Selasa, 19 Oktober 2010

YENI NUR FQTIAH/K7109210(IIIB)/32 KD1 INOVASI PEMBELAJARAN

Pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting sebagai modal untuk merajai dunia. Namun, terkadang manusia hanya terlelap dengan iming-iming tersebut tetapi lemah dalam kesadaran untuk berusaha. Sebagai pendidik, kita harus bisa menjadi guru yang profesional karena bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan, kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-gurunya tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, peningkatan mutu tenaga-tenaga pengajar untuk membina tenaga-tenaga guru yang profesional adalah unsur yang penting bagi pembaruan dunia pendidikan. Dengan adanya inovasi, diharapkan mutu pendidikan di Indonesia akan lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Dengan demikian anak-anak bangsa selain cerdas juga memiliki benteng moral yang tangguh.
Anak yang cerdas tentu akan mampu menggunakan benar-benar otaknya untuk berpikir secara alami untuk mengembangkan segala potensinya. Saat proses pembelajaran melibatkan seluruh bagian tubuh, otak bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimuli yang datang. Semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan, atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sembari diproses oleh otak. Semakin baru dan menantang stimulinya akan semakin baik otak mengaktifasi jalur barunya. Namun, jika stimuli tersebut dipertimbangkan sebagai sesuatu yang tidak berarti bagi otak, maka informasi tersebut akan mendapatkan prioritas rendah dan hanya menyisakan jejak yang lemah. Jika otak menganggap sesuatu yang cukup penting untuk ditempatkan dalam long therm memory, maka potensi memory pun terjadi. Tidak semua orang yang dilahirkan dari gen jenius selalu berkempatan menjadi sesosok yang jenius tanpa ada lingkungan yang mendukung dan menstimulasi secara intelektual. Di sisi lain, seseorang yang dilahirkan dari gen rata-rata, bisa saja menjadi manusia luar biasa disebabkan adanya dukungan dari lingkungan yang diperkaya. Sebagai seorang guru harus sering melatih siswa untuk bereksplorasi melalui rangsangan intelektual yang mampu memperdalam pemahaman dan memperkaya pengalaman sebagai modal untuk berpikir tingkat tinggi dalam rangka menggapai potensinya.

Inovasi secara sederhana artinya perubahan. AInovasi pembelajaran bisa diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dalam cara mengajar sehingga menghasilkan cara belajar yang baru. Sebagai seorang guru di zaman modern ini dituntut untuk mampu melakukan kegiatan pembelajaran yang inovatif. Sudah bukan saatnya lagi guru berpentas di hadapan siswa layaknya selebritis yang sedang berbagi cerita sementara siswanya hanya dianggap sebagai tong sampah yang mau menampung semua ceritanya.Siswa bukanlah tong sampah yang selalu dijejali ilmu yang tak berperasaan banyaknya atau bahkan sama sekali tak mereka pahami.Itu sama saja dengan merongrong kebebasannya untuk berimajinasi. Sudah waktunya seorang guru memanusiakan siswanya dengan menjadikannya sebagai manusia- manusia pembelajar yang akan menggali ilmu melalui pengalaman dalam sebuah proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Apalagi kini sudah ada KTSP yang sangat leluasa memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan berbagai gaya dan kreatifitasnya dalam kegiatan pembelajaran yang inovatif. Melalui kegiatan pembelajaran yang inovatif, atmosfer kelas tak terpasung dalam suasana yang kaku dan monoton. Para siswa akan lebih banyak diajak berdiskusi, berinteraksi, berdialog, sehingga mereka akan lebih konsisten dengan jalan pikirannya tanpa menyimpang kaidah- kaidah keilmuan sehingga akan menjadi sosok yang cerdas dan kritis. Guru harus memberi motivasi dan arahan agar pikiran mereka selaras dengan nilai- nilai kebenaran. Tentu saja disertai dengan sikap kelembutan, kasih sayang, dan tanpa paksaan, sehingga tercipta kondisi belajar yang menyenangkan dan membangkitkan kecintaan siswa terhadap belajar.
Belajar pada esensinya dilakukan oleh semua makhluk hidup, mulai dari bentuk kehidupan yang paling simpel sampai dengan yang paling kompleks. Bagi manusia, belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan, ketrampilan, dan sikap. Manusia belajar dimulai sejak bayi, seorang bayi mengusai ketrampilan-ketrampilan yang sederhana, seperti mengenal orang di sekelilingnya, mengucapkan dua suku kata. Menginjak masa kanak-kanak dan remaja, sejumlah sikap, nilai dan ketrampilan berinteraksi sosial dicapai sebagai kompetensi. Saat dewasa, individu diharapkan telah mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu dan ketrampilan fungsional lain. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai faedah dan manfaat bagi individu manusia itu sendiri maupun bagi masyarakat lingkungannya. Bagi individu. Kemampuan untuk belajar secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat, belajar mempunyai peran yang sangat vital dalam mentranfer budaya dan nilai moral serta pengetahuan pada generasi ke generasi. Belajar merupakan aktivitas manusia tanpa mengenal waktu dan tempat, tanpa mengenal usia, bahkan aktivitas belajar tanpa mengenal situasi dan keadaan (long life education) dalam undang-undang no 20 tahun 2003 dengan gamblang mencetuskan dengan statement belajar sepanjang hayat. Sehingga dapat dipahami bahwa hakekat belajar merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial untuk mencapai kemampuan, ketrampilan, ketentraman, kebahagian menjalani sendi hidup dan kehidupan sehari-hari, serta dapat berinterkasi dengan masyarakat sekitarnya. Dengan belajar pula manusia dapat memenuhi hajatnya tergantung pada tingkat kerumitanan jenis kehidupan yang dialami makhuk tersebut. Manusia, sebagai makhluk yang paling unik, melakukan kegiatan belajar dengan cara dan sistem yang unik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar