Minggu, 17 Oktober 2010

NOVIANA TRI LESTARI/K7109139/III B/05


INOVASI PEMBELAJARAN (MAKALAH KD I)

KEMENGAPAAN INOVASI PEMBELAJARAN
Zaman berubah dengan begitu cepat, namun sistem pendidikan kita tidak berubah terlalu banyak. Metode-metode yang digunakan di sekolah-sekolah masih menggunakan metode atau cara lama yang digunakan sejak era industri. Padahal, sekarang kita berada di zaman informasi. Siapa yang menguasai informasi dan mampu menggunakannya dalam kehidupan, maka ia lah yang akan jadi pemenang. Berangkat dari sini, pemerintah mulai sadar betapa konvensionalnya pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Untuk itu diperlukan usaha untuk menyejajarkan system pembelajaran dengan kehidupan realita yang berkembang. Diakui tidak diakui, realitas yang ada terlihat bahwa pembelajaran berjalan secara statis, dengan rutinitas yang monoton sehingga berakibat pada kemandulan intelektual peserta didik. Banyak kesenjangan yang terjadi antara harapan yang dicita-citakan dengan kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran.
Dengan demikian diperlukan adanya upaya untuk lebih mengarah kepada sesuatu seperti yang diharapkan. Bongkar pasang kurikulum sering dilakukan, tetapi hal ini tidak diimbangi dengan kemampuan seorang guru yang seharusnya menyesuaikan, agar pembelajaran tidak hanya jalan di tempat seperti yang diharapkan dari perubahan kurikulum itu sendiri. Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh guru, bagaimana seorang guru menciptakan suasana yang kondusif dan menarik. Kadang siswa merasa jenuh terhadap apa yang disampaikan oleh guru, karena guru selalu dan selalu monoton menggunakan metode yang konvensional dan guru tidak pernah melakukan suatu perubahan dalam pembelajarannya.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pembaharuan pembelajaran yang mampu menyejajarkan pendidikan kita dengan realita kehidupan yang semakin maju. Inovasi atau terobosan baru inilah yang harus dicari seorang guru untuk lebih memberdayakan apa yang ada dalam diri siswa. Karena  siswa bukanlah robot, dia adalah makhluk dengan sejuta keajaiban yang luar biasa.

TEORI POST MODERN OTAK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
Otak manusia adalah suatu organ yang beratnya sekitar 1,5 kg atau 2% dari berat tubuh dan diorasikan dengan bahan bakar glukosa dan oksigen. Manusia memiliki 1 triliun sel otak yang luar biasa kemampuannya. Namun, ini barulah potensi,potensi ini harus dikembangkan. Meskipun memiliki jumlah sel yang sangat banyak, ini bukan berarti jaminan seseorang dapat menjadi makhluk yang cerdas. Kecerdasan seseorang sebenarnya tergantung pada seberapa banyak koneksi yang terjadi diantara setiap  sel otak tersebut. Koneksi anatr sel otak akan terjadinjika kita menggunakan dan melatih otak kita. Semakin sering kita menggunakannya dan melatihnya, maka semakin banyak terjadi koneksi. Koneksi hanya akan terjadi apabila kita dapat menciptakan arti pada apa yang kita pelajari. Ketika kita belajar untuk mengajar dengan cara yang alami bagi otak, akan sangat membantu jika kita mempunyai pemahaman tentang anatomi otak. Saat proses pembelajaran melibatkan seluruh bagian tubuh, otak bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimulus yang datang. Semua input sensorik disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan, atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sembari diproses oleh otak. Setiap detik sebuah neuron atau sel saraf dapat mencatat dan menstransmisikan antara 250-2500 impuls. Kalau anda mengalikan kemampuan transmisi ini dengan jumlah neuro maka kita akan mendapatkan sekitar seratus juta, anda mulai membayangkan bagaimana tak terukurnya potensi belajar manusia itu.  
INDIVIDU ANAK SEBAGAI PRIBADI
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi.. individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64). Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
PEBELAJAR SEBAGAI PRIBADI UNIK
Pada prinsipnya, tidak ada dua individu yang memiliki kecerdasan sama. Suatu individu mengaku belajar lebih baik dengan satu cara tertentu, sebagian yang lain mengaku bisa belajar dengan cara yang lain pula. Setiap orang memiliki gaya belajar yang unik. Tidak ada suatu gaya belajar yang lebih baik atau lebih buruk daripada gaya belajar yang lain. Tidak ada individu yang berbakat atau tidak berbakat. Setiap individu secara potensial pasti berbakat—tetapi ia mewujud dengan cara yang berbeda-beda. Tidak ada individu yang pintar, individu yang bodoh. Ada individu yang cerdas secara logika-matematika, namun ada juga individu yang cerdas di bidang kesenian. Pandangan-pandangan baru yang bertolak dari teori Howard Gardner mengenai inteligensi ini telah membangkitkan gerakan baru pembelajaran, antara lain dalam hal melayani keberbedaan gaya belajar pebelajar. Suatu cara pandang baru inilah yang mengakui ke-unik-an setiap individu manusia. Manusia tercipta sebagai pribadi yang unik. Dalam kesempurnaan sebagai makhluk di antara makhluk lain, manusia juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang melekat pada dirinya, seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Keunikan inilah yang seringkali menjadikan manusia sebagai makhluk yang kompleks, yang begitu spesial dan berbeda dengan makhluk apa pun di dunia ini. Terkadang kita mudah mengerti akan watak seseorang karena kesederhanaan, sikap dan perilakunya, namun seringkali kita pun sulit memahami seseorang karena kompleksitas keadaan yang dialaminya.
PENGERTIAN INOVASI PEMBELAJARAN
Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektivitas.
     Pembaharuan mengiringi perputaran zaman yang tak henti-hentinya berputar sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus-menerus mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik.
Kata ” innovation” sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia yaitu inovasi. Inovasi kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa Inggris “discovery” dan “invention”. Ada juga yang mengkaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan. Untuk memperluas wawasan serta memperjelas pengertian inovasi pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu tentang pengertian discovery, invention, dan innovation sebelum membicarakan tentang pengertian inovasi pendidikan.
     “Discovery”, “invention”, dan “innovation” dapat diartikan dalam bahasa Indonesia “penemuan”, maksudnya ketiga kata-kata tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya barang itu sendiri sudah lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan diskoveri atau invensi. Untuk jelasnya marilah kita bicarakan ketiga pengertian tersebut satu persatu.
     Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda  atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya, penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa yang pertama menjumpai benua Amerika.
     Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, tekhnik pembuatan barang dari plastik,  mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnua idea tau kreativitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
     Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Dari pengertian-pengerttian di atas maka dapat disimpulkan bahwa inovasi (innovation) pembelajaran adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar pada esensinya dilakukan oleh semua makhluk hidup, mulai dari bentuk kehidupan yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Bagi manusia, belajar merupakan proses untuk mencapai berbagai macam kemampuan, ketrampilan, dan sikap. Manusia belajar dimulai sejak bayi, seorang bayi mengusai ketrampilan-ketrampilan yang sederhana, seperti mengenal orang di sekelilingnya, mengucapkan dua suku kata. Menginjak masa kanak-kanak dan remaja, sejumlah sikap, nilai dan ketrampilan berinteraksi sosial dicapai sebagai kompetensi. Saat dewasa, individu diharapkan telah mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu dan keterampilan fungsional lain.
Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai faedah dan manfaat bagi individu manusia itu sendiri maupun bagi masyarakat lingkungannya. Bagi individu. Kemampuan untuk belajar secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang sangat vital dalam mentransfer budaya dan nilai moral serta pengetahuan pada generasi ke generasi. Sehingga dapat dipahami bahwa hakekat belajar merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial untuk mencapai kemampuan, keterampilan, ketentraman, kebahagian menjalani sendi hidup dan kehidupan sehari-hari, serta dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
KESIMPULAN
Otak berkembang sesuai dengan lingkungannya. Untuk itu lembaga pendidikan harus dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dengan mengupayakan pembaharuan dalam sistem pendidikan agar sesuai dengan perkembangan otak dan kebutuhan peserta didik sehingga perkembangan otak peserta didik seimbang dengan perkembangan zaman. Tetapi pembaharuan yang dilaksanakan harus memperhatikan kemampuan masing-masing peserta didik karena masing-masing peserta didik mempunyai keunikan sendiri dalam mengembangkan kemampuan otaknya. Salah satu inovasi yang harus dilakukan agar perkembangan otak peserta didik berkembang seimbang yaitu inovasi dalam bidang pendidikan, khususnya dalam proses pembelajarannya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar