 09 November 2010

Wahyu Widayanti/ K7109200/ III B/ 26

Log Pertemuan ke 9, 10, dan 11

Presentasi kelompok 2 tentang teori pembelajaran
Presentasi kelompok 3 tentang melatih siswa berpikir kritis dan menjadi problem solver (bag 1)


Ada sebagian orang dilahirkan memiliki kecerdasan istimewa atau bakat istimewa.  Mereka memiliki potensi yang luar biasa yang tetapi kenyataannya potensi yang mereka miliki justru berprestasi rendah.

Undi eka wati_3b_k7109194

pertemuan tanggal 11 November 2010
Anak yang mempunyai kecerdasan tinggi justru banyak yang tidak berprestasi, hal ini di akibatkan
guru yang tidak bisa memperlakukan anak didik mereka dengan baik dan tidak bisa memahami diri siswa.

MITANINGTYAS FITRIANA-K7109129-IIIB-01

Log Pertemuan 9 (27 Okt 2010)
         Teori belajar dan pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

Log Pertemuan 10 (3 Nov 2010)
          Presentasi analisis dan pergeseran teori pembelajaran.

Log Pertemuan 11 (10 Nov 2010)
          Psikologi, dokter dan pedagogis belum menemukan titik temu. Dan tenaga ahli belum tentu ahli dalam bidangnya.

log 11 Rizka Vitasari/3B/14

log 11
setiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda, anak yang berkebutuhan khusus membutuhkan bimbingan privat tetapi banyak anak yang menjadi korban karena guru menyamaratakan semua kemampuan anak.

MITANINGTYAS FITRIANA-K7109129-IIIB-01

Bukan hanya untuk Dipahami, tapi Berinovasilah

Berbicara mengenai belajar dan pembelajaran, tentu tidak asing lagi bagi kita yang notabene calon pendidik. Yah, setidaknya itu makanan sehari-hari dalam kelas, karena setiap mata kuliah minimal menyinggung belajar dan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Dalam hal ini terjadi adanya perubahan tingkahlaku yang terjadi dari akibat proses belajar maupun hasil belajar. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses belajar-mengajar antara siswa dan guru. Tidak cukup hanya sampai mengetahui pengertian dari belajar dan pembelajaran. Perlu diketahui juga berbagai teori belajar dan pembelajaran, bagaimana analisis mengenai teori tersebut, dan bagaimana pula pergeseran dari teori satu dengan yang lain.

Terdapat berbagai macam teori pembelajaran, salah satunya adalah teori behavioristik. Teori ini banyak digunakan dalam sistem pendidikan terdahulu, walaupun sampai sekarang ada yang memakai teori ini, intensitas penggunanya lebih sedikit dan sudah melalui tahap modifikasi. Teori behavioristik lebih menekankan pada stimulus dan respon, serta hasil dari penerapan teori ini yaitu dengan melihat perubahan tingkah laku dari siswa. Terdapat para ahli yang memaparkan teori ini, seperti Gagne, Skinner, Bruner, dll. Namun pada intinya sama, hanya yang membedakan adalah hakikat pembelajaran dan proses dari pembelajaran tersebut. Teori behavioristik itu sendiri identik dengan adanya penguatan dan hukuman. Yang dimaksud dengan penguatan yaitu guru memberi penghargaan dan memberi semangat untuk lebih baik bagi anak yang mendapat nilai minimal baik atau bahkan mendapat nilai sempurna. Guru memberikan suatu hukuman bagi anak yang mendapat nilai kurang baik, hukuman disini bukan suatu bentuk kekerasan namun lebih kepada hukuman yang berdampak kemajuan dari pola pikir anak tersebut. Adanya penguatan dan hukuman ini merupakan keunggulan tersendiri dari teori behavioristik. Teori ini juga mempunyai kelemahan-kelemahan, diantaranya membuat otak anak menjadi tidak kreatif dan tidak produktif karena pada teori ini terdapat pencapaian target. Pada teori ini yang terjadi hanya stimulus dan respon, sehingga bagaimana bentuk atau kondisi belajar kurang bisa digambarkan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam proses stimulus dan respon juga tidak bisa dijelaskan.

Teori yang kedua yaitu teori kognitif, dalam teori ini belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori ini lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan dalam aspek rasional yang dimiliki seseorang. Teori kognitif hanya menitikberatkan pada perkembangan intelektualnya saja, sedangkan nilai moralnya diabaikan. Harusnya dalam proses pembelajaran perlu adanya keseimbangan, agar hasil yang diharapkan juga tidak hanya merujuk pada satu hal saja.

Teori yang selanjutnya adalah teori konstruktivisme . Pada teori ini lebih ditekankan pada pemberian materi dan pengalaman terjun langsung ke lapangan. Anak di harapkan mampu untuk bersikap kritis terbuka dan inovatif. Karena guru hanya sebagai sebuah fasilitator saja. Adanya kebebasan berfikir, belajar, membuat anak bisa lebih aktif didalamnya. Informasi yang diberikan guru kepada anak didiknya terbatas. Disinilah anak bisa berfikir aktif, dan mencari informasi yang lebih diluar yang disampaikan oleh gurunya.


Teori yang selanjutnya adalah teori humanistik. Teori ini mencakup teori sebelumnya, behavioristik dan konstuktivisme. Hal yang dititikberatkan dalam hal ini adalah bagaimana cara memanusiakan manusia. Berkaitan dengan kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi guru mampu untuk mengkondisikan dirinya sendiri sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Perkembangan pribadi yang positif dan diwarnai oleh emosi positif. Emosi positif antara lain adalah sikap jujur, menghargai orang lain, dan lain sebagainya. Guru juga tidak boleh membawa masalah kedalam kelas karena bisa mengganggu suasana dan kondisi dikelas.


Dengan adanya perkembangan-perkembangan dalam dunia secara umum, teori behavioristik agaknya kurang tepat digunakan dalam pembelajaran masa kini. Kalaupun diterapkan, guru hendaknya benar-benar mampu memahami karakteristik siswa sehingga teori ini dapat tepat sasaran. Dalam teori kognitif yaitu bagaimana informasi diproses dan menghasilkan sebuah informasi. Teori ini adalah dimana teori ini lebih menghargai proses pembelajaran dibandingkan dengan menilai hasil pembelajaran itu sendiri, jadi apabila diterapkan dalam proses pembalajaran yang sesungguhnya guru harus benar-benar memahami tahap-tahap perkembangan dan kemampuan muridnya dalam menguasai materi-materi yang telah diberikan, hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Dalam teori konstuktivisme anak melatih siswa untuk berpikir kreatif atau berfikir tingkat tinggi dimana bukan sekedar mengerti, paham, dan hafal saja akan tetapi juga berfikir bagaimana cara menciptakan sesuatu yang baru atau menginovasi apa yang sudah ada dari apa yang telah disampaikan guru. Namun teori ini diterapkan secara murni siswa yang berkemampuan kurang atau tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan tertinggal dari teman-teman yang lainya. Dengan adanya perkembangan teknologi, penerapan teori ini lebih dipermudah karena materi yang didapat bisa mengambil dari berbagai sumber termasuk dari internet. Sedangkan teori humanistik mementingkan pengalaman serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pergeseran dari teori konstuktivisme yaitu pada teori humanistik lebih mementingkan terciptanya manusia yang ideal.
Pada dasarnya semua teori itu mempunyai kekurangan maupun kelebihan tersendiri. Masing-masing teori digunakan dengan baik bila mampu dikondisikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam teori ini juga mempunyai kaitan satu sama lain, hanya kita menitikberatkan pada teori apa yang digunakan. So, mari berinovasi dengan menciptakan pembelajaran yang sesuai, atau menemukan teori pembelajaran masa yang akan datang. Pilih yang mana? Tergantung dari kemauan dan kemampuan kita.

Zahro Sri Tanjung / K7109218 / III B

LOG Pertemuan ke 11
Tanggal 10 November 2010


Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, ada yang memuliki kecerdasan biasa-biasa saja, ada yang dibwah normar, bahkan ada yang diatas normal. Akan tetapi anak-anak yang memiliki kecerdasan subnormal kecenderungan pada saat masih kanak-kanak sampai remaja menunjukan prilaku-prilaku yang aneh bahkan prilaku yang mungkin tidal terpikirkan oleh kebanyakan orang.

Widiayu Septiani

Log pertemuan 11 (10 November 2010)

Banyak guru yang masih membodohkan peserta didiknya, sehingga kadang anak-anak berpotensi tinggi mendapat nilai yang rendah.

Selamat Hari Pahlawan…..

Winarsih/K7109204/III B/29

Log Pertemuan 11
10 November 2010

Banyak anak yang memiliki kecerdasan tinggi (di atas normal) namun memiliki perilaku yang sub normal. Hal ini dikarenakan lingkungan yang tidak mendukung perkembangan kecerdasan mereka. Oleh karena itu pembelajaran saat ini harus disesuaikan dengan potensi masing-masing siswa agar kecerdasan mereka berkembang dengan optimal.

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

Log Pertemuan 10 tgl 3 November 2010

Presentasi tentang pergeseran dari berbagai teori belajar dan pembelajaran.

Log Pertemuan 11 tgl 10 November 2010

Salah satu ciri anak yang cerdas yaitu bersifat egois, karena cara kerja otak dari orang yang cerdas lebih cepat sehingga orang yang cerdas enggan untuk menanti orang yang lamban dalam berfikir.

Ulfi Rahmatikasari/ K7109193/ IIIB

Log Pertemuan 11
10 November 2010

Presentasi dan diskusi tentang pembaharuan strategi, metode, teknik pembelajaran yang bertujuan; pendidikan menjadikan anak kritis, kreatif, dan problem solver; serta teori hemisphere. Kemudian membahas tentang bakat istimewa dan cerdas istimewa.

Ulfi Rahmatikasari/ K7109193/ IIIB

Log pertemuan 10
3 November 2010

Presentasi dan diskusi tentang pergeseran- pergeseran teori belajar.

Anjuntia Bella Trisnasih/K7109026/08/IIIA

PENEMUAN TEORI BARU INOVASI PENDIDIKAN

Teori didalam pembelajaran difungsikan sebagai tolak ukur menentukan kebijakan kegiatan belajar mengajar. Namun, teori yang ada tanpa adanya usaha pengaplikasiannya, akan hanya menjadi pajangan yang terkhusus wacana belaka. Teori dari para ahli tentang pembelajaran digunakan sesuai kondisi dan kebutuhan balansititas dengan jalannya pembelajaran. Transformasi ilmu pada jaman globalisasi jelaslah berbeda dengan pra-modernisasi. Dan yang menjadi permasalahannya, apakah teori yang sudah ada bisa menjawab keruetan pendidikan saat ini? Haruskah ada penetapan tradisi yang hanya mengacu pada cara lama? Ataukah harus ada penemuan teori baru? Mari kita lihat mulai dari Teori Behavioristik, Kognitif, Teori Konstruktivisme, Teori Humanistik dan bagaimana cara pengaplikasiannya dalam proses belajar mengajar.
Behavior yang mengacu pada tingkah laku dari pengalaman. Behavioristik lebih menekankan pada menyadari bahwa individu sebagai suatu kesatuan, yang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan tergantung pada kondisi psikologis. Usaha menggunakan Teori Behavioristik dalam pembelajaran tidak hanya “ memberi ilmu “ dalam arti harfiah, tetapi dalam proses pentransferan ilmu yang disertai pemberian stimulus untuk mendapatkan respon dari siswa. Dengan kata lain pokok bahasan pada Teori Behavioristik yaitu stimulus dan respon. Contohnya, pembelajaran yang dimulai dengan doa. Guru masuk dan menyapa (stimulus diberikan), siswa secara otomatis akan merespon dengan menjawab sapaan dan bergegas menyiapkan posisi untuk berdoa sebagai awal responsible siswa.
Selain itu terdapat asumsi menurut Engkoswara tentang dasar hakikat manusia dalam teori ini yaitu Kebebasan-ketidakbebasan, yang dimaksudkan pandangan pribadi, dimana bebas dan tidaknya individu dalam kelompok untuk bertindak. Dipengaruhi oleh keadaan psikologis diri dan dari luar sosial budaya masyarakat. Berikutnya Rasional-irasional. Dalam Teori Behavioristik mengembangkan rasionalisme pribadi sebagai makhluk yang berakal. Rasionalisasi dipacu sebagai bentuk kebutuhan naluri dan bukan sebagai kepribadian yang psikoanalisa (irasional). Holisme-Elementalism dapat dilihat dari potensi yang ada dalam diri manusia. Holism lebih pada keseluruhan pemahaman masalah yang bersifat umum, sedangkan Elementalism melihat sesuatu dari segi parsial atau khusus. Yamg terakhir adalah Konstitusional-Enviromentalism lebih mengacu pada faktor pencapaian belajar. Konstitusional lebih melihat keberhasilan karena adanya potensi bawaan sedangkan Enviromentalism dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.
Pengaplikasian Teori Behavioristik dalam pembelajaran yaitu menekankan stimulus respon. Keberhasilan belajar menurut teori ini ditentukan oleh interaksi antara guru dengan siswa dan seberapa besar respon yang didapat dari pemberian stimulus. Sedangkan keberhasilan ini ditandai dengan perubahan tingkah laku secara konkret di dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak lagi hanya dilihat dari perspektif intelektualnya saja.
Menurut Teori Kognitif pembelajaran yaitu merupakan proses pengetahuan (tahu), berlanjut pada memahami (paham), penerapan (terapan), yang sudah menjalani analisis, pemikiran atau penarikan kesimpulan (sintesis) dan berpotensi tidaknya dilihat dari evaluasi (uji).
Teori Kognitif lebih menekankan upaya pengoptimalan kemampuan (rasional) dalam mewujudkan perilaku menanggapi respon. Berbeda dengan Teori Behavioristik yang mengacu pada stimulus dan respon, kognitif lebih pada usaha menunjukan pemenuhan stimulus dengan respon. Dengan kata lain behaviorisme pada stimulus dan respon, kognitif pada usaha merespon stimulus.
Teori kognitif apabila diaplikasikan dalam pembelajaran cenderung melakukan praktek yang mengarahkan pada kualitas intelektual peserta didik. Positifnya penggunaan teori ini adalah kecerdasan peserta didik yang dimulai dari pembentukan kualitas intelektual (kognitif).
Secara umum proses pembelajaran harus didasarkan pada universal yaitu pada proses pembelajaran sebagai suatu realitas sistem. Keberhasilan belajar tidak hanya ditentukan oleh suatu faktor tetapi berbagai faktor yang saling berhubungan. Yang kedua adalah proses pembelajaran sebagai realitas natural. Kebutuhan dalam membuat kehidupan yang lebih layak, salah satu proses yang ditempuh adalah menuntut ilmu. Ketiga, proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual dan relevan dengan realitas kehidupan peserta didik. Tidak harus dalam format tetapi mengenal dengan pengembangan analisis juga bisa dilakukan. Berikutnya pembelajaran tidak dilakukan secara monoton, kreativitas dituntut sebagai modal mutlak dalam proses pembelajaran. Kelima, keterlibatan siswa diharapkan aktif, maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan serta pengalaman berjalan baik. Proses memaknai lebih dibanding proses menghafal. Yang terakhir proses belajar mengajar harus memperhatikan perbedaan individu.
Teori Konstruktivisme menekankan pada proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Dengan kata lain siswa lebih cepat menangkap informasi atas dasar realitas yang ada di dalam masyarakat. Sebagai contoh guru mengajarkan sub bab puisi. Bukan lagi guru hanya mendikte siswa untuk menulis sifat-sifat instrinsik puisi, tetapi siswa diajak mempunyai pengalaman membuat puisi.
Peran guru sebagai fasilitator yang merupakan satu-satunya sumber belajar sedangkan murid dituntut aktif, kreatif dan kritis. Siswa diberikan area luas untuk berpeluang mengemukakan ide serta gagasannya tidak dengan otorientasi guru. Media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran menurut Teori Konstruktivisme sangatlah membantu pemahaman siswa. Dengan sarana tersebut siswa akan berlatih memecahkan masalahnya sendiri, mandiri, kritis, kreatif dan bertanggung jawab dengan pemikirannya yang rasional.
Bila dibandingkan dengan pembelajaran tradisional, pembelajaran teori ini lebih pada penyajian secara keseluruhan menjadi bagian-bagian. Lebih memberikan kebebasan siswa untuk mengemukakan ide dan gagasan. Lebih banyak dikaitkan pada realitas masyarakat serta menyadari potensi siswa dalam mengembangkan materi pelajaran.
Sedangkan teori yang terakhir adalah Humanistik. Teori Humanistik menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dari kepentingan memanusiakan manusia. Humanistik lebih bersifat penekanan pada bagaimana memahami persoalan manusia dari latar belakang, kognitif, affektif dan psikomotor.
Teori Humanistik menyadari bahwa peserta didik merupakan manusia yang bisa berfikir, melakukan sesuatu jika ada kemauan, serta memiliki rasa dan potensi. Pikiran mereka bisa dikendalikan tetapi terlalu picik jika dikekang. Secara pengaplikasiannya pada pembelajaran yaitu dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, bebas namun bertanggung jawab. Dalam Teori Humanistik memerlukan kerjasama dengan cara pembentukan kelompok-kelompok kecil. Hal ini difungsikaan agar tidak hanya guru yang memanusiakan siswa, tetapi siswa juga menghumanistik teman sepermainan. Pembelajaran menurut Teori Humanistik adalah bagaimana seseorang benar-benar memahami perbedaan siswa, sebagai kelompok yang harus dibimbing dan pentingnya pengembangan potensi di dalam diri.
Teori-teori yang dikemukakan bisa menjadi acuan penyempurna dari waktu ke waktu. Namun penemuan yang lebih mutakhir akan sangat dinanti oleh ramainya pendidikan saat ini. Dengan kata lain pembekalan pada kreativitas, mindset, tingkah laku guru sebagai pendidik lebih diutamakan pemberian ilmu sebagai tantangan siswa.
Salah satu kegagalan dalam pembelajaran disebabkan adanya ketidaktahuan atau memang kesengajaan guru dalam melakukan teror akademik, psikologis dan sosiologis. Guru seringkali mengabaikan tingkatan perkembangan siswa, melupakan kondisi dan latar belakang siswa yang berbeda.
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori pembelajaran menitikberatkan pada pemahaman yang beraplikasi pada tindakan agar sesuai dengan tuntutan masyarakat. Teori baru yang bisa digunakan yaitu pembelajaran yang berorientasi alam (baik sosial, budaya, politik, profesi) dengan cara pemenuhan 100% kebebasan memilih prosedur mana yang bisa dipakai siswa dalam mengembangkan materi. Tentunya guru dituntut untuk lebih kreatif serta tingkat pemahaman, pengembangan materi yang disampaikan tidak sekedar pemenuhan tugas sebagai pendidik, lebih dari itu tetapi hutang mencerdaskan anak didik. Penerapan teori ini diaktifkan pada realita, agar peserta didik menjadi individu yang lulus seleksi dan bisa diterima di lingkungan masyarakat.

Yunita Lailati Husna/K7109217/35/IIIB

Aplikasi Teori Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, namun belajar secara resmi dilakukan di sekolah sesuai dengan kurikulum yang ada.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat oleh setiap manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Dalam dunia pendidikan terdapat macam-macam teori belajar dan pembelajaran yang merupakan acuan pendidik dalam mengajar. Teori-teori tersebut meliputi: teori behavioristik, teori kognitif, teori konstruktivisme dan teori humanistik. Banyak para ahli mengemukakan pendapat dan definisi mengenai teori belajar. Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, Skinner mengemukakan pendapat mengenai teori behavioristik. Secara umum teori behavouristik lebih melihat sosok atau kualitas manusia dari aspek kinerja atau perilaku yang dapat dilihat secara empirik. Perilaku dalam pandangan behavioristik dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan melalui proses mental. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Dalam teori ini belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus merupakan umpan yang diberikan oleh guru kepada siswa sedangkan respon merupakan tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru. Teori ini mengutamakan pengukuran karena pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku. Selain itu, dalam teori ini penguatan (reinforcement) juga dianggap penting karena bila penguatan ditambahkan maka respon akan semakin kuat dan sebaliknya. Teori belajar yang kedua yaitu teori kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dan Bruner. Teori kognitif secara umum merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Jadi, teori ini lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan dalam aspek rasional yang dimiliki seseorang. Selanjutnya yaitu teori konstruktivisme. Teori ini mengemukakan bahwa belajar merupakan proses membangun pengetahuan melalui pengalaman konkret. Disini guru hanya berperan sebagai fasilitator sehingga siswa harus berperan aktif, kreatif dan kritis. Teori yang terakhir yaitu teori humanistik. Para ahli yang berpendapat mengenai teori ini diantaranya Kolb, Honey dan Mumford, Habermas, Blomm dan Krathwohl, Arthur Combs, Maslow dan Carl Rogers. Dalam teori ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
Masing-masing teori di atas memiliki kelebihan dan kekurangan dalam aktualisasinya terhadap pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat diolah sedemikian rupa sehingga dalam pembelajaran akan tetap terasa menyenangkan. Dalam teori behavioristik dijelaskan adanya penguatan dan hukuman dalam proses belajar mengajar. Bila penguatan ini diterapkan maka akan mempengaruhi semangat siswa dalam pembelajaran. Penguatan dapat diberikan guru dalam bentuk pujian, sedangkan hukuman dibuat agar siswa jera. Hal tersebut merupakan kelebihan teori behavioristik. Adanya pencapaian target tertentu dalam teori behavoristik membuat siswa juga tidak kreatif dan tidak produktif, inilah yang menjadi kelemahan teori tersebut. Dalam teori kognitif proses belajar sangat berpengaruh terhadap kemajuan intelektual siswa. Namun disisi lain perkembangan moral kepribadian siswa menjadi sangat miskin karena teori ini hanya mengoptimalkan kemampuan intelektual saja tanpa memperhatikan aspek moral. Seharusnya proses pembelajaran harus mampu menjaga keseimbangan antara peran kognisi dan afeksi sehingga lulusan pendidikan mempunyai keseimbangan antara intelektual dan moral kepribadian. Teori konstruktivisme memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk belajar dimanapun dan kapanpun tidak harus di ruang kelas sehingga memberikan keleluasaan pada peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Dalam hal ini siswa lebih aktif sehingga guru memberikan fasilitas yang lebih dalam pengajaran. Teori humanistik menekankan pada perkembangan kepribadian individu dalam membangun hal-hal yang positif yang berkaitan dengan emosi positif individu. Individu diajak untuk jujur, menghargai dan menghormati orang lain serta emosi positif lainnya. Selain itu siswa diajak untuk berimajinasi agar perkembangan otaknya lebih terlatih.
Sejalan dengan kemajuan IPTEK teori-teori pembelajaran juga mengalami pergeseran yang mengarah pada kemajuan pendidikan. Pada teori behavioristik lebih ditekankan pada pemberian stimulus oleh guru dan siswa merespon stimulus tersebut. Sehingga pembelajaran terkesan otoriter, siswa hanya bersifat pasif dan menerima apa yang dijelaskan guru. Disini hukuman juga berlaku sebagai efek dari kesalahan yang dilakukan siswa. Hal tersebut membawa dampak yang signifikan pada siswa, yaitu siswa merasa tertekan dan melakukan pemberontakan. Perilaku tersebut telah disadari oleh para pendidik sehingga untuk mengantisipasinya muncullah adanya pergeseran teori, misalnya model pembelajaran active learning yang dianggap lebih efektif dan efisien serta melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam mengeksplor perkembangan dirinya. Pada teori kognitif cenderung melakukan praktek sehingga kemampuan siswa dapat terasah dan kemampuan aspek rasional siswa dapat berjalan secara optimal. Teori belajar konstruktivisme menekankan pada pengembangan potensi siswa sehingga siswa dituntut untuk aktif, kreatif dan kritis sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator saja. Namun dalam kenyataannya teori ini kurang bagus diterapkan karena apabila ada siswa yang memiliki kemampuan yang lemah / motivasi rendah maka akan tertinggal oleh teman-teman lainnya. Perkembangan teknologi membawa pergeseran pada teori ini misalnya adanya internet siswa harus lebih mengembangkan dirinya untuk lebih aktif dalam mengakses informasi dan materi belajar secara mandiri. Sedangkan pada teori humanistik memiliki sifat yang ideal yaitu memanusiakan manusia.Teori ini lebih menitikberatkan pada siswa agar berfikir induktif dimana siswa lebih mengedepankan pengalaman dan siswa aktif dalam pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivisme mendekati sama dengan teori humanistik, pergeserannya yaitu pada teori humanistik lebih mengedepankan terbentuknya manusia yang ideal yang mendekati sempurna.
Perkembangan IPTEK menuntut adanya inovasi dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam dunia pendidikan. Teori-teori belajar tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan inovasi. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru yang segar dan mencerahkan. Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam pembelajarannya, maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Inovasi akhirnya menjadi sesuatu yang harus dicoba untuk dilakukan guna mencapai tujuan pembelajaran yang sesungguhnya.

Ika Yuliastuti ( IIIA / K7109098 )

Log Pertemuan 11
Presentasi kelompok 3, sebagai seorang pendidik kita harus mampu menciptakan situasi belajar yang memungkinkan peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.

Astuti Prasetyaningsih/ K7109037/ IIIA

LOG 11
10 November 2010

Teori Hemisphere dalam pembelajaran membutuhkan peran belahan otak kanan dan kiri, diperlukan peran penting dari perbagai aspek untuk kesuksesan dalam strategi, teknik, dan metode dalam pembelajarn.

Arini Kurniawati / k7109034 / lll A / 12

LOG 11 (10 November 2010)

Presentasi kelompok 3 tentang membangun anak menjadi manusia kritis dan kreatif, serta pemecahan masalah melalui pembaharuan pendekatan, strategi, metode dn teknik pembelajaran.

Guru hanya memfasilitasi dan mendukung potensi yang ada dalam diri anak. Guru DILARANG mengarah-arahkan dan memberi bimbingan, sebaiknya guru hanya menyampaikan gagasan atas suatu masalah, dan keputusan terakhir diserahkan pada anak, dan jika anak tersebut menolak gagasan guru, justru hal tersebut yang diharapkan.
Anak tidak boleh DIBENTUK dan DICETAK, jika demikian ini dilakukan berarti kita telah membunuh hak anak untuk berkembang an biarkan anak berkembang secara alami, yang boleh kita lakukan adalah memberi dukungan dengan tulus, tanpa mengarah-arahkan dan mencap ini itu.

Lilis Saputri H. ( IIIA / K7109120)

Log 11
Potensi dan latihan berkembang secara sinkron. Kreativitas tidak datang secara tiba-tiba, tetapi memerlukan proses dan kerja keras.

ANGGRIAWAN NOVA PRASETYO/K7109018/IIIA/05

LOG 10-11

LOG 10
Presentasi kelompok II tentang analisis dan pergeseran Teori-teori belajar

LOG 11
orang kadang membeda-bedakan tentang kinerja belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Seorang guru harus dapat mengkombine teori-teori belajar agar peserta didik dapat meksimal dalam belajar dan juga dalam proses pembelajaran.

Rani Darojah/K7109156/10/IIIB

Belajar Teori???

Belajar dan pembelajaran mempunyai kaitan yang sangat erat, proses pembelajaran dapat membantu siswa untuk belajar dengan baik. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Perlu disadari bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi yang bersifat kompleks dan timbal-balik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk itu hendaknya siswa diberi kesempatan yang memadai untuk ikut ambil bagian dan diperlakukan secara tepat dalam sebuah proses pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa teori belajar yang dapat digunakan pendidik sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas antara lain teori behavioristik, teori kognitif, teori konstruktivisme dan teori humanistik.
Teori Behavioritik merupakan teori untuk memahami perilaku individu. Behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam belajar. Teori behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku sebagai pengaruh lingkungan. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila menunjukan perubahan perilakunya. Menurut teori behavioristik dalam belajasr yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Teori ini memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Dalam teori behavioristik dijelaskan adanya penguatan dan hukuman dalam proses belajar mengajar, contohnya dengan memuji hasil kerja siswa “ya pekerjaan kamu bagus patut diacungi jempol, besok lebih ditingkatkan lagi ya?.” Adanya hukuman juga dapat membuat siswa sadar atas kesalahannya dan tidak mengulangnya kembali namun hukuman tersebut bukan berarti dalam bentuk kekerasan, namun hukuman yang mendidik dan membangun agar peserta didik belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam teori behavioristik terdapat target – target yang harus dapat tercapai, namun adanya pencapaian target tertentu dalam teori behavoristik membuat siswa menjadi tidak kreatif dan tidak produktif.
Yang kedua yaitu teori kognitif, teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori ini lebih menekankan bagaimana proses mengoptimalkan kemampuan dalam aspek rasional yang dimiliki seseorang. Tokoh-tokoh yang mengembangkan aliran kognitf mengemukakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya aktif dan dapat berinteraksi dengan teman sebaya. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Dalam teori ini proses belajar sangat berpengaruh terhadap kemajuan intelektual. Teori ini mengutamakan aspek kemampuan intelektual saja dan tidak memperhatikan aspek moral. Hendaknya, proses pembelajaran harus mampu menjaga keseimbangan antara peran kognisi dengan peran afeksi sehingga peserta didik mempunyai intelektual dan moral kepribadian yang baik.
Selanjutnya yaitu teori Konstruktivisme, menurut teori ini belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Untuk itu pembelajaran harus mampu memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Guru hanya sebagai fasilitator artinya guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, akan tetapi, siswa harus aktif, kreatif dan kritis. Teori konstruktivisme memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk belajar dimanapun dan kapanpun. Belajar tidak harus berlangsung di dalam ruangan namun dapat di lingkungan luar kelas yang dapat menunjang proses belajar peserta didik, dengan demikian peserta didik lebih mengenal lingkungan sekitarnya.
Yang terahir yaitu teori Humanistik, teori ini menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori ini lebih menekankan bagaimana persoalan manusia dari dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru hendaknya memiliki sifat, karakter dan tampilan yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Teori humanistik ini lebih menekankan pada perkembangan kepribadian individu. Individu diajak untuk bertindak jujur, menghargai, menghormati orang lain dan sikap emosi positif lainnya serta diajarkan tentang kemampuan berimajinasi agar kemampuan otaknya dapat berkembang.
Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, teori belajar tersebut mengalami pergeseran yang diharapkan akan menjadi lebih baik. Dari semua teori diatas tidak ada yang lebih baik atau pun lebih jelek, masing-masing teori mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam mengaplikasikan teori – teori tersebut dalam pembelajaran guru hendaknya memilih metode yang tepat dan di sesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

IKA WINDY PRATIWI / K7109097 / IIIA / 27

Log pertemuan 11
presentasi tentang KD 3,serta bagaimana cara kita untuk membangun anak menjadi kreatif dan kritis, sehingga anak mampu mengkonstruksi apa yang telah anak miliki.

DIEN PUSPITAWARTI/K7109059/IIIA/20

LOG 6-9

Log 6
Pada dasarnya teori belajar dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan. Dan setiap strategi, tekhnik dan metode dalam pembelajaran itu memiliki tujuan. Dalam masing-masing kehidupan seseorang memiliki lifestyle dan learning style yang menunjang kesuksesan mereka.
Log 7
Ketertarikan yang dialami oleh anak berupa perhatian yang diberikan oleh anak dan bagaimana untuk menerapkan persepsi itu berdasarkan minat yang dimiliki anak tersebut. Yang terpikirkan oleh anak maka akan timbul proses penyimpanan dalam memori anak ( internal)
Log 8
Inovasi berarti menemukan model pembelajaran yang kemudian diterapkan. Guru harus bisa memplaning dan berupaya agar siswa dapat belajar dengan maksimal. Dan bagaimana cara guru mengkonfirmasi itu dengan kebenaran yang didapatkan dari siswa. Semua itu dapat diperoleh melaui elaborasi dari berbagai pendapat, kemudian ditarik kesimpulan.
Log 9
Belajar yang diterapkan kepada siswa itu tidak hanya bersumber dari pengalaman didalam kelas yang dipandu oleh guru dan difasilitasi buku saja, tetapi dapat pula diperoleh melalui media lain, misalnya media visual maupun audiovisual. Tidak cukup dengan itu namun bagaimana siswa tersebut memproses ilmu sehingga dapat diterapkan sesuai kebutuhan.

pawit khotibin /K7109150/3B

PENDAHULUAN


Sekarang ini ada beberapa teori pembelajaran yang dipakai sebagai panduan oleh guru untuk mengajar peserta didiknya, misalnya teori behavioristik, teori kognitivisme, teori konstruktivisme, dan teori humanistic. Teori-teori tersebut sudah digunakan di masa lalu, namun sampai saat ini dan akan datang teori tersebut masih digunakan dan terus diperbaharui lagi. Bagaimana analisis dari masing-masing teori tersebut?.Mengapa terjadi pergeseran antar teori-teori terseb

PEMBAHASAN

1) Teori Behavioristik
Secara umum teori behavouristik lebih melihat sosok atau kualitas manusia dari aspek kinerja atau perilaku yang dapat dilihat secara empirik. Perilaku dalam pandangan behavioristik dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan melalui proses mental. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

2) Teori Kognitif
Teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Jadi, teori ini lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan dalam aspek rasional yang dimiliki seseorang.

3) Teori Konstruktivisme
Menurut teori ini belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Konsekuensinya pembelajaran harus mampu memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Sehingga disini guru lebih sebagai fasilitator artinya guru bukanlah satu-satunya sumber belajar yang harus ditiru dan segala ucapan dan tindakannya selalu benar. Akan tetapi, siswa harus aktif, kreatif dan kritis.

4) Teori Humanistik
Dalam teori ini menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori ini lebih menekankan bagaimana persoalan manusia dari berbagai dimensi yaitu dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga teori ini mencakup teori-teori sebelumnya. Konsekuensinya guru harus mampu memiliki sifat, karakter dan tampilan yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
1.
Analisis Berbagai Teori Belajar

1) Analisis Teori Behavioristik
Dalam teori behavioristik dijelaskan adanya penguatan dan hukuman dalam proses belajar mengajar. Adanya pencapaian target tertentu dalam teori behavoristik membuat siswa juga tidak kreatif dan tidak produktif inilah yang menjadi kelemahan teori tersebut.. Teori behavioristik juga banyak dikritik karena seringkali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak hal yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau belajar yang dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon.

2) Analisis Teori Kognitif
Teori ini dalam proses belajar sangat berpengaruh terhadap kemajuan intelektual siswa. Namun, disisi lain perkembangan moral kepribadian siswa menjadi sangat miskin karena teori ini hanya mengoptimalkan kemampuan intelektual saja tidak memperhatikan aspek moral. Semestinya, prosese pembelajaran harus mampu menjaga keseimbangan antara peran kognisi dengan peran afeksi sehingga lulusan pendidikan memiliki kualitas intelektual dan moral kepribadian yang seimbang.

3) Analisis Teori Konstruktivisme
Teori ini memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk belajar dimanapun dan kapanpun tidak harus di ruang kelas sehingga memberikan ruang gerak peserta didik yang luas untuk memperoleh pengetahuan. Di sini peserta didik tidak boleh pasif karena informasi dan pengetahuan yang di dapatkan terbatas. Untuk itu guru perlu memfasilitasi dalam proses belajar mengajar.




4) Analisis Teori Humanistik
Dalam teori ini lebih menekankan pada perkembangan kepribadian individu untuk membangun hal-hal yang positif erat kaitannya dengan emosi positif. Individu diajak untuk bertindak jujur, menghargai, menghormati orang lain dan sikap emosi positif lainnya. Selain itu peserta didik dapat juga diajarkan tentang kemampuan berimajinasi agar kemampuan otaknya dapat berkembang. Tugas guru lebih berat karena harus menampilkan karakter dan sifat yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Sebaiknya guru tidak membawa masalah pada saat mengajar karena dapat menganggu suasana dan jiwa peserta didik.

Pergeseran Teori Pembelajaran
Pergeseran Teori Behaviorisme
Teori pembelajaran behaviorisme menekankan bahwa proses pembelajaran lebih menekankankan pada pemberian stimulus(rangsangan) dan respon yang muncul dari siswa. Pada model pembelajaran ini kualitas manusia dilihat dari aspek kinerja/perilaku yang dapat dilihat secara empirik(nyata). Jadi meskipun siswa sudah manguasai materi yang disampaikan apabila perilakunya tidak berubah maka dia tetap saja dianggap belum belajar. Disini guru sebagai pusat/titik sentral dalam pembelajran siswa bersifat pasif. Berhasil atau tidaknya pembelajaran tergantung pada stimulus yang diberikan oleh guru. Murid hanya memperhatikan apa yang disampaikan oleh gurunya tidak diberi kebebasan untuk mengungkapkan gagasannya.
Teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan (shaping) yang membawa siswa mencapai target tertentu sehingga menjadikan siswa tidak bebas untuk berkreasi dan berimajinasi. Selain itu, keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya dilihat dari strimulus dan respons yang diberikan akan tetapi juga ada hal penting yaitu pemberian hukuman yang diberikan kepada siswa yang bersalah sehingga diharpkan tingkah lakunya akan berubah. Sekarang sudah mampu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berpikir kreatif dan mengembangkan potensinya.

Teori Kognitivisme
Pada hekekatnya teori kognitif adalah sebuah teori pembelajaran yang cenderung melakukan praktek yang mengarah pada kualitas intelektual peserta didik serta proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional anak. Teori ini merupakan bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model persptual, yaitu untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap sesuatu obyek.
Kebaikan dari teori ini adalah dimana teori ini lebih menghargai proses pembelajaran dibandingkan dengan menilai hasil pembelajaran itu sendiri, jadi apabila diterapkan dalam proses pembalajaran yang sesungguhnya guru harus benar-benar memahami tahap-tahap perkembangan dan kemampuan muridnya dalam menguasai materi-materi yang telah diberikan, hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Pergeseran Teori Konstuktivisme
Pada teori konstruktivisme lebih menekankan pada pengembangana potensi siswa, dimana guru hanya sebagai fasilitator saja sehingga siswa dituntut untuk aktif, kreatif, dan kritis. Pembelajaran yang dilaksanakan harus mampu memberikan pengalaman nyata pada siswa. Setelah itu diharapkan siswa dapat benar-benar memahami dan menghayati materi yang disampaikan. Semua fasilitas dan suasana didesain senyaman mungkin agar pembelajaran terasa menyenangkan. Di dalam pembelajaran ini guru bukan merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat/ mengungkapkan gagasanya. Jadi disini proses pembelajaran bersifat demokratis. Guru dituntut untuk tidak otoriter terhadap siswanya.

Sebenarnya model pembelajaran ini sangat bagus karena menempatkan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran bukan sebagai objek. Selain itu juga melatih siswa untuk berpikir kreatif/ berfikir tingkat tinggi dimana bukan sekedar mengerti, paham, dan hafal saja akan tetapi juga berfikir bagaimana cara menciptakan sesuatu yang baru atau menginovasi apa yang sudah ada dari apa yang telah disampaikan guru.
Sayangnya jika teori ini diterapkan secara murni siswa yang berkemampuan kurang/ tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan tertinggal dari teman-teman yang lainya.
Seiring dengan perkembangan zaman, dalam proses pelaksanaanya teori konstruktivisme mengalami pergeseran dimana menglami kemajuan karena dibantu dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh dengan adanya internet akan memudahkan siswa dalan mengakses segala informasi yang dibutuhkan sehingga diharapkan siswa yang pandai memnfaatkan waktu akan semakin menguasi apa yang disampaikan oleh gurunya dan mampu memberikan inspirasi kepada siswa uantuk berfikir kreatif.

Pergeseran Teori Humanistik
Tujuan belajar dari teori humanistik adalah memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa dapat memahami dirinya sendiri dan dapat memahami lingkungannya. Pada teori konstruktivisme guru adalah sebagai fasilitator, begitu pula pada teori humanistik, guru juga sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan motivasi agar siswa dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Tujuan teori ini adalah mengharapkan terciptanya manusia yang ideal. Untuk itu, motivasi dan pengalaman emosional sangant penting dalam peristiwa belajar.
Guru sebagai fasilatator harus mampu menciptakan situasi yang kondusif agar siswa memiliki kebebasan untuk beraktualisasi, berpikir alternative dan kebebasan untuk menemukan konsep dan prinsip.

Teori humanistik bersifat ideal yaitu memanusiakan manuasia sehingga mampu memberikan arahan terhadap semua komponen pembelajaran, dalam prosesnya semua sarana prasarana dapat digunakan asalkan dapat memanusiakan manusia. Teori ini mementingkan siswa agar berfikir induktif yaitu mementingkan pengalaman serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivisme hampir sama dengan teori humanistik, sedangkan pergeserannya adalah pada teori humanistik lebih mementingkanterciptanya manusia yang ideal.


PENUTUP
Kesimpulan
Masing-masing teori pembelajaran pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada teori yang benar-benar sempurna; yaitu tidak ada yang paling baik maupun paling jelek, semuanya saling berkaitan.

Saran
Untuk pembelajaran, sebaiknya tidak hanya memakai satu teori saja. Teori-teori tersebut perlu dikombinasikan dan diperbaharui oleh para guru atau pendidik agar berjalan seimbang dan mampu menciptakan inovasi pembelajaran.

pawit khotibin /K7109150/3B

log 10
tiap tahun model pembelajaran boleh berubah, namun teori belajar hendaknya tak mengalami perubahan, hanya bergeser

Agus Hadi Saputro/3A/K7109006

Log 10

Pergeseran Teori Pembelajaran

Teori pembelajaran perlu kita rencanakan dan laksanakan sebagai seorang calon pendidik umtuk menghasilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik masing-masing daerah.

Senin, 08 November 2010

Nur Hidayah, K7109141/ IIIB

log Pertemuan 10, 4 November 2010

Pergeseran teori dapat terjadi karena adanya kelemahan atau kekurangan suatu teori. Teori-teori masa lalu masih digunakan pada saat ini.

Zahro Sri Tanjung / K7109218 / III B

Log pertemuan ke 10

membahas tenteng analisis teori-teori pembelajaran dari masa dulu, kini, dan yang akan datang beserta pergeseran teoti-teori pembelajaran.

Yuni Ambarsari/k7109215/33B

log Pertemuan ke 10
melanjutkan presentasi Kd 2 tentang analisis teori pembelajaran dan pergeserannya.

NUR KHASANAH/K 7109142/KELAS IIIB

LOG PERTEMUAN KE-10
Lanjutan presentasi KD 2, yakni pokok bahasan mengenai analisis dan pergeseran teori pembelajaran.

Sabtu, 06 November 2010

Undi eka wati_3b_k7109194

Log 3 november 2010
masing-masing dari teori pembelajaran mempunyai kekurangan sehingga terjadi pergeseran,dari behaviorisme ke kognitivisme ke konstruktivisme ke humanisme.

Jumat, 05 November 2010

IKA YULIASTUTI/3A/K7109098

LOG PERTEMUAN 10
Lanjutan presentasi kelompok 2, mengenai analisis dan pergeseran teori belajar.

Rabu, 03 November 2010

Yunita Lailati Husna/K7109217/35/IIIB

Log Pertemuan ke-10. Rabu, 3 November 2010
Dalam setiap teori pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kekurangan terebut menimbulkan pergeseran teori yang disesuaikan dengan perkembangan pendidikan.

Ruly Rakhmawati/ kelas 3B (16) / K7109171

Log 3 November 2010

Presentasi, diskusi kelompok dua mengenai pergeseran teori-teori belajar.

ROVEY WIDIANTO / K7109169 / 3B / 15

Log 10
Rabu, 03 November 2010

Pergeseran teori-teori pembelajaran dari zaman dulu sampai sekarang.

APRILIANA REJEKI/ K7109029/ III A

LOG 10 (3 NOVEMBER 2010)
membahas mengenai analisis berbagai teori pembelajaran dan pergeseran teori pembelajaran.

Lilis Saputri H. ( IIIA / K7109120)

Log 10
Pembahasan mengenai analisis berbagai teori pembelajaran serta pergeseran-pergeseran pada teori pembelajaran tersebut.

Deviana Y (K7109049)

log pertemuan (Tgl 27 Oktober 2010)

Upaya seorang guru dalam mengorganisasi kelas, dan buku bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Bagaimana kita calon guru bisa membelajarkan siswa atau peserta didik, menyibukkan siswa dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

Log pertemuan 10 (tgl 3 November 2010)

analisi tentang teori pembeljaran Melanjutkan presentasi kelompok 2 tentang Analisis masing-masing teori dan pergeseran teori pembelajaran koneksionisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
Teori ialah dasar pembentukan sesuatu ilmu pengetahuan.
Setiap teori pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Jadi setiap kekurangan itu dapat dilengkapi dengan munculnya teori- teori baru sehingga terjadilah pergeseran-pergeseran.

Astuti Prasetyaningsih/k7109037/IIIA

LOG 10
3 NOvember 2010
Membahas tentang teori belajar dan pembelajaran, pada intinya penerapan teori belajar dan pembelajaran dapat saling dipadukan tergantung pada situasi pembelajaran karena tiap teori memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.

Irma Nangima Sari/K7109105/30

Log 10
Melanjutkan presentasi KD 2 tentang analisa teori pembelajaran dan pergeserannya. Pada intinya adanya pergeseran teori-teori tersebut adalah untuk menyempurnakan teori yang telah lalu menjadi teori yang lebih baik.

Selasa, 02 November 2010

ARINI KURNIAWATI K7109034 / III A / 12

LOG 10

Melanjutkan presentasi kelompok 2 tentang Analisis masing-masing teori dan pergeseran teori pembelajaran koneksionisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
Teori ialah prinsip kasar yang menjadi dasar pembentukan sesuatu ilmu pengetahuan.
Setiap teori pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Jadi setiap kekurangan itu dapat dilengkapi dengan munculnya teori- teori baru sehingga terjadilah pergeseran-pergeseran.

ANITA SYAFITRI / K7109025/ 07

LOG 8
inovasi merupakan pembaharuan. dalam pembelajaran dbutuhkan inovasi agar bisa tercipta pembelajaran yang lebih baik lagi. Untuk itu guru harus mempersiapkan dan merencanakan pembelajaran.

ANITA SYAFITRI / K7109025/ 07

LOG 9
Presentasi kelompok 2 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ( Masa lalu, sekarang dan yang akan datang )
Teori belajar dan pembelaran meliputi teori Behaviorisme, kontruktivisme, kognitivisme, Humanisme dan teori pada masa akan datang.Belajar tidak harus dengan buku, masih banyak sumber lainnya yang bisa kita gunakan.

ANITA SYAFITRI / K7109025/ 07

LOG 10
Melanjutkan presentasi kelompok 2.
Membahas pergeseran-pergeseran teori pembelajaran yaitu teori koneksionisme menuju teori kognitivisme, teori kognitivisme menuju teori kontruktivisme, dan teori kontruktivisme menuju teori humanisme.

Log 8 ,9, Agus Hadi Saputro, K7109006

Log 8 , 20 oktober 2010
Guru perlu menyiapkan dan merencanakan pembelajaran.

Log 9, 27 oktober 2010
Teori belajar menjadi panduan bagi guru untuk menggunakan dan mengembangkan model pembelajaran agar dalam pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Retno Megawati K7109158 3B log 10

log 10(3 Nopember 2010)

Pergeseran teori terjadi karena adanya kekurangan pada teori tersebut.

Dyah Pratiwi / K7109066 / IIIA

LOG 10

Melanjutkan presentasi kelompok 2 yang membahas pergeseran-pergeseran teori pembelajaran. Antara lain pergeseran teori koneksionisme menuju teori kognitivisme, pergeseran teori kognitivisme menuju teori kontruktivisme, dan pergeseran teori kontruktivisme menuju teori humanisme.