Selasa, 19 Oktober 2010

Novi Tri Kurniasih (K7109137) (IIIB)

KD1
Awal
Saat ini, pendidikan belum mampu menjadi tulang punggung bagi perubahan pemikiran peserta didik. Proses belajar mengajar yang masih kaku dan berpusat pada guru merupakan salah satu faktor penghambat kemajuan dalam bidang pendidikan. Selain itu, kurangnya kebebasan pendapat dalam kelas membuat proses pembelajaran mati (kurang interaktif). Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang monoton tanpa menggunakan media atau alat peraga membuat siswa merasa bosan.
Semua itu seharusnya tidak dilakukan oleh seorang guru. Untuk menuju pendidikan yang berkualitas, seorang guru harus dapat menciptakan inovasi-inovasi, khususnya dalam hal pembelajaran. Setiap individu adalah unik, mereka memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, oleh karena itu, sebisa mungkin guru mempunyai strategi belajar mengajar yang bervariasi dengan tujuan agar siswa tidak merasa jenuh dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, menyenangkan dan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Tengah
Modern Teori Otak dan implementasinya dalam pembelajaran
Otak adalah organ tubuh manusia yang paling kompleks. Pembelajaran berbasis kemampuan otak adalah pembelajaran yang diselaraskan dengan cara mendesain otak secara alamiah untuk belajar. Pembelajaran tersebut dilaksanakan secara aktif menggunakan otak, sehingga mereka dapat menemukan ide-ide kreatif, dapat memecahkan masalah, yang kemudian dapat menerapkan hal-hal yang baru dalam kehidupan sehari-hari. Belajar aktif merupakan salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru diterima, kemudian disimpan dalam otak. Salah satu penyebab informasi dapat dengan cepat dilupakan yaitu faktor kelemahan otak. Ketika ada informasi yang baru, otak tidak hanya sekedar menerima kemudian disimpan, akan tetapi informasi tersebut juga akan diproses sehingga dapat dicerna kemudian disimpan. Karena itu, jika ada sesuatu yang baru, biasanya otak kita akan bertanya, pernahkan saya mendengar sebelumnya? Dimana kira-kira informasi ini saya terima? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang intinya mempertanyakan informasi-informasi yang baru.
Otak itu seperti komputer, dan penggunanya adalah manusia. Komputer tidak dapat digunakan ketika dalam kondisi off. Begitu juga dengan otak kita. Apabila otak kita berada dalam kondisi off, maka kita tidak bisa melakukan pekerjaan. Otak dapat memproses informasi yang masuk, apabila dalam kondisi on. Komputer memerlukan software untuk memproses data, begitu juga dengan otak, otak memerlukan sesuatu yang dapat dipakai untuk menghubungkan antara informasi yang baru didapat dengan informasi yang sudah ada dalam otak. Jika dalam pembelajaran otak itu pasif, maka otak tidak dapat menghubungkan antara informasi yang baru diterima dengan informasi yang ada dalam otak.
Setiap individu adalah pribadi yang unik. Mereka memilki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang senang belajar dengan mendengarkan musik, berdiskusi, menyendiri dan sebagainya. Untuk memaksimalkan potensi yang ada pada diri individu, maka seorang guru harus memperhatikan kesenangan induvidu dalam belajar dengan menciptakan strategi belajar mengajar yang bervariasi.
Setiap otak itu unik. Perkembangan otak setiap individu berbeda-beda. Dalam setiap tahap perkembangan otak, sejumlah gen dipengaruhi oleh lingkungan tertentu. Faktor gen tidak membentuk pola pembelajaran, namun gen berfungsi untuk mempresentasikan resiko atau kesempatan yang diperkaya. Misalnya saja seorang bayi yang terlahir dari gen yang exellent, dan dibesarkan di lingkungan yang miskin stimulus intelektual, kesempatan baginya untuk menjadi seorang yang exellent menjadi rendah. Disisi lain, seseorang dengan gen yang rata-rata dibesarkan pada lingkungan yang kaya akan stimulus intelektual, maka kesempatan untuk menjadi orang yang luar biasa lumayan besar.
INOVASI PEMBELAJARAN
Ketika kita mendengar kata inovasi, sesuatu yang muncul di benak kita adalah sesuatu yang baru. Inovasi berasal dari kata innovation yang artinya yaitu pembaharuan. Inovasi juga dapat dipakai untuk menyatakan penemuan, karena sesuatu yang baru itu hasil penemuan. Selain inovasi, juga ada istilah discoverydan invensi yang mengandung arti penemuan. Tetapi sebenarnya istilah tersebut berbeda. Discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada lama, tetapi belum diketahui oleh seseorang atau masyarakat. Misalnya Goa Akbar merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Tuban, Jawa Timur sebenarnya sudah ada lama, tetapi baru ditemukan oleh sebagian anggota masyarakat Tuban pada tahun 1990an.
Invensi adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, merupakan hasil kreasi manusia. Misalnya yaitu bola lampu (listrik) merupakan hasil temuan dari Thomas Alfa Edison. Bola lampu itu sebelumnya tidak ada, tetapi setelah diciptakan oleh Thomas Alfa Edison, bola lampu tersebut itu menjadi ada dan merupakan sesuatu yang baru.
Inovasi adalah suatu ide, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu. Bertolak dari pengertian inovasi di atas, maka inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu ide, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pembelajaran atau untuk memecahkan masalah pembelajaran.
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Konsep Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal usia dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk mengubah perilaku. Dengan demikian hasil dari belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Perubahan yang diharapkan tentunya adalah perubahan ke arah positif. Perubahan tingkah laku tersebut misalnya yaitu dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dari anak nakal menjadi baik dan sebagainya. Jadi perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor, naupun afektif.
Ciri-ciri belajar diantaranya yaitu, pertama belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek kognitif saja tetapi juga pada aspek psikomotor dan afektif. Misalnya yaitu, seorang anak belum bisa menulis, tetapi setelah ia belajar pada gurunya, ia dapat menulis. Kedua, perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Misalnya yaitu seorang anak akan mengetahui bahwa es itu dingin setelah ia memegang es. Selain itu perubahan kemampuan juga dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Misalnya yaitu seorang anak akan berhati-hati menggunakan pisau, setelah ia melihat ibunya tersayat pisau. Ketiga, perubahan tersebut relatif menetap. Perubahan perilaku akibat obat-obatan, minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar.
Konsep Pembelajaran
Pembelajaran adalah sesuatu yang kompleks. Pada hakekatnya pembelajaran bukanlah sekedar transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara siswa dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi tersebut dapat berupa serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dengan guru, misalnya mendengarkan ceramah guru, berdiskusi, melakukan tanya jawab dan sebagainya. Kegiatan tersebut dilakukan secara aktif baik dari pihak pembelajar maupun si pembelajar.Kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran merupakan reaksi terhadap serangkaian stimulasi yang dibeikan oleh guru. Sebagai contoh, kegiatan belajar kelompok yang dilakukan siswa di dalam kelas tidak lain atas dorongan guru untuk belajar kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses pemberian stimulasi dari guru kepada peserta didik, baik secara individu, maupun kelompok sehingga terjadi proses belajar pada diri siswa.
Akhir
Pembelajaran berbasis kemampuan otak adalah pembelajaran yang diselaraskan dengan cara mendesain otak secara alamiah untuk belajar. Dalam belajar kita harus menggunakan otak secara aktif untuk mengikat informasi yang baru kita terima dan kemudian disimpan. Agar otak dapat memproses informasi dengan baik, maka akan sangat membantu jika kita melakukan refleksi secara internal. Jika peserta didik diikutsertakan dalam pembelajaran, maka otak mereka akan dapat bekerja lebih baik. Dengan mengingat bahwa, setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, begitu juga dengan gaya belajar yang mereka pakai, maka seorang pendidik perlu mengenal dan memahami apa yang diinginkan oleh anak didiknya, sehingga kebutuhan mereka akan pendidikan dapat terpenuhi. Supaya pembelajaran tidak berjalan monoton, pendidik juga perlu menciptakan inovasi-inovasi dan strategi pembelajaran yang bervariasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar