Selasa, 19 Oktober 2010

apa itu inovasi belajar dan pembelajaran (apriliana rejeki/ k7109029)

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Didalam kelas proses pembelajarannya masih diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafalkan sejumlah informasi atau fakta. Otak anak masih dipaksa dan dijejali untuk mengingat dan menimbun sejumlah informasi tanpa dituntut untuk memahaminya dan menghubungkan dengan kehidupan sehari- hari. Pada dasarnya belajar bukanlah menghafal suatu fakta atau informasi. Belajar merupakan perbuatan memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran seharusnya anak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter, potensi yang dimilikinya agar dapat memberikan kesempatan untuk membentuk anak yang kritis, inovatif, kreatif dan menjadikan problem solver. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus kita ubah, kita harus lebih menitikberatkan pada pemaksimalan otak anak.
Pembelajaran merupakan proses berpikir. Dalam kajian post moder otak, pembelajaran lebih menekankan pada pemanfaatan dan penggunaan kinerja otak secara maksimal. Otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu otak bagian kanan dan bagian kiri. Masing- masing belahan otak mempunyai fungsi, tugas, dan kemampuan yang berbeda. Proses berpikir otak kiri bersifat rasional, logis, dan linear. Cara kerja otak kiri ini sangat teratur, walaupun dalam kenyataanya otak bagian kiri kita dapat melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas- tugas teratur ekspresi verbal, menulis, dan membaca. Berbeda dengan kerja otak kiri, otak kanan kita bekerja bersifat acak, tidak teratur dan holistic. Cara berpikirnya sesuai dengan cara- cara untuk mengetahui yang bersifat non verbal, seperti perasaan, emosi, kreativitas,kepekaan, dan seni. Agar dapat memaksimalkan kinerja otak, maka kedua belahan otak kita perlu berjalan bersamaan dan seimbang. Dalam pembelajaran di kelas terkadang belajar hanya memanfaatkan otak kiri. Misalnya, siswa masih dipaksa untuk berpikir logis dan rasional. Keadaan seperti ini sangat membuat siswa tidak nyaman, hampa, dan kosong. oleh karena itu, belajar berpikir logis dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kita bagian kanan. Misalnya kita dapat memasukan unsure- unsure yang mempengaruhi emosi siswa atau kreatifitas siswa. Sehingga proses belajar dapat berjalan dengan apik, menyenangkan dan menggairahkan.
Pada dasarnya otak kita bekerja secara alami. Otak manusia diciptakan bukan untuk berlomba- lomba akan tetapi selektif untuk hidup. Dalam pembelajaran yang harus kita lakukan bagaimana cara kita untuk memberi stimuli kepada siswa dan mengarahkan agar siswa mau untuk belajar. Dengan harapan mereka akan berpikir dan tertarik untuk mengikuti rangsangan (stimuli) yang kita berikan. Sehingga diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, tunggal, dan khas. Kita tahu bahwa setiap individu memiliki keunikan masing-masing sebagai suatu pribadi. Bahkan, anak kembar memiliki sifat, gaya belajar, dan tingkat kecerdasan yang berbeda. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik yang penting untuk membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Dalam proses pembelajaran kita perlu memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan siswa sebagai suatu individu. Kita tahu bahwa dalam suatu kelas terdapat perbedaan kemampuan antar siswa. Ada anak yang cepat tanggap, ada yang sedang, ada pula yang lamban. Pada umumnya guru menyesuaikan pelajaran anak sesuai dengan kemampuan anak yang sedang kepandaiannya. Akan tetapi terdapat dua golongan yang tak dipenuhi kebutuhannya, yaitu anak yang cepat tanggap (dapat dikatakan pandai) dalam memahami pelajaran dan anak yang lamban( kurang pandai). Oleh karena itu, seharusnya kita membimbing anak secara individual. Kita sebagai calon guru harus dapat menjembatani masalah ini agar semua kebutuhan siswa terpenuhi. Untuk menghadapi anak yang kurang tanggap dalam pelajaran kita harus bersikap sabar, kita harus memberikan perhatian lebih. Kita bisa memberikan ia bahan yang mudah dikerjakan terlebih dahulu,sehingga ia mendapat perasaan sanggup untuk mengerjakan. Rasa sukses karena hasil pekerjaan yang baik dapat menjadi motivasi yang kuat dan memupuk rasa percaya akan diri sendiri. Setelah itu kita harus memberikan dorongan agar anak tersebur rajin belajar seperti anak yang lainnya. Selain anak yang lamban, kita juga harus memperhatikan anak yang cepat tanggap. Mereka dapat kita beri tugas yang lebih sulit dan banyak yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.Diharapkan semua siswa dapat terpenuhi kebutuhan dalam pembelajaran.
Pebelajar merupakan pribadi yang unik, dimana siswa itu merupakan individu manusia yang memiliki karakteristik yang sangat kompleks. Setiap siswa (individu) pastinya memiliki potensi, intelegensi, maupun keterampilan yang berbeda-beda.tunggal dan khas. Siswa yang satu akan berbeda dengan siswa yang lain. Kita sebagai guru dihadapkan pada situasi keragaman karakteristik siswa. Terdapat keanekaragaman individu, dimana tidak adanya kesamaan antar individu. Oleh karena itu, kita sebagai guru perlu memiliki kemampuan dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai inovasi dalam pembelajaran yang kita anggap cocok dengan bakat dan minat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Agar siswa dapat mengembangkan potensi yang ia miliki secara optimal.
Dalam rangka memecahkan masalah dalam proses pembelajaran dan tercapainya tujuan dalam pembelajaran perlu diadakan inovasi pembelajaran. Apa itu inovasi pembelajaran? Sebelum membahas tentang pengertian inovasi pembelajaran, maka perlu dibahas terlebih dahulu mengenai pengertian discovery, invention, dan innovation.
Invention (invensi) adalah penemuan yang baru, artinya hasil kreasi manusia (Udin Syaefudin Sa’ud,2008). Hasil kreasi manusia merupakan faktor yang terpenting dalam invensi. Benda atau hal yang dihasilkan sebelumnya belum ada. Invensi muncul karena adanya kreatifitas manusia, kreatifitas ini diperoleh berdasarkan hasil dari pengalaman, dan pengamatan hal- hal yang ada di lingkungan sekitar. Invensi dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dilingkungan. Saya ambil contoh dalam kehidupan sehari- hari. Pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Sebelumnya limbah ini hanya digunakan sebagai bahan dasar pembuat pupuk kandang, selain itu limbah ini juga menyebabkan polusi udara. Dengan adanya kreatifitas manusia maka kotoran sapi ini sekarang dapat diubah menjadi biogas. Kegunaanya lebih bermanfaat disamping itu dapat memecahkan masalah yang ada pada lingkungan sekitar. Begitu pula dalam pembelajaran, invensi dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran. Dalam pelajaran IPS terkadang anak merasa ogah- ogahan. Mereka merasa sulit dalam mata pelajaran tersebut, karena dianggap materinya terlalu rumit dan banyak hafalannya. Kita sebagai guru harus dapat mengubah pandangan siswa, kita harus dapat mengkreasikan materi dengan hal- hal yang dinangi siswa. Misalnya dengan menyanyi, kita mengubah lirik lagu yang anak- anak sukai dengan materi pelajaran atau dengan jembatan keledai. Dengan ini masalah dalam pembelajaran dapat terpecahkan. Selain invensi terdapat juga diskoveri. Menurut Udin Syaefudin Sa’ud, diskoveri adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Invensi dan diskoveri termasuk dalam inovasi.
Kita sering mendengar kata inovasi, sebenarnya apa sih itu inovasi? Udin Syaefudin Sa’ud mengemukakan inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seorang atau sekelompok orang( masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud inovasi adalah “pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)” (Depdikbud, 1990: 333). Sedangkan menurut Rogers dan Shoemaker mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran. Berbeda dengan Lionberger dan Gwin (1982) yang mengartikan inovasi tidak sekadar sebagai sesuatu yang baru, tetapi lebih luas dari itu, yakni sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat atau pada lokalitas tertentu. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu terobosan baru bagi seseorang maupun masyarakat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
Kebaruan pembelajaran dapat diartikan sebagai inovasi pembelajaran. Inovasi merupakan suatu terobosan baru bagi seseorang maupun masyarakat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Pembaruan ini dilakukan dengen segala rencana dan menuju kearah perbaikan. Oemar Hamalik (1995:57) mengartikan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. pembelajaran itu sendiri adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com). Jadi pembelajaran adalah suatu proses menjadikan orang belajar. Jadi dapat disimpulkan inovasi pembelajaran merupakan suatu terobosan baru bagi orang atau masyarakat yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dalam proses belajar. Inovasi pelajaran merupakan hal yang penting, harus dimiliki dan dilaksanakan oleh guru. Karena dengan adanya inovasi pembelajaran diharapkan pembelajaran akan lebih hidup, bermakna, dan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat, semangat untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Bagaimana konsep belajar dan pembelajaran? Belajar yang merupakan proses untuk mencapai berbagai macam kemampuan, ketrampilan, dan sikap. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar merupakan aktivitas manusia tanpa mengenal waktu dan tempat, tanpa mengenal usia, bahkan aktivitas belajar tanpa mengenal situasi dan keadaan (long life education) dalam undang-undang no 20 tahun 2003 atau yang lebih sering dikenal dengan belajar sepanjang hayat ( tholabul ilmi minal mahdi ilal lahdi ). Morgan dan kawan-kawan (1986) menyatakan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Jadi, dapat disimpulkan belajar merupakan proses penambahan pengetahuan yang dilakukan manusia yang menghasilkan perubahan perilaku dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Belajar merupakan proses berpikir. Belajar berpikir lebih menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antar individu dengan lingkungan. Dalam pembelajaran pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan pada akumulasi pengetahuan materi saja akan tetapi lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri.
Sedangkan pembelajaran menurut Gagne dan Brigs (1979:3) adalah suatu sistemyang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,yang berisi serangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Eggen & Kauchak ( 1998 ) menyebutkan ada enam ciri dalam pembelajaran yaitu: siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya, guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran, aktivitas siswa didasarkan pada pengkajian, guru terlibat secara aktif dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa, orientasi pembelajaran pada penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan, guru menggunakan teknik mengajar yang yang bervariasi sesuai tujuan dan gaya mengajar guru. Sehingga dapat disimpulkan pembelajaran merupakan proses berpikir dimana terjadinya interaksi antara siswa dan guru. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Pembelajaran harus diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan yang ada dalam kehidupan.


Pustaka
Hill,F.Wilfred. 2009. Theories of Learning. Terj. Teori-teori Pembelajaran. Bandung : Nusa Media
Jensen, Eric. 2007. Brain Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya, Wina.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Syaefudin,udin. 2008. Inovasi Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar