Senin, 18 Oktober 2010

Retno Megawati , k7109158, 3b, KD 1

KONSEP INOVASI PEMBELAJARAN(KD 1)

Guru adalah komponen yang penting dari tenaga kependidikan, dia memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Namun seringkali guru tidak bisa menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa seperti kemampuan, bakat, minat dan kepribadian siswa. Guru juga kurang bisa mengorganisasikan isi dari pembelajaran yang akan diajarkan sehingga siswa kurang bisa memahami apa yang sedang diajarkan guru. Di samping itu, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi yang semakin pesat juga tuntutan masyarakat terhadap lulusan pendidikan yang berkualitas mengharuskan guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, dari masalah-masalah di atas penulis akan membahas kemengapaan inovasi pembelajaran di pendidikan, pengertian inovasi dan hal yang berkaitan dengannya serta konsep belajar dan pembelajaran.

Kemengapaan inovasi pembelajaran akan dijelaskan dengan tiga point. Pertama, kajian post teori otak dan implementasinya dalam pembelajaran. Saat proses pembelajaran melibatkan seluruh bagian tubuh, otak bertindak sebagai post perjalanan untuk stimuli yang datang. Semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sembari diproses otak. Setiap detik sebuah neuron dapat mencatat dan mentranmisikan antara 250-2500 impuls. Bisa dibayangkan bagaimana tidak terukurnya potensi belajar manusia.

Manusia mempunyai otak yang sangat bagus. Ada dua belahan kiri dan kanan. Belahan kiri bersifat linear sehingga cenderung pada intelektual dan dalam memproses bagian-bagian secara berurutan. Belahan kanan bersifat lateral imajinatif sehingga cenderung pada kreatifitas dan dalam memproses bagian-bagian secara keseluruhan (secara acak). Kedua belahan otak ini sangat interaktif.

Di tengah-tengah belahan kiri dan kanan tedapat serabut corpus collosum yang menghubungkan antara belahan kanan dan kiri serta berfungsi mengopi pesan dari sisi satu ke sisi yang lain.

Bagian tengah atau inti otak yang sering disebut dengan sistim limbik bertanggung jawab pada emosi. Bagian otak ini juga berperan untuk berpikir tingkat tinggi.

80 persen porsi terbesar di otak disebut cerebrum bertanggung jawab atas fungsi-fungsi berpikir tingkatan tertinggi dan pengambilan keputusan.

Inilah sebabnya perlu dilakukan inovasi pembelajaran berpikir tingkat tinggi atau yang biasa disebut belajar berbasis otak. Guru tidak lagi membuat pertanyaan-pertanyaan yang hanya memerlukan pemikiran tingkat rendah seperti pertanyaan apa, sebutkan tetapi pertanyaan-pertanyaan menganalisis, membedakan, mencari kelemahan dan kelebihan suatu hal.

Implementasi dalam pembelajaran diantaranya adalah dalam pembelajaran siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, dalam pembelajaran guru memberikan umpan balik yang kaya dan tetap kepada siswa, dalam pembelajaran siswa didukung oleh lingkungan yang renponsif terhadap kebutuhan siswa sehingga perilaku siswa cepat berubah dan dalam pembelajaran pengalaman pribadi, opini yang berbeda dan individualitas lebih dihargai.

Point kedua akan membahas individu anak sebagai pribadi. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari pembentukan yang diterima dari lingkungan. Kepribadian meliputi tingkah laku, cara berpikir, perasaan, gerak hati, usaha, aksi, tanggapan terhadap kesempatan dan cara sehari-hari dalam berinteraksi dengan orang lain. Sehingga setiap anak memiliki pribadi yang berbeda-beda.

Menurut Paul Gunadi (2005) menggolongkan kepribadian menjadi lima golongan. Pertama, tipe sanguin memilki ciri banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup dan dapat membuat lingkungan gembira tetapi mempunyai kelemahan bertindak sesuai dengan emosi dan keinginannya. Untuk itu, tipe kepribadian ini perlu ditingkatkan perkembangan moralnya secara terus menerus. Kedua, tipe flegmatik cenderung tenang dan gejolak emosinya tidak tampak tetapi mempunyai kelemahan cenderung tidak mau susah dan kurang mau berkorban untuk orang lain. Oleh karena itu, tipe kepribadian ini perlu mendapatkan bimbingan yang mengarahkan pada meningkatnya pertimbangan moral.

Ketiga, tipe melankolik mempuyai ciri terobsesi dengan karyanya yang paling bagus, mengerti estetika keindahan dan sangat sensitif tetapi mempunyai kelemahan sangat mudah dikuasai perasaan. Tipe kepribadian ini perlu ditingkatkan pertimbangan moral agar dapat mengatasi perasaan yang kuat dan sensitivitas yang mereka miliki dengan peningkatan moral kognitifnya.

Keempat, tipe kolerik cenderung berorientasi pada pekerjaan dan tugas, disiplin kerja dan bertanggung jawab atas tugas yang diembannya tetapi mempunyai kelemahan kurang mampu merasakan perasaan orang lain. Oleh karena itu, tipe kepribadian ini perlu ditingkatkan kepekaan sosialnya melalui pengembangan emosional yang seimbang dengan moral kognitifnya.

Kelima, tipe asertif mempunyai ciri mampu menyatakan pendapat, ide, dan gagasannya secara tegas, kritis tetapi perasaannya halus sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain dan tipe ini tidak banyak ditemukan kelemahannya.

Dari uraian di atas jelas bahwa inovasi pembelajaran perlu dilakukan oleh guru karena individu sebagai pribadi memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda yang memerlukan bimbingan dan arahan.

Point ketiga yaitu pebelajar adalah pribadi yang unik. Menurut Allport, kepribadian adalah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap suatu lingkungan. Sistem psikofisik adalah kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar syaraf dan keadan fisik secara umum. Sistem-sistem ini berkembang melalui proses belajar sebagai hasil dari berbagai pengalaman anak bukan produk heriditas walaupun bersumber dari heriditas.

Sistem psikofisik menjadi motivasi yang menetukan jenis penyesuaian yang dilakukan anak dengan pengalaman belajar tiap anak yang berbeda-beda maka jenis penyesuaian anak adalah unik.

Jadi, guru perlu melakukan inovasi pembelajaran dengan mampu melayani setiap siswa sesuai karakteristik yang dimiliki. Sehingga guru dituntut untuk memberikan perhatian kepada semua keunikan yang melekat pada tiap siswa. Dengan kata lain, guru tidak mengasumsikan bahwa siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang memiliki karakteristik sama. Dengan cara menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat melayani kebutuhan siswa sesuai karakteristiknya, mengenali karakteritik siswa dan memanfaatkan berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran.

Selanjutnya akan membahas pengertian inovasi pembelajaran. Inovasi (innovation) berarti pembaharuan kadang juga diartikan penemuan yang bila diterjemahkan dalam bahasa inggris juga berarti invention dan discovery. Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, yang berarti penemuan tersebut benar-benar sebelumnya belum ada kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Inovasi berarti suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau masyarakat baik berupa invensi maupun diskoveri.

Jadi, inovasi pembelajaran adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru dalam pembelajaran.

Yang terakhir akan membahas konsep belajar dan pembelajaran. Menurut Cronback belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Morgan belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Harold Spears mengemukakan bahwa belajar adalah mengamati, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang permanen sebagai hasil dari pengalaman yang berupa mencoba sesuatu, mengamati dan mengikuti arah tertentu yang pengalaman tersebut pada dasarnya hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memliki ciri-ciri yaitu perubahan itu disadari, perilaku tersebut berkesinambungan dengan perilaku lainnya, bermanfaat sebagai bekal hidup dan bersifat permanen.

Belajar juga merupakan suatu proses, belajar dialami siswa sebagai suatu proses mental untuk menghadapi bahan belajar. Mental tersebut meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tiga ranah tersebut tumbuh menjadi satu dalam diri individu.

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, an perbuatan mempelajari. Sedangkan pembelajaran guru mengajar merupakan cara atau upaya guru untuk mengorganisir terjadinya pembelajaran.

Dalam pembelajaran yang dipelajari tidak harus benar atau adaptif tetapi bisa mempelajari hal buruk dan hal baik sehingga secara tidak sadar telah mengetahui apa kesalahan yang telah dipelajari.

Pembelajaran merupakan suatu faktor penting yang menentukan siapa diri individu dan apa yang individu kerjakan karena itu pemahaman yang lebih baik tentang proses pembelajaran akan membuat individu mengetahui dirinya sendiri.

Jadi, kesimpulan dari tulisan ini adalah inovasi memang harus dilaksanakan oleh seorang guru demi melayani kebutuhan siswa dan memperbaiki proses pembelajaran yang telah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009

Dimyanti dan Mudjiono. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka cipta, 2009

Hill, F. Wilfred. Theory of learning. Terjemahan Teori-teori Pembelajaran .Bandung: Nusa Media, 2009

Jensen, Eric. Brain Based Learning. Terjemahan Pembelajaran Berbasis Otak. Yogyakarta: pustaka pelajar,2007

Udin Syaefudin. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008

http://abihafiz.wordpress.com/2009/03/27/perkembangan-anak-sebagai-pribadi-yang-unik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar