Senin, 18 Oktober 2010

Sutarmi/K7109182/18/3b

Konsep Kemengapaan Inovasi Pembelajaran

Perkembangan zaman yang serba modern ini menuntut inovasi di segala bidang terlebih lagi dalam dunia pendidikan. Hal ini dilakukan agar kita tidak mengalami ketertinggalan dan dapat mengikuti perkembangan yang ada. Ini sangat wajar karena dunia pendidikan merupakan titik sentral dari perkembangan peradaban manusia di dunia tanpa ilmu pengetahuan tidak akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagai akibatnya maka inovasi pembelajaran mutlakdiperlukan agar kualitas pendidikan makin meningkat sehingga sumber daya manusia yang dihasilkan juga semakin baik dan dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya sebagai dampak dari adanya globalisasi.

A. kemengapaan inovasi pembelajaran.

Ada bebarapa alasan mengapa inovasi pembelajaran itu perlu dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:

· kajian pos modern teori otak dan implementasinya dalam pembelajaran

teori otak merupakan sebuah hal baru yang muncul dalam dunia pendidikan teoi ini muncul sebagai dampak dari moderenisasi dalam dunia yang telah mengubah pola pikir kita dalam memperbaiki suatu pembelajaran. Banyak dari kita yang belum memahami apa dan bagaimana serta implementasinya dalam duania pembelajaran?
teori otak yaitu sebuah teori yang mendayagunakan seluruh kemampuan otak untuk berfifir. Teri ini diterapkan/diimplementasikan dalam pembelajaran yang disebut dengan pembelajaran berbasis otak. Pembelajaran berbasis otak yaitu pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak didesain seara alamiah untuk belajar. Jadi disini kita membangkitkan otak anak untuk belajar secara mandiri dan tidak dipaksakan untuk mencapai target tertentu sesuai yang kita inginkan seperti dalam teori belajar behaviorisme sehingga secara otomatis otak anak akan berkembang dengan sendirinya. Otak akan berkembang jika digunakan untuk bekerja (berfikir), ibaratnya kalau pisau diasah mensi akan semakin tajam dan sebaliknya, cara membuat otak berfikir yaitu dengan memberikan suatu stimulus (rangsangan) sehingga akan membuat otak bekerja dan menghasilkan response. Akan tetapi otak juga butuh istirahat sehingga kerjanya tidak bias dipaksakan secara terus menerus, jika dipaksakan maka bisa mengakibatkan otak menjadi terganggu atau bahkan stess/gila.

Implementasinya dalam pembelajaran yaitu dengan cara misalnya memberikan permainan yang menggunkan logika, melatih daya ingat, mengembangkan imajinasi dan sebaginya.

Untuk itu suasana kelaspun harus didesain senyaman mungkin agar siswa menjadi termotivasi untuk belajar.

· Individu anak sebagai pribadi

Maksud pribadi di sini adalah masing-masing anak merupakan makhluk tunggal yang memiliki kepribadian tersendiri yang berbeda satu sama lain. Begtupun dengan kemampuan, sifat dan karakteristiknya. Jadi tak mengherankan apabila dalam satu kelas itu memiki berbagai karakter yang berbeda dan perlu penanganan yang berbeda pula. Untuk itu guru harus benar-benar memahami peserta didiknya mulai dari bakat, minat, dan kemampuanya sehingga akan dapat memaksimalkan pengembangkan potensinya. Disini guru perlu melakukan pendekatan-pendekatan terhadap siswanya agar lebih memahami dan dapat menagani semua siswanya dengan baik

Implementasinya dalam pembelajaran misalnya ada anak yang pendiam maka seorang guru berkewajiban mendekati siswa tersebut untuk mencari informasi mengapa seperti itu. Apabila anak tersebut dian karena sedang mengalami masalah maka guru harus membantu memecahkannya dan memberikan solusi.

· Pembelajar adalah pribadi yang unik

Setiap individu tercipta bagitu unik begitupun dengan murid kita. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dimilkiki oleh orang lain termasuk didalamnya kepribadian, sifat, kelebihan, kekurangan, potensi, minat, bakat, dan sebaginya. Perbedaan-perbedaan yang ada sebaiknya tidak menjadi penghalang bagi kita dalam melakukan proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang sama karena keunikanya tadi. Adil disini tidak harus sama dalam hal porsi/ukuranya tetapi disesuaikan dengan kemampuanya. Implementasinya dalam pembelajaran misalnya yaitu apabila kita sedang menerangakan suatu materi akan tetapi ada anak yang belum mudeng karena kemampuan otaknya yang rendah maka kita tidak boleh marah tetapi justru harus memberikan penjelasan ulang kepada anak tersebut sampai mudeng. Termasuk disini guru juga harus bisa memahami siswanya sehingga dapat membantu dan mengarahkan berbagi potensi yang dimiliki siswanya.

B. Pengertian inovasi pembelajaran

Kata inovasi berasal dari bahasa inggris “innovation” yang sering diterjemahkan sebagai segala hal yang baru atau pembaruan (S. Wojowasito, 1972: Santoso S. Hamijayo, 1996)

Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagi suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang(masyarakat) baik beupa invention maupun discovery.

Pada dasarnya inovasi merupakan hal yang disengaja tujuanya adalah untuk mengatasi masalah atau mencapai target tertentu. Masalah yang timbul ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan sehingga perlu diadakan sebuah pembaruan dan perubahan baik sebagian maupun seluruh komponen yang sudah ada.

Istilah-istilah yang sering dikaitkan dengan inovasi adalan invention dan discovery.

discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda/hal yang ditemukan itu sudah ada akan tetapi belum diketahui oleh orang misalnya ditemukanya benua amerika oleh columbus padahal kan sebelumnya orang sudah ada benua itu jauh sebelum detemukan oleh columbus akan tetapi baru dikehui setelah ada orang yang menemukan.

Kalau dalam bidang pendidikan misalnya pernyempuraan teori-teori/konsep lama dengan teori baru.

Sedangkan invensi (invention) adalah penemuan yang benar-benar aru artinya kreasi manusia. Benda/hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada kemudia diadaka dengan kreasi baru. Misalnya penemuan berbagai teori belajar, konsep, hukum-hukum dan sebaginya.

Tentu saja munculnya ide atau hal baru tersebut berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dan hal yang sudah ada akan tetapi wujud yang ditemukan itu benar-benar baru.

Antar invention dan discovery memiliki persamaan yaitu sama-sama hal yang baru dan unsur-unsur keduanya muncul dari dalam kelompok (masyarakat) itu sendiri.

Tujuan dari diadakanya inovasi pembelajaran yaitu untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang ada dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Jadi menurut saya inovasi pembelajaran yaitu suatu inovasi yang dilakukan dalam pembelajaran baik sebagian/seluruh komponen pembelajaran yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Maksud komponen pembelajaran disini adalah bagian/ unsur dari pembelajaran itu sendiri misalnya teori-teori belajar, metode belajar, media dan sebagainya.

C Konsep belajar dan pembelajaran

Konsep belajar

Kita sering mendengar kata blajra dan pembelajran, akan tetapi banyak dari kita yang belum benar-benar memahami apa sebenarnya makna dari kedua kata tersebut. Misalnya ketika mendengar belajar pasti di pikitan kita langsung terbayang kalau belajar yag hanya pada aktifitas yang sering kita lakukan di sekolah/dirumah seperti., mengingat, dan menghafalkan berbagai konsep/materi yang disampaikan oleh guru intinya hanya berkutat pada pengembangan pengetahuan saja.

Padahal ada berbagai macam pengertian belajar diantaranya. Menurut Chronbach belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Horald Spears belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu. Selain itu belajar juga dilakukan agar kita menguasai berbagai kompetensi, keterampilan dan sikap.

Jadi menurut saya belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman sehingga akan menguasai berbagai kompetensi dan keterampilan yang dapat merubah sikap/ perilaku orang tersebut ke arah yang lebih baik.

Konsep pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari.

Selain itu pembelajaran juga berarti proses komunikatif-interaktif antar sumber belajar dan siswa yaitu saling interaktif. Di sini berarti ada suatu umpan balik antara sumber belajar dengan siswa. Jadi mengandung arti bahwa masing-masing pihak harus saling aktif untuk memberikan stimulus dan respon sehingga terjadi suatu interaksi yaitu dalam bertukar ilmu pengetahuan. Oleh karena itu suasana kelas juga harus didesain senyaman mungkin agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pengetahuan yang dismpaikan juga berhasil dikuasai oleh siswa.

Jadi kesimpulanya guru harus mampu menciptakan suatu pembelajaran yang mendoroang siswanya untuk belajar dan memanfaatkakan seluruh potensi yang dimiliki bukan memaksa siswanya untuk mecapai target yang ditentukan, selain itu inovasi pembelajaran penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan agar tidak ketinggalan zaman terlebih lagi kita hidup di zaman yang serba modern seperti sekarang ini. Sebagai calon guru sudah seharusnyalah kita mengetahui secara pasti mengenai inovasi pembelajaran agar dapat kita terapkan ketika mengajar besok karena itu adalah tanggung jawab kita.

RUJUKAN:

Agus Suprijono. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009

Dimyanti dan Mudjiono. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka cipta, 2009

Hill, F. Wilfred. Theory of learning. Terjemahan Teori-teori Pembelajaran .Bandung: Nusa Media, 2009

Jensen, Eric. Brain Based Learning. Terjemahan Pembelajaran Berbasis Otak. Yogyakarta: pustaka pelajar,2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar