Selasa, 19 Oktober 2010

Dian Wahyuni/K7109058/KD I

Inovasi Pembelajaran,, KD I

Kemengapaan Inovasi Pembelajaran
Otak merupakan bagian tubuh yang paling kompleks yang kita miliki. Otak mengandung sekitar seratus miliar sel. Namun beberapa peneliti mengatakan bahwa otak kita mulai kehilangan sel-selnya sejak kita dilahirkan. Yang lain mengatakan, memburuknya sel dimulai ketika umur dua belas tahun. Pembahasan ini tidaklah begitu penting, akan tetapi, ketika Anda mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah sel otak yang kita bawa sejak lahir, kita akan kehilangan beberapa juta sel. Namun kapasitas otak kita hanyalah masalah, waktu, pemaparan, dan motivasi ketimbang desain dari dalamnya. Otak memang tidak dirancang dengan baik untuk mengikuti instruksi formal. Dalam kenyataannya, otak sama sekali tidak didesain untuk efisiensi atau ketertataan. Justru otak berkembang paling baik melalui seleksi dan kemampuan bertahan hidup. Hal ini berarti bahwa jika Anda ingin memaksimalkan pembelajaran, Anda terlebih dahulu harus menemukan bagaimana “mesin alamiah” ini bekerja.
Otak beroperasi dengan simultan pada banyak tingkat kesadaran, memproses semua hal seperti dunia warna, gerakan, emosi, bentuk, bau, bunyi, rasa, perasaan, dan banyak lagi secara bersamaan. Otak juga menggabungkan pola, mengubah makna, dan menyeleksi pengalaman hidup sehari-hari dari berbagai petunjuk yang sangat banyak. Otak memproses informasi dengan sangat efisien sehingga tak satu pun dalam kehidupan ini atau dalam kehidupan manusia yang dapat menyamai potensi belajar manusia. Otak secara konstan mencatat persepsi (lebih dari 36.000 sinyal visual per jam), memonitor sinyal-sinyal vital kita (jantung, kadar hormone, pernapasan, pencernaan, dan sebagainya), dan terus memperbarui realitas kita (menyesuaikan pembelajaran baru dengan representasi dari masa lalu). Otak mengikutsertakan emosi pada setiap peristiwa dan pikiran, membentuk pola-pola makna untuk membangun gambaran yang lebih besar, dan memberikan kesimpulan tentang informasi yang dimiliki. Meskipun tanpa sedikit usaha sadar, mekanisme yang terpisah di otak kita menginterpretasikan pola-pola visual, gerakan, bentuk, kecepatan, suara, dan perasaan untuk membentuk persepsi yang menyatu. Otak akan berkonsentrasi pada instruksi hanya jika dipahami sebagai sesuatu yang punya makna, dan jika kebutuhan primer otak untuk bertahan telah terpuaskan.
Sehingga dalam pembelajaran peserta didik lebih senang dengan hal-hal yang nyata atu konkret. Seperti halnya dengan adanya media atau pengalaman langsung memecahkan suatu masalah. Atau juga dapat dilakukan dengan diskusi kelompok, presentasi, Tanya jawab, dan yang lain. Namun sebaiknya pembelajaran berlangsung penuh kesenangan, bukan paksaan. Lingkungan sekolah dan rumah juga berpengaruh terhadap pembelajaran peserta didik. Dan juga sesama peserta didik dapat saling bertukar pikiran, sehingga satu dengan lainnya dapat saling mengemukakan pendapat.
Dalam belajar setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Mereka juga memiliki kemampuan, ketrampilan, bakat, sifat yang berbeda pula. Jadi, sebagai guru kita harus mampu mengerti dan memahami karakteristik-karakteristik setiap individu agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan maksimal. Belajar pada esensinya dilakukan oleh semua makhluk hidup, mulai dari bentuk kehidupan yang paling simpel sampai dengan yang paling kompleks. Bagi manusia, belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan, ketrampilan, dan sikap. Manusia belajar dimulai sejak bayi, seorang bayi mengusai ketrampilan-ketrampilan yang sederhana, seperti mengenal orang di sekelilingnya, mengucapkan dua suku kata. Menginjak masa kanak-kanak dan remaja, sejumlah sikap, nilai dan ketrampilan berinteraksi sosial dicapai sebagai kompetensi. Saat dewasa, individu diharapkan telah mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu dan ketrampilan fungsional lain. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai faedah dan manfaat bagi individu manusia itu sendiri maupun bagi masyarakat lingkungannya. Bagi individu. Kemampuan untuk belajar secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang sangat vital dalam mentransfer budaya dan nilai moral serta pengetahuan pada generasi ke generasi. Belajar merupakan aktivitas manusia tanpa mengenal waktu dan tempat, tanpa mengenal usia, bahkan aktivitas belajar tanpa mengenal situasi dan keadaan ( long life education ) dalam undang-undang no 20 tahun 2003 dengan gamblang mencetuskan dengan statement belajar sepanjang hayat. Maka dari itu sebagai makhluk yang unik, manusia melakukan kegiatan belajar dengan cara dan system yang unik pula.

Pengertian Inovasi Pembelajaran
Invention merupakan penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari kayu, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkn hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukanya benar-benar baru.
Innovation merupakan suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu tatau untuk memecahkan masalah tertentu. Sedangkan discovery, invention dapat diartikan dalam bahasa Indonesia “penemuan”, maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada. Dan discovery sendiri mengandung arti penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Seperti benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa yang pertama menjumpai benua Amerika.
Kebaruan Pembelajaran dapat diartikan sebagai inovasi. Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi saja, tetapi mencakup: ideologi, kepercayaan, sikap hidup, informasi, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju kepada proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Dengan demikian, pengertian inovasi dapat semakin diperluas men-jadi (Mardikanto, 1988)”.: “Sesuatu ide, produk, informasi teknologi,kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan-perbaikaan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan”.
Jadi, Inovasi Pembelajaran adalah suatu upaya, ide, produk, atau informasi yang sebelumnya ada atau pun belum ada dalam proses pembelajaran antar peserta didik dan guru dengan peserta didik dengan menggunakan metode, model, sarana prasarana, dan suasana yang menyenangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan optimal.

Konsep belajar dan pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Hal ini mengandung arti bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan, ketrampilan, dan sikap. Sebenarnya belajar merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial untuk mencapai kemampuan, ketrampilan, ketentraman, kebahagian menjalani sendi hidup dan kehidupan sehari-hari, serta dapat berinterkasi dengan masyarakat sekitarnya. Belajar adalah proses terus menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas oleh apa pun. Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Pembelajaran sendiri merupakan padanan dari instruction yang artinya lebih luas dari pengajaran. Pembelajaran yang merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses harus dirancang, dikembangkan, dan dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif.
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkngan belajar. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan dimana guru (pengajar) dan murid (pembelajar) berinteraksi, membicarakan suatu bahan atau melakukan suatu aktivitas, guna mencapai tujuan yang dikehendaki. Dr Oemar Hamalik mengartikan pembelajaran sebagai “suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur, yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Juga dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan “upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik”.
Pembelajaran sebagai suatu sistem/proses membelajarkan siswa yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara aktif, efektif, dan inovatif. Pembelajaran juga merupakan sesuatu yang kompleks, artinya segala sesuatu yang sangat berarti baik ucapan, pikiran maupun tindakan. Pembelajaran adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antar individu dengan lingkungan. Proses pembelajaran adalah memanfaatkan potensi otak semaksimal mungkin.
Karena pada dasarnya Konsep belajar dan pembelajaran memanfaatkan potensi otak. Maka Konsep belajar dan pembelajaran itu sendiri memiliki arti sebagai suatu hasil usaha melalui kegiatan-kegiatan (proses ) untuk mencapai tujuan yang mungkin sebelumnya sudah tertata sejak masa lampau hingga sekarang tanpa mengenal batas waktu. Jadi, menurut saya disini pendidik harus memberikan motivasi terhadap peserta didik agar mereka selalu bersemangat dalam belajar dan dalam proses pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar