Senin, 18 Oktober 2010

Sulatul Ma'wadah K7109181/ III B/ 17

Inovasi Pembelajaran Berbasis Otak

Menurut penelitian manusia merupakan keturunan dari manusia kera, dari manusia kera itu sendiri terdapat berbagai macam kelompoknya masing-masing. Ada yang menamakan dirinya homo sapiens, homo wajakensis, pithechantropus dan masih banyak lainya. Dari satu tingkatan ketingkatan mengalami perkembangan ataupun penyempurnaan yang akhirnya jadilah manusia pada zaman sekarang. Termasuk kedalamnya kita semua. Jika berbicara mengenai perkembangan, dalam dunia pendidikan khususnya dalam teori-teori pembelajaran juga ternyata mengalami perkembangan, pembaharuan, perbaikan serta penemuan-penemuan yang semakin kompleks yaitu inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan bukan hal yang mudah yang semua orang melakukanya dan bukan juga merupakan hal yang sulit kalau memang kita mempunyai kemauan untuk melakukan pembaharuan.

Melaksanakan pembelajaran inovasi ditunjukan untuk memenuhi tuntutan zaman semakin berkembang, apabila kita masih saja mempertahankan system pembelajaran yang telah ada maka kita akan semakin jauh tertinggal dan semakin jauh dari keberhasilan . Untuk melakukan inovasi pembelajaran kita bisa belajar mengenai kuantum, pembelajaran kompetensi, dan pembelajaran kontekstual. Kesemuanya itu dapat kita hubungkan dengan pembelajaran berbasis otak beserta implementasintya dalam pembelajaran, individu sebagai pribadi yang unik, dan konsep belajar dan pembelajaran.

Dalam inovasi pembelajaran kata innovation sering diartikan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996). Pembaharuan bisa disebut juga penemuan, kata penemua sering digunakan untuk mengartikan terjemahan kata discovery dan invention. Penemuan baru dalam teori pembelajaran adalah pembelajaran berbasis otak. Pembelajaran berbasis kemampuan otak merupakan pembelajran yang selaras dengan cara otak yang didesai secara alami untuk belajar dengan cara pendekatan multidisipliner. Teori ini mengulas tentang bagaimana dapat menciptakan iklim pembelajaran yang berbasis pada kemampuan otak peserta didik. Bagaimana mungkin para guru dapat mengindividualisasikan kurikulum lama untuk setiap pembelajaran? Memang tidak mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan setiap waktu, tetapi setidaknya kita dapat lebih dekat ke posisi itu. Cara kita supaya dapat melakukan hal ini adalah dengan menggunakan pendekatan individialisasi dan mengurangi instruksi kelompok tradisional dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan agar otak dapat lebih aktif dalam melakukan segala sesuatu yang sudah semestinya karena otak manusia dirancang secara alami untuk selalu belajar.

Perkembanagan merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh, hal ini sesuai dengan konsep anak sebagai individu. Hal ini mempunyai maksud bahwa perkembangan itu tidak hanya terjadi dalam aspek yang saling terjalin asatu sama lainya. Menurut Santrock dan Yussen, 1992: Seifert dan Hoffnung, 1991, secara garis besar perkembangan individu dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu proses biologis,kognitif dan psikologis. Seperti halnya individu yang bersifat unik ternyata otak juga unik. Kenapa bisa dikatakan unik? Banyak hal yang dapat menjawabnya dari segi ukuran otak sudah jelas berbeda, dalam penelitian ditemukan fakta bahwa otaknya para ilmuan ternyata lebih besar 40 persen dibandinkan dengan rata-rata orang biasa. Singkatnya genetika kita, dan juga pengalaman hidup kita, mmemahat organ-organ kita menjadi organ-organ unik.

Dari pribadi yang unik dapat juga kita ketahui cara atau sitematika dalam pembelajaran yang berbeda-beda. Pembelajaran bisa terjadi di mana saj, kapan saja dan tidak dapat dibatasi oleh jarak, ruang dan waktu. Pembelajaran dapat terjadi melalui pendidikan formal (sekolah) dan non formal. Cirri utama pembelajaran adalah inisiatif, fasilitatis, dan penigkatan proses belajar siswa. Ini menunjukan bahwa unsure kesengajaan dari pihak luar yaitu pendidikan dalam suatu system merupakan cirri utama dari konsep pembelajaran.

Jika ingin tahu mengenai teori pembelajaran berbasis otak, inivasi pembelajaran dan konsep pembelajaran kalian dapat langsung membukanya dalam berbagai buku sumber yang berkaitan, beberapa buku yang didalamnya terkandung masalah diatas yaitu Eric Jensen, Brain-Based Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008 dan Udin Syaefudinn, Inovasi pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Inovasi Pembelajaran oleh dosen pengampu Dr. H. Y. Padmono, M.Pd. S1 PGSD kampus VI Kebumen FKIP UNS Surakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar