Kamis, 30 September 2010

WIDURI TYAS A. /K7109203/3B

Keluarga di Mata Remaja
Baik di sadari maupun tidak oleh kita semua bahwa sang motivator terbesar kita di dunia adalah keluarga. Di sana semua orang bisa meluapkan semua perasaan yang berada dalam benaknya baik yang timbul dari pengaruh luar dirinya ataupun dari konflik batin yang ia alami.Kita kupas sekilas partisipasi keluarga dalam membentuk hidup kita.

Dari sejak kita lahir,keluargalah yang pertama menawarkan kita kasih sayang dan tempat nyaman di dunia.Beranjak kita mulai mengenal lingkungan sekitar,keluargalah yang memandu kita untuk mengenal lebih dekat lingkungan kita dan menanamkan nilai hidup sebagai bekal kita dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

Dan sekarang apa generasi muda kita mencerminkan bahwa keluarga adalah hal yang utama dalam hidupnya??? Mungkin banyak jawaban “belum” yang terlempar dari mulut-mulut mereka. Generasi muda sekarang lebih senang menghabiskan waktunya untuk mencoba hal baru yang membuat ia puas dan terhibur tanpa pertimbangan panjang akal sehat dan memungut partisipasi keluarga dalam faktor pertimbangan tiap langkahnya. Tidak heran bila kasus-kasus tabu banyak di lakukan oleh remajanya, seperti sex bebas, pacaran sejak usia dini, pudarnya rasa hormat orang tua dan tidak patuhnya mereka terhadap norma-norma masyarakat kita. Itu adalah remaja yang tidak memanfaatkan pentingnya keluarga dan masa depan gemilangnya.

Padahal remaja seharusnya menjadi tumpuan keluarga setelah orang tua tidak mampu lagi memberi kehidupan yang lebih baik dan lebih lama untuk keluarganya. Keluarga rela membanting tulang demi menyekolahkan kita untuk mendapatkan ilmu. Seharusnya kita sebagai remaja memanfaatkan waktu sekolah untuk benar-benar menyerap ilmu sebagai balas budi kita terhadap keluarga, lebih luasnya terhadap negara kita. Tapi apa bukti yang banyak remaja pamerkan terhadap keluarganya dari hasil sekolah mereka? ternyata nilai dari hasil mencontek…,Banggakah kita? sadarkah juga kita? bahwa perbuatan itu justru menampar secara tidak langsung terhadap keluarga kita dan korupsi terhadap keuangan keluarga. Harusnya kita buktikan kalau kita terlahir tidak hanya untuk merepotkan keluarga. Mulai saat ini bukalah lebar otak dan mata kita terhadap perbuatan yang akan kita lakukan, minimal melakukan kejujuran terhadap diri kita dan keluarga. Jangan sakiti keluarga kita sekecil apapun dengan segala perbuatan yang akan kita lakukan.Jadi lah kita remaja yang waras!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar